Puisi Kemaren Itu Sunyi Dan Esok Masihlah Mimpi
Wednesday, May 25, 2016
Puisi kemaren itu sunyi dan esok masihlah mimpi. Kemarin adalah hari sebelum hari ini,dan sunyi adalah tidak ada bunyi atau suara apa pun; hening; senyap, sunyi biasa juga di artikan sesutu hal yang lenggang dan sepi tanpa ada orang yang lalu lalang.
Kemarin itu sunyi dan esok masih lah mimpi, judul puisi esai di kesempatan ini, bagaiaman cerita di balik rangkaian bait puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini,.
plafon kontrakannya
yang bertumpuk tunggakan
ia mengambil kursi untuk tumpuan
pas melingkar pada leher melilitnya
seketika itu juga, braakk!!
bersamaan antara jerit Udin pada nyawa di
tenggorokan dengan terjatuhnya kursi yang
menjadi tumpuan
setengah sesak berteriak
tuhan! aku butuh jawaban !!
aku bosan pada sepi
aku tak mau lagi bermimpi
Dan keesokan harinya
gambĘŚr koran melukis wajah dan tubuh Udin
Kebiru-biruan seperti menggigil kedinginan
diantara opini yang bersliweran
ini kenyataan!
tangis seperti tak percaya
ibu dan bapak Udin menghantar pada peraduan
mereka kembali mengadu pada tuhan
Tuhan, apakah dengan begini harus kami terima
jawaban ...?!
yang kemarin adalah sunyi dan hari ini masihlah
bermimpi
Udin dikebumikan, diiring deras hujan
keputus-asa-an
BKA
Batavia, 240516
Demikianlah puisi kemaren itu sunyi dan esok masihlah mimpi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Kemarin itu sunyi dan esok masih lah mimpi, judul puisi esai di kesempatan ini, bagaiaman cerita di balik rangkaian bait puisinya, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini,.
PUISI KEMARIN ITU SUNYI DAN BESOK MASIHLAH MIMPI
lalu Udin mengikatkan tali kabel kipas anginnya diplafon kontrakannya
yang bertumpuk tunggakan
ia mengambil kursi untuk tumpuan
pas melingkar pada leher melilitnya
seketika itu juga, braakk!!
bersamaan antara jerit Udin pada nyawa di
tenggorokan dengan terjatuhnya kursi yang
menjadi tumpuan
setengah sesak berteriak
tuhan! aku butuh jawaban !!
aku bosan pada sepi
aku tak mau lagi bermimpi
Dan keesokan harinya
gambĘŚr koran melukis wajah dan tubuh Udin
Kebiru-biruan seperti menggigil kedinginan
diantara opini yang bersliweran
ini kenyataan!
tangis seperti tak percaya
ibu dan bapak Udin menghantar pada peraduan
mereka kembali mengadu pada tuhan
Tuhan, apakah dengan begini harus kami terima
jawaban ...?!
yang kemarin adalah sunyi dan hari ini masihlah
bermimpi
Udin dikebumikan, diiring deras hujan
keputus-asa-an
BKA
Batavia, 240516
Demikianlah puisi kemaren itu sunyi dan esok masihlah mimpi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.