Puisi Pematang Warna
Thursday, May 19, 2016
Puisi pematang warna. Warna artinya kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya, warna juga biasa di sebut corak atau rupa. Warna mempunyai arti dalam kelas kata benda sehingga kata warna bisa menyatakan nama seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Kata warna termasuk dalam ragam bahasa klasik
Berkaitan dengan warna, dibawah ini, puisi berjudul pematang warna, bagaimana puisinya untuk selengkapanya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Pematang Warna
Tertegun memandang sejauh mata
Hamparan sawah yang luas menghijau
Menggurui sungai menjanjikan air
Menuntun pematang membatasi tapak
Mengantarkan angin menyapa kelapa
Mengasuh tanah membuahkan subur
Hingga menguning masak memberi tanda
Merayu jiwa memanen karuniaNya
Pada saatnya
Terpesona menyaksikan kelana bunga
Bertumbuh berkembang menepati waktu
Mekar merekah setelah lama diperam batang
Harum mewangi setelah lama bersanding daun
Mengalah pada duri untuk melindungi diri
Terus bersahabat dengan akar dan tanah
Menghimpun mahkota meramu warna
Hingga melentik menyambut mentariNya
Pada saatnya
(@Harum Warna, Mei 2016)
Demikianlah puisi pematang warna. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan warna, dibawah ini, puisi berjudul pematang warna, bagaimana puisinya untuk selengkapanya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Pematang Warna
Oleh : Dono Pratomo
Tertegun memandang sejauh mataHamparan sawah yang luas menghijau
Menggurui sungai menjanjikan air
Menuntun pematang membatasi tapak
Mengantarkan angin menyapa kelapa
Mengasuh tanah membuahkan subur
Hingga menguning masak memberi tanda
Merayu jiwa memanen karuniaNya
Pada saatnya
Terpesona menyaksikan kelana bunga
Bertumbuh berkembang menepati waktu
Mekar merekah setelah lama diperam batang
Harum mewangi setelah lama bersanding daun
Mengalah pada duri untuk melindungi diri
Terus bersahabat dengan akar dan tanah
Menghimpun mahkota meramu warna
Hingga melentik menyambut mentariNya
Pada saatnya
(@Harum Warna, Mei 2016)
Demikianlah puisi pematang warna. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.