Puisi Seorang Lelaki Militan
Monday, May 02, 2016
Puisi seorang lelaki militan. Lelaki adalah pria sebuah kata yang umum untuk seorang lelaki, tetapi ketika mengatakan laki- laki serasa, ada yang ganjal, sebab laki- laki adalah keseleruhan makluk ciptaan Tuhan, yang berjenis laki- laki termasuk hewan dan tumbuhan, tetapi jika lelaki hanya mengacu khusus pada manusia. dan ketika menyebut jantan, rasanya tak elok karena jantan termasuk juga hewan yang berkalamin laki- laki
Berkaitan dengan kata lelaki berikut ini puisi berjudul seorang lelaki militan, salah satu pengggalan baitnya, "Binar matamu terbenam di kesunyian malam, Membuka hatiku tuk melangkah menyusuri sepimu, Tanpa suara ku tangkap sendu sukmamu, Petir cinta menggulung harapan tak terbias sesama insan". Selanjtnya dari bait ini, disimak saja saja puisinya berikut ini.
PUISI SEORANG LELAKI MILITAN
Lelaki militan di batas desa
Mendekap kesunyian cinta, empat belas tahun lamanya
Berpacu dengan deru mesin waktu
Mencipta butiran air jadi hujan salju
Di keheningan malam malamnya
Terangkai puisi hati buat seorang wanitanya
Asmara tumbuh perlahan dalam dada
Terpilin sejuta rasa yang mendera
"Binar matamu terbenam di kesunyian malam
Membuka hatiku tuk melangkah menyusuri sepimu
Tanpa suara ku tangkap sendu sukmamu
Petir cinta menggulung harapan tak terbias sesama insan
Tiada lagi nestapa sedih keluarkan irama
Sumbang itu hal yang biasa
Dan irama itu pun tak kan ku biarkan berlalu andai itu pilu
Hasrat diriku ingin membelai ranting terlembut
Kerap kali bergetar dari dalam hati
Tapi derita itu kian hari tak kunjung berakhir"
Desah nafasnya pun kian memanjang
Meniti hari tanpa kehadiran yang tersayang
Sinar rembulan yang temaram
Memapah jiwanya yang semakin tenteram
Esti, 02~05~2016
Demikianlah Puisi seorang lelaki militan, karya Ibu Esti baca juga karaynya yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Berkaitan dengan kata lelaki berikut ini puisi berjudul seorang lelaki militan, salah satu pengggalan baitnya, "Binar matamu terbenam di kesunyian malam, Membuka hatiku tuk melangkah menyusuri sepimu, Tanpa suara ku tangkap sendu sukmamu, Petir cinta menggulung harapan tak terbias sesama insan". Selanjtnya dari bait ini, disimak saja saja puisinya berikut ini.
PUISI SEORANG LELAKI MILITAN
Karya; Erti Estiwati
Lelaki militan di batas desaMendekap kesunyian cinta, empat belas tahun lamanya
Berpacu dengan deru mesin waktu
Mencipta butiran air jadi hujan salju
Di keheningan malam malamnya
Terangkai puisi hati buat seorang wanitanya
Asmara tumbuh perlahan dalam dada
Terpilin sejuta rasa yang mendera
"Binar matamu terbenam di kesunyian malam
Membuka hatiku tuk melangkah menyusuri sepimu
Tanpa suara ku tangkap sendu sukmamu
Petir cinta menggulung harapan tak terbias sesama insan
Tiada lagi nestapa sedih keluarkan irama
Sumbang itu hal yang biasa
Dan irama itu pun tak kan ku biarkan berlalu andai itu pilu
Hasrat diriku ingin membelai ranting terlembut
Kerap kali bergetar dari dalam hati
Tapi derita itu kian hari tak kunjung berakhir"
Desah nafasnya pun kian memanjang
Meniti hari tanpa kehadiran yang tersayang
Sinar rembulan yang temaram
Memapah jiwanya yang semakin tenteram
Esti, 02~05~2016
Demikianlah Puisi seorang lelaki militan, karya Ibu Esti baca juga karaynya yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.