Puisi Aku Perempuan Malam Pekat
Sunday, June 26, 2016
Puisi dan kata bijak. puisi aku perempuan malam pekat. Tak ada perempuan yang ingn menjadi perempuan malam. semua yang namanya perempuan ingin menjadi seorang ibu, bukan menjadi perempaun malam, tapi terkadang, karena ekonomi, di kota-kota atau bahkan di desa sering kita mendengar yang namanya perempaun malam.
Saya yakin, pembaca pasti mengerti apa maksud dan arti kata perempuan malam, sebuah kata yang terkadang di pandang sebelah mata karena profesinya. namun ini semua terkadang mereka lakukan karena tuntutan hidup. namu tak di pungkiri juga ada yang memang menjadikan sebagi mata pencaharian.
Aku perempuan malam pekat, hanya gabungan dari kosakata judul tiga judul puisi pada kesemppatan ini kita update adapun masing masing judul puisinya.
Puisi Aku Perempuan
Aku perempuan, sejenak melihat keadaan
Di perempatan jalan
Di emperan toko dan di samping abang asongan
Melihat kasak-kusuk manusia berdongeng untuk orang-orang cengeng
Mendengar kabar perempuan di perempatan jalan, berdiri menunduk lalu diketuk mobil yang berjalan kasak-kusuk
Aku perempuan di emperan toko dan di samping abang asongan
Sejenak kutulis riwayat ini mewakili idenya yang macet sana-sini
Aku bukan perempuan yang malang
Dan tak ada alang-alang yang lupa kulawan
Selagi hari belum petang
Dan tak ada suara cicitan burung yang hilang
Semua kulawan
Lawan
Lawan dan lawan karena aku perempuan
Dan keadilan ini masih macet sana-sini
Aku menyuarakan
Menyuarakan kaumku biar tak ada tindas dan kandas
Sebelum cahya matahari menjalar ke lauatan lepas
Dan aku menyuarakan itu
Menimbang hak perempuan yang katanya minta melulu
Jelas bukan itu
Aku perempuan
Tegal, 21-6-2016
Puisi Malam Membatu
Hanya aku
Dengan puisi kumerahkan mawarmu
Dan kutakan lagi jika itu
Aku yang belum berani malu
Malu jikalau risau
Malu jikalau kacau
Hanya aku
Dengan puisi kulangitkan cahya matamu
Dan kukatakan lagi jika itu
Aku yang masih pilu
Mengenang lalu
Yang aku masih dipukul lukamu
Hanya aku
Dengan puisi mengenang
Sebab lukaku belum hilang
Dik sayang, malam ini membatu
Ada keheningan yang menyulam merah gincu menjadi warna abu
Ketika itu aku masih sekongkol dengan beberapa kaca
Mengapa?
Sebab dengan puisi kukenang luka
Dik sayang, pohon-pohon tinggi menjulang
Kurasa ketakutan itu belum pulang
Angin yang katanya tiba menjelang anak ayam melihat jendela
Tiba saja
Benar tiba lalu masuk di sela-sela ke sepuluh jariku
Dan aku masih sibuk memecah teka-teki anak SD
Dik sayang, hanya aku
Dengan puisi kumainkan malam yang membatu
Karena lukaku belum benar sembuh
Kamu tahu itu
Bilamana di luar menyenangkan
Tak ada sebab atau kemudian
Dan kembali memainkan monopoli
Satu, dua sampai enam
Kuhitung acak
Hingga benar kudengar suara anak ayam melihat jendela
Tegal, 24-6-2016
Puisi bergemi tanpa henti.
Seakan malam dipenuhi ilusi.
Pada pekat kenangan bersembunyi.
Di balik kabut yang pekat.
Rindu kita berpeluk erat.
Entah menahan gigil atau
mereka tersesat..?
Apa yang bisa aku lihat dalam gelap.
Saat rindumu terlelap, hanya pekat.
