Puisi Senja Bertudung Mendung
Thursday, May 05, 2016
Puisi senja bertudung mendung. Puisi senja senja romantis biasa tentang cinta dan rindu akan tetapi puisi senja kali ini tentang puisi sedih, sebagaiman senja adalah sore atau masa sesudah terbenamnya matahari. akan tapi banyak orang yang mengartikannya dengan menyebutnya sore atau petang. Namun sesungguhnya senja ialah waktu yang paling indah dari sepanjang hari. sebab senja merupakan pertemuan terang serta gelap. Senja merupakan bagian waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap pada bumi setelah matahari terbenam, saat piringan matahari secara keseluruhan sudah hilang dari cakrawala.
Senja bertudung mendung, dan puisi sumpah serapah puisi ini bermakna, suasana senja yang sedih, ketika orang tedekat hanya diam mengoceh tanpa memberitahukan tingkah/sikap orang yang mengasihi, bingung apa yang akan dilakukan sehingga hunbungan mereka terganggu. yuk kita simak saja syair atau puisinya berikut ini.
PUISI SUMPAH SERAPAH
Bising suara mengoceh
Tak sedikit pun kata meleceh
Sontak darah mendidih
Membakar gejolak amarah
Seketika aksara sampah
Menyeruak lalu melimpah
Aneka sumpah serapah
Mengudara: bumi pun bersedih
Suara hati tak lagi bermakna
Tertutup kabut geram tanpa bernala
Lalu hina menghina menjadi senjʌta
Bak kesetanan menceracau memangil petaka.
BLPN 30102016 22:00
PUISI SENJA BERTUDUNG MENDUNG
Senja bertandang
Awan bertudung mendung
Cakrawala seakan berkabung
Tatkala tiada lagi kidung
Kemesraan bersenandung
Hening menyadur kelam
Aksara tak lagi berkalam
Lara jiwa terus tenggelam
Menahan gundah kian mendalam
Haruskah bersumarah dalam diam
Lalu membiarkan hasrat terpendam
Biarpun hamun terus menghujam
Tanpa peduli nurani remuk-redam?
Duhai dikau sang kinasih
Katakanlah, jangan berdalih
Agar tiada lagi kata selisih
Memicu hadirnya jiwa bersedih
Balikpapan 050516 18:30
Catatan kaki
Hamun = caci maki yang sangat kasar; sumpah serapah
Kalam = perkataan; kata
Demikianlah puisi senja bertudung mendung. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Senja bertudung mendung, dan puisi sumpah serapah puisi ini bermakna, suasana senja yang sedih, ketika orang tedekat hanya diam mengoceh tanpa memberitahukan tingkah/sikap orang yang mengasihi, bingung apa yang akan dilakukan sehingga hunbungan mereka terganggu. yuk kita simak saja syair atau puisinya berikut ini.
PUISI SUMPAH SERAPAH
Oleh: Anderline
Bising suara mengocehTak sedikit pun kata meleceh
Sontak darah mendidih
Membakar gejolak amarah
Seketika aksara sampah
Menyeruak lalu melimpah
Aneka sumpah serapah
Mengudara: bumi pun bersedih
Suara hati tak lagi bermakna
Tertutup kabut geram tanpa bernala
Lalu hina menghina menjadi senjʌta
Bak kesetanan menceracau memangil petaka.
BLPN 30102016 22:00
PUISI SENJA BERTUDUNG MENDUNG
Oleh: Anderline
Senja bertandangAwan bertudung mendung
Cakrawala seakan berkabung
Tatkala tiada lagi kidung
Kemesraan bersenandung
Hening menyadur kelam
Aksara tak lagi berkalam
Lara jiwa terus tenggelam
Menahan gundah kian mendalam
Haruskah bersumarah dalam diam
Lalu membiarkan hasrat terpendam
Biarpun hamun terus menghujam
Tanpa peduli nurani remuk-redam?
Duhai dikau sang kinasih
Katakanlah, jangan berdalih
Agar tiada lagi kata selisih
Memicu hadirnya jiwa bersedih
Balikpapan 050516 18:30
Catatan kaki
Hamun = caci maki yang sangat kasar; sumpah serapah
Kalam = perkataan; kata
Demikianlah puisi senja bertudung mendung. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.