Puisi Engkaulah Cahayaku yang Berlalu
Wednesday, May 04, 2016
Puisi engkaulah cahayaku yang berlalu. Kisah menguburmu dalam relung hati hilang ditelan gelapnya malam lau perlahan lahan hilang tak berjejak, biarkanlah berlalu lelah jiwaku meniti takdir kehidupan biarlah kau apa adanya Ya Allah kuatkan hatiku
Engkaulah cahayaku yang berlalu, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
PUISI ENGKAULAH CAHAYAKU
Hatiku seumpama ranting rapuh
Gembur luruh dikala angin berhembus
Ringan, sungguh payah terjatuh
Namun tak mudah mengembus
Biarpun badai merempuh dari rupa penjuru
Keyakinan tak bersinar temaram
Karena cahayamu adalah mahaguru
Penerang jalanku melewatii lembah nan guram
Balikpapan 030516 17:05
Kuning hitam bau bercampur jadi satu kita masih bedegap
Menahan, berjuang mengapai tepi, semangat juangku berucap
Tahan... kita masih kuat, masih sanggup biarpun kuyup
Tiada kata pasrah masih ada waktu walau sekejap, kita cakap
Mengapai biarpun cungap-cungip
Waktu berlalu kini kita kembali ke peraduan
Menikmati malam setelah hinanya kehidupan
Hanyut terbawa air, lalu hadirkan sebuah harapan
Marilah kita menatap kedepan, pandang jauh seluas mata memandang
Searah tujuan kehendak kita ,melewati aral melintang nan bergelomang
Agar di kehidupan berikutnya tiada lagi aksara menyimpang bersenandung.
Anderline
Balikpapan 040516 23:50
Catatan Kaki.
Bedegap = kuat; tegap:
Cakap = sanggup melakukan sesuatu; mampu; dapat:
Cungap-cangip = mengap-mengap (susah bernapas)
Demikianlah puisi engkaulah cahayaku yang berlalu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Engkaulah cahayaku yang berlalu, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi engkaulah cahayaku
- Puisi waktu berlalu
PUISI ENGKAULAH CAHAYAKU
Oleh: Anderline
Hatiku seumpama ranting rapuhGembur luruh dikala angin berhembus
Ringan, sungguh payah terjatuh
Namun tak mudah mengembus
Biarpun badai merempuh dari rupa penjuru
Keyakinan tak bersinar temaram
Karena cahayamu adalah mahaguru
Penerang jalanku melewatii lembah nan guram
Balikpapan 030516 17:05
PUISI WAKTU BERLALU
Bulan berlalu sungai itu pasang, Air meluap-luapKuning hitam bau bercampur jadi satu kita masih bedegap
Menahan, berjuang mengapai tepi, semangat juangku berucap
Tahan... kita masih kuat, masih sanggup biarpun kuyup
Tiada kata pasrah masih ada waktu walau sekejap, kita cakap
Mengapai biarpun cungap-cungip
Waktu berlalu kini kita kembali ke peraduan
Menikmati malam setelah hinanya kehidupan
Hanyut terbawa air, lalu hadirkan sebuah harapan
Marilah kita menatap kedepan, pandang jauh seluas mata memandang
Searah tujuan kehendak kita ,melewati aral melintang nan bergelomang
Agar di kehidupan berikutnya tiada lagi aksara menyimpang bersenandung.
Anderline
Balikpapan 040516 23:50
Catatan Kaki.
Bedegap = kuat; tegap:
Cakap = sanggup melakukan sesuatu; mampu; dapat:
Cungap-cangip = mengap-mengap (susah bernapas)
Demikianlah puisi engkaulah cahayaku yang berlalu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.