Puisi Senja Berganti Pukat Jelaga
Tuesday, May 31, 2016
Puisi senja berganti pukat jelaga. Pengertian senja adalah bagian dari waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap di bumi sesudah matahari terbenam, saat piringan matahari secara keseluruhan sudah hilang dari cakrawala. waktu ini dimulai sehabis matahari tenggelam ketika cahaya masih terlihat di langit sampai datangnya waktu malam, ketika cahaya merah telah benar benar hilang.
Senja berganti pukat jelaga, judul ini hanya kombinasi dari tiga puisi tentang jelaga di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara ain.
PUISI PUKAT JELAGA
Burung camar terbang rendah di permukaan laut petang ..
Terkadang harus berlomba dengan ombak yg menghanyutkan ikan mereka ..
Nelayan pun berkutat dengan pukatnya di bawah temaram lembayung ..
Tebar pukat seluasnya demi tangkapan tuk isi perut anak-beranak di rumahnya ..
Tengah malam pekat gulita hanya dilenterakan oleh petromak dan rembulan ..
Sejauh mata memandang, hanya air dan gelap di sepanjang cakrawala ..
Gumpalan awan badai harus dihindari kerana bahtera tlah usang oleh waktu ditelan ..
Hanya doa dan harap yang dicurahkan orang di rumah tuk mereka yang ada di tengah laut merana ..
Saban hari, adzan subuh belum juga berkumandang ..
Datanglah bahtera di pesisir pantai, bawa pulang tangkapan ikan seadanya ..
Disambut anak istri dan sanak famili kala tiba di rumah berukuran sedang ..
Beristirahat di atas dipan sederhana setelah laut memgikis stĘŚminanya .
Puisi Kala Senja Berganti Jelaga
senja lindap ditelan malam gulita di cakrawala ..
Melayang sejuta kunang-kunang ke angkasa raya ..
Bak harapan dan asa yang terpelanting melesat menuju langit luas ..
Indah, layaknya mahkota bertakhtakan emas ..
Kunang-kunang berganti gemintang ..
Lemah gemulai membayangi langit malam ..
Semburat cahaya langit dendangkan keindahan kepayang ..
Terpaku dan terpesona akan keindahan dan pesona malam ..
Namun, harapku akan indahnya malam lindap tenggelam beruas berkarat ..
Kala gulita sekonyong-konyong butakan pesona malam ..
Harapan akan kenangan indah yang kan ku lalui di malamku ..
Berserakan berhamburan diantara jelaga kusam ..
Kebahagiaan berganti kepedihan yang kalut berakar hingga ke relung hati ..
Hilanglah sudah asa yang selama ini ku gantungkan di rasi belantik ..
Enyahkan senyum yang selama ini ku harapkan akan selalu mewarnai hati ..
Titik.
Puisi Secawan Jelaga
Nafas sengal langkah goyah otot remuk redam ..
Menata sendi yang terasa lepas dari tempatnya ..
Seakan akan nyawa akan segera khatam ..
Di tanjung pesona kebiruan nan anggun parasnya ..
Aku, pujangga bersenjatĘŚkan kata-kata seolah tak sepadan dengan eloknya lekuk wajahmu ..
Lembayung senjaku berlangkah gontai menyusuri cekungan ngarai ..
Nyaris terjatuh tersapu angin barat yang kencang menggebu ..
Tak sepicing pun kau hiraukan setiap hijauku berhelai-helai ..
Aku, pujangga bersuara serak kemerosok timbul tenggelam ..
Tak punya apapun dalam secawan jelaga legam ..
Langit di atas kepalaku suram ..
Mentari pun legam ..
Keindahanmu bukan sebagai penghiasmu ..
Melainkan oasis di tengah gurun sahara terik membakar tiap senti kulitku ..
Keanggunanmu bukan sebagai kedokmu ..
Melainkan sentuhan emas yang akan mengindahkan secawan jelaga hina milikku ..