Dan keinginan berpendar harap..
#Joko
Kediri 250616
Demikianlah puisi aku perempuan malam pekat. Baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Saya yakin, pembaca pasti mengerti apa maksud dan arti kata perempuan malam, sebuah kata yang terkadang di pandang sebelah mata karena profesinya. namun ini semua terkadang mereka lakukan karena tuntutan hidup. namu tak di pungkiri juga ada yang memang menjadikan sebagi mata pencaharian.
Aku perempuan malam pekat, hanya gabungan dari kosakata judul tiga judul puisi pada kesemppatan ini kita update adapun masing masing judul puisinya.
- Puisi pekat
- Puisi aku perempuan
- Puisi malam membatu
Puisi Aku Perempuan
Karya: Ilene
Aku perempuan, sejenak melihat keadaanDi perempatan jalan
Di emperan toko dan di samping abang asongan
Melihat kasak-kusuk manusia berdongeng untuk orang-orang cengeng
Mendengar kabar perempuan di perempatan jalan, berdiri menunduk lalu diketuk mobil yang berjalan kasak-kusuk
Aku perempuan di emperan toko dan di samping abang asongan
Sejenak kutulis riwayat ini mewakili idenya yang macet sana-sini
Aku bukan perempuan yang malang
Dan tak ada alang-alang yang lupa kulawan
Selagi hari belum petang
Dan tak ada suara cicitan burung yang hilang
Semua kulawan
Lawan
Lawan dan lawan karena aku perempuan
Dan keadilan ini masih macet sana-sini
Aku menyuarakan
Menyuarakan kaumku biar tak ada tindas dan kandas
Sebelum cahya matahari menjalar ke lauatan lepas
Dan aku menyuarakan itu
Menimbang hak perempuan yang katanya minta melulu
Jelas bukan itu
Aku perempuan
Tegal, 21-6-2016
Puisi Malam Membatu
Karya: Ns. Aerul
Hanya akuDengan puisi kumerahkan mawarmu
Dan kutakan lagi jika itu
Aku yang belum berani malu
Malu jikalau risau
Malu jikalau kacau
Hanya aku
Dengan puisi kulangitkan cahya matamu
Dan kukatakan lagi jika itu
Aku yang masih pilu
Mengenang lalu
Yang aku masih dipukul lukamu
Hanya aku
Dengan puisi mengenang
Sebab lukaku belum hilang
Dik sayang, malam ini membatu
Ada keheningan yang menyulam merah gincu menjadi warna abu
Ketika itu aku masih sekongkol dengan beberapa kaca
Mengapa?
Sebab dengan puisi kukenang luka
Dik sayang, pohon-pohon tinggi menjulang
Kurasa ketakutan itu belum pulang
Angin yang katanya tiba menjelang anak ayam melihat jendela
Tiba saja
Benar tiba lalu masuk di sela-sela ke sepuluh jariku
Dan aku masih sibuk memecah teka-teki anak SD
Dik sayang, hanya aku
Dengan puisi kumainkan malam yang membatu
Karena lukaku belum benar sembuh
Kamu tahu itu
Bilamana di luar menyenangkan
Tak ada sebab atau kemudian
Dan kembali memainkan monopoli
Satu, dua sampai enam
Kuhitung acak
Hingga benar kudengar suara anak ayam melihat jendela
Tegal, 24-6-2016
Puisi Pekat
Rindu berdenting diantar sepiPuisi bergemi tanpa henti.
Seakan malam dipenuhi ilusi.
Pada pekat kenangan bersembunyi.
Di balik kabut yang pekat.
Rindu kita berpeluk erat.
Entah menahan gigil atau
mereka tersesat..?
Apa yang bisa aku lihat dalam gelap.
Saat rindumu terlelap, hanya pekat.
Dan keinginan berpendar harap..
#Joko
Kediri 250616
Demikianlah puisi aku perempuan malam pekat. Baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.