Skip to main content

Puisi Derita Pena-pena Penyair Sejati

Puisi Derita Pena-pena Penyair Sejati
Puisi derita pena-pena penyair sejati. Bagaimana menurut anda dengan kalimat ini, yang namanya derita berarti sesuatu yg menyusahkan yang harus ditanggung didalam hati, seperti kesengsaraan, penyakit dan lain lain sebagainya.

Derita berkaitan dengan hidup seperti kata yang biasa kita baca ataupun dengar derita hidup artinya hidup yang sengasara karena menangunggung beban derita. yang itulah perjalanan kehidupan, hidup tak selamanya enak ada suka ada duka, ada pahit ada manis.

Derita pena- pena penyair sejati, judul ini hanya kombinasi dari kosakata tiga judul puisi, adapun masing maisng judulnya antara lain.
  1. Puisi pena- pena tak bersyair
  2. Puisi penyair sejati
  3. Puisi syair derita untukmu sang pujangga
Salah satu penggalan baitnya. "Kau berjuang dengan pena dan tinta,Tak kau biarkan pendiri negeri merunduk di antara onggokan tanah menghitam, Setiap tikaman lawan, kau tangkis dengan belaian mesra, Jika lelap mengendap, kau hujamkan ujung pena di ulu jantung". Selengkapnya dari bait ini disimak saja puisnya berikut ini.

PUISI PENA-PENA TAK BERSYAIR
Must Thegoeh Therealkidrock

Kata-katamu kasar tak berwarna
Kau bidik mereka yang berkarya
Nyali kau tebar seakan tangan sebatas angan
Kau siksa jiwa mengiring ragu ke dalam jurang
Ini sayap-sayap cinta
Mengepak bukan menghujat semata
Boleh telunjuk menunjuk negeri
Bukan membedah naluri tebarkan tirani
Aku cinta
Engkau logika
Sama hati tuhankan kata
Jangan engkau sesumbar kapal pecah
Busuk menutup hidup bangkai-bangkai aksara
Sekalipun katakan engkau dirajanya
Lihatlah teman syairmu tak berpola

Wahai pena di tangan penyair gila
Katakan akupun sama gilanya
Bukan tak menggila
Mungkin disini rumah ramah bukan tempatnya
Wahai pena di tangan penyair negeri
Katakan akupun juga peduli
Akan air mata dan penindasan asasi
Bukan hanya kata yang terus membenci
Wahai pena ditangan penyair egois
Akupun lelah diam tak mengrubis
Tunjuk jidat tak tau adat
Penyair juga berguru adab


PUISI PENYAIR SEJATI
Muklis Puna

Mata mu tajam laksana elang mengangkasa
Mengawal setiap jengkal kisah hidup
Karya mu berlomba dengan bayang

Pena rapuh kau gesek- gesekan pada tiang -tiang keangkuhan
Hidup telah kau hibahkan pada bingkai-bingkai goresan
Setiap saat pena mu memuntahkan upas
Menebar seantero negeri
Memabʋkkan para pemuja nafsu
Sindiran sinis telah mendidihkan darah
Bibir tipis berbau ludah disunggingkan
pada setiap goresan

Penyair sejati...
Kau membidik di gelapan
Menikam di antara tumpukan kemunafikan
Mencengkeram erat kebenaran
Menyairkan setiap derita anak negeri
Suara mu lantang tak berserak

Penyair sejati...
Kau berjuang dengan pena dan tinta
Tak kau biarkan pendiri negeri merunduk di antara onggokan tanah menghitam
Setiap tikaman lawan, kau tangkis dengan belaian mesra
Jika lelap mengendap, kau hujamkan ujung pena di ulu jantung

Penyair sejati...
Kau bukan pengemis kantoran
Kau bukan penulis bayaran
Kau bukan pengabdi rupiah
Kau bukan penenang jiwa -jiwa kasmaran
Kau adalah pengubah haluan negeri
Penyair sejati...
Hitungan mu kini harus dilindungi

Lhokseumawe, 26 Mei 2016


Syair Derita Untukmu Sang Pujangga
Mutiara Senja

Ku sandarkan tubuh ini pada pohon yg mulai menua
Di sana terdengar bisikan dedaunan seperti ingin mengatakan sesuatu
Akupun mulai memperhatikan setiap liaukan yg terterpa angin
Andai saja ku mengerti bahasanya
Tak usahlah ku cari teman tuk berbagi duka dan tawa
Biarlah ku tuang semua drita pada dirinya
Karna dia tak punya rasa, keluh kesa seperti mereka
Agar diri ini tak banyakla dosa yg membukit
Jiwa ini sering torehkan pilu di karna menyambut raga
Onak bagikan jalan panjang yg tiada putus harapan
Ooh dunia,,, di manakah kau simpan semua pelipur laraku
Tak perihkah prasaan mu dengar rintihan sayatan pilu lelehan air mata ku
Ku hanya meminta seteguk ketenangan agar menghiasi senyumku
Berikanlah jeddah tuk ku bernafas dalam cekikan sesaknya fikiran dan hatiku
Agar ku sanggup hadapi cambukan pᥱrmainan kejimu dengan diriku yg baru

Darah kegetiran: mutiara senja


Demikianlah puisi derita pena-pena penyair sejati. Baca juga puisi - puisi yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.