Demikianlah puisi senja berganti pukat jelaga. Baca juga karya - karya Satria Panji Elfalah yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Senja berganti pukat jelaga, judul ini hanya kombinasi dari tiga puisi tentang jelaga di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara ain.
- Puisi pukat jelaga
- Puisi kala senja berganti jelaga
- Puisi secawan jelaga
PUISI PUKAT JELAGA
Karya: Satria Panji Elfalah (2016)
Burung camar terbang rendah di permukaan laut petang .. Terkadang harus berlomba dengan ombak yg menghanyutkan ikan mereka ..
Nelayan pun berkutat dengan pukatnya di bawah temaram lembayung ..
Tebar pukat seluasnya demi tangkapan tuk isi perut anak-beranak di rumahnya ..
Tengah malam pekat gulita hanya dilenterakan oleh petromak dan rembulan ..
Sejauh mata memandang, hanya air dan gelap di sepanjang cakrawala ..
Gumpalan awan badai harus dihindari kerana bahtera tlah usang oleh waktu ditelan ..
Hanya doa dan harap yang dicurahkan orang di rumah tuk mereka yang ada di tengah laut merana ..
Saban hari, adzan subuh belum juga berkumandang ..
Datanglah bahtera di pesisir pantai, bawa pulang tangkapan ikan seadanya ..
Disambut anak istri dan sanak famili kala tiba di rumah berukuran sedang ..
Beristirahat di atas dipan sederhana setelah laut memgikis stĘŚminanya .
Puisi Kala Senja Berganti Jelaga
Karya: Satria Panji Elfalah (2016)
senja lindap ditelan malam gulita di cakrawala ..Melayang sejuta kunang-kunang ke angkasa raya ..
Bak harapan dan asa yang terpelanting melesat menuju langit luas ..
Indah, layaknya mahkota bertakhtakan emas ..
Kunang-kunang berganti gemintang ..
Lemah gemulai membayangi langit malam ..
Semburat cahaya langit dendangkan keindahan kepayang ..
Terpaku dan terpesona akan keindahan dan pesona malam ..
Namun, harapku akan indahnya malam lindap tenggelam beruas berkarat ..
Kala gulita sekonyong-konyong butakan pesona malam ..
Harapan akan kenangan indah yang kan ku lalui di malamku ..
Berserakan berhamburan diantara jelaga kusam ..
Kebahagiaan berganti kepedihan yang kalut berakar hingga ke relung hati ..
Hilanglah sudah asa yang selama ini ku gantungkan di rasi belantik ..
Enyahkan senyum yang selama ini ku harapkan akan selalu mewarnai hati ..
Titik.
Puisi Secawan Jelaga
Karya: Satria Panji Elfalah (2016)
Nafas sengal langkah goyah otot remuk redam ..Menata sendi yang terasa lepas dari tempatnya ..
Seakan akan nyawa akan segera khatam ..
Di tanjung pesona kebiruan nan anggun parasnya ..
Aku, pujangga bersenjatĘŚkan kata-kata seolah tak sepadan dengan eloknya lekuk wajahmu ..
Lembayung senjaku berlangkah gontai menyusuri cekungan ngarai ..
Nyaris terjatuh tersapu angin barat yang kencang menggebu ..
Tak sepicing pun kau hiraukan setiap hijauku berhelai-helai ..
Aku, pujangga bersuara serak kemerosok timbul tenggelam ..
Tak punya apapun dalam secawan jelaga legam ..
Langit di atas kepalaku suram ..
Mentari pun legam ..
Keindahanmu bukan sebagai penghiasmu ..
Melainkan oasis di tengah gurun sahara terik membakar tiap senti kulitku ..
Keanggunanmu bukan sebagai kedokmu ..
Melainkan sentuhan emas yang akan mengindahkan secawan jelaga hina milikku ..
Demikianlah puisi senja berganti pukat jelaga. Baca juga karya - karya Satria Panji Elfalah yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.