Puisi Panasnya Cahaya Bulan
Monday, June 13, 2016
Puisi dan kata bijak. Puisi panasnya cahaya bulan. Pengertian bulan adalah benda langit yg mengitari bumi, bersinar di malam hari sebab pantulan sinar mentari atau masa atau jangka saat perputaran bulan mengitari bumi dari mulai tampaknya bulan hingga hilang kembali,
Bulan adalah benda langit yg mengitari bumi, bersinar di malam hari karena pantulan sinar matahari. Keindahan bulan terkadang menjadi objek karya seni dan sastra, dan inspirasi di bidang seni lainnya. Bulan jjuga terkadang dijadikan sebagai motif dalam seni visual, seni pertunjukan, prosa,syair musik dan puisi.
Puisi panasnya cahaya rembulan, merupakan satu dari dua puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain,
PUISI PANASNYA CAHAYA BULAN
Resah mendᥱsah jiwa
Sinar rembulan mulai memanas
Matahari menitipkan panas pada bulan
Malam pun memuai pada tetes embun tipis
Di atas ayunan di bawah lampu philip aku bersandar, bertel@njang dada
Kawanan cecak putih berebut bangkai nyamuk sisa semalam
Kusembunyikan jeritan jiwa agar tak menguap kedalam gelapnya hidup
Alunan jangkrik memecah keheningan
Suara burung hantu mengutuk datangnya malam
Pohon pohon tertidur pulas akibat panas hari menyengat jiwa
Kesendirian melukis malam
Jari jemari meneteskan kisah kisah hidup
Saraf saraf kecil terurai burai seperti tak terlerai
Malam tak lagi mau bermalam
Arus darah mengalir tak sesuai siklus
Hembusan nafas tak sesuai hentakan jantung
Gunung diam mulai berdentang
Ketakutan mencengkeram asa
Suara langit mengemuruh di jiwa
Rancangan jasad sudah menua
Tanggung jawab belum dinukilkan
Rekaman hidup mau dibagikan
Rahasia tangan masih tersembunyi
Lhokseumawe, maret 2016
Kegalauan terhempas di malam rembulan
Musik malam mengukir kesepian
Di kala rembulan menitip kasih
Kasih tak sampai meredam senyum
Batin menggeliat di ujung jalan tak bertuan
Dalam menyongsong indahnya purnama
Meskipun bintang beribu
Qulbu menyimpan cahaya diantara kedip-kedip bintang
Melaju dengan harapan
Seiring pincalan berlabuh di pantai pasir
Bergulung dengan ombak asmara
Membara di atas daun keladi
Di kala nafas mendengung di atas daratan gersang
sm/13/06/2016@siamir marulafau
Demikianlah puisi panasnya cahaya bulan. Baca juga puisi - puisi karya Muklis Puna dan Siamir Marulafau yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Bulan adalah benda langit yg mengitari bumi, bersinar di malam hari karena pantulan sinar matahari. Keindahan bulan terkadang menjadi objek karya seni dan sastra, dan inspirasi di bidang seni lainnya. Bulan jjuga terkadang dijadikan sebagai motif dalam seni visual, seni pertunjukan, prosa,syair musik dan puisi.
Puisi panasnya cahaya rembulan, merupakan satu dari dua puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain,
- Puisi panasnya cahya rembulan
- Puisi hanya satu
PUISI PANASNYA CAHAYA BULAN
Muklis Puna
Resah mendᥱsah jiwaSinar rembulan mulai memanas
Matahari menitipkan panas pada bulan
Malam pun memuai pada tetes embun tipis
Di atas ayunan di bawah lampu philip aku bersandar, bertel@njang dada
Kawanan cecak putih berebut bangkai nyamuk sisa semalam
Kusembunyikan jeritan jiwa agar tak menguap kedalam gelapnya hidup
Alunan jangkrik memecah keheningan
Suara burung hantu mengutuk datangnya malam
Pohon pohon tertidur pulas akibat panas hari menyengat jiwa
Kesendirian melukis malam
Jari jemari meneteskan kisah kisah hidup
Saraf saraf kecil terurai burai seperti tak terlerai
Malam tak lagi mau bermalam
Arus darah mengalir tak sesuai siklus
Hembusan nafas tak sesuai hentakan jantung
Gunung diam mulai berdentang
Ketakutan mencengkeram asa
Suara langit mengemuruh di jiwa
Rancangan jasad sudah menua
Tanggung jawab belum dinukilkan
Rekaman hidup mau dibagikan
Rahasia tangan masih tersembunyi
Lhokseumawe, maret 2016
PUISI HANYA SATU
Malam sepi menghias kerinduanKegalauan terhempas di malam rembulan
Musik malam mengukir kesepian
Di kala rembulan menitip kasih
Kasih tak sampai meredam senyum
Batin menggeliat di ujung jalan tak bertuan
Dalam menyongsong indahnya purnama
Meskipun bintang beribu
Qulbu menyimpan cahaya diantara kedip-kedip bintang
Melaju dengan harapan
Seiring pincalan berlabuh di pantai pasir
Bergulung dengan ombak asmara
Membara di atas daun keladi
Di kala nafas mendengung di atas daratan gersang
sm/13/06/2016@siamir marulafau
Demikianlah puisi panasnya cahaya bulan. Baca juga puisi - puisi karya Muklis Puna dan Siamir Marulafau yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.