Puisi Negeri Gaduh Seolah-olah
Saturday, June 25, 2016
Puisi dan kata bijak. Puisi negeri gaduh seolah-olah. Menurut KBBI pengertian Negeri adalah tanah tempat tinggal suatu bangsa, kampung halaman; tempat kelahiran, negara, pemerintahan. sinonim negeri ibu pertiwi, tanah tumpah darʌh, kampung halaman, tempat kelahiran. dan lain lain.
Negeri gaduh seolah-olah, mengambil dari kata gaduh sebagaimana menurut kamu bahasa indonesia gaduh adalah rusuh atau gempar dikarenakan perkelahian,percekcokan dan sebagainya, ribut dan huru- hara. jadi dapat di simpulkan maksud dari kalimat negeri gaduh adalah tidak aman, kenapa, tak aman, jawabannya, ada pada bait- bait puisinya di bawah.
Segitu parahkan tentang indonesiaku, tentang negeriku, negeri yang indah ini, yah, Seperti kita dapat melihat serta membaca, di media- media kondisi keadaan bangsa, yang menurut para oposisi gaduh, namun menurut yah pro negeri ini, malah sejahtera, betulkah indonesia menangis, negeriku menangis, pendapat ini hanya mereka yang pakar yang tahu pasti, kita sebagi rakyat jelata, hanya menikmati, apa yang ada, karena tak bisa berbuat banyak.
PUISI NEGERI SEOLAH-OLAH
Ini negeri penuh ilusi dan imaji para penyair
Ini negeri penuh dengan pura-pura
Sendawa penguasapun dianggap aturan
Kebijakan tak bijak menyesak pengap
Pisau keadilan lebih tajam ke bawah
Ini negeri seolah-olah
Rakyat miskin seolah berjubah emas Memohon riba para pemberi hibah
Orang kaya berselemak comberan dosa
Biar lepas dari sedekah dan zakat Menggunting dalam lipatan kemiskinan demi beras raskin jatah simiskin.
Ini negeri seolah-olah
Suara pemimpin tentang pembangunan Merebah lunglai rumput kering padahal fiktif.
Harga rakyat dibungkus proposal Pembangunan distempel janji semu F0tokopi KTP jelata dijadikan lampiran berkas
Ini negeri seolah makmur
Rakyat berpura-pura makmur
Padahal dapur jarang berkepul
Kulit lambung tembus ke punggung
Membusung perut, menatap nanar pada nasi bungkus
Tapi masih sanggup menyenangkan penyair negeri
Ini negeri penuh ilusi dan imaji
Wajar sastrawan dan penyair bertaburan
Untuk sebuah puisi tak perlu bersemedi Menulis fakta ilmiah juga puisi
Para pendidik seolah pintar mengelola mutiara dalam rahang kerang
Ketika kompetisi rata-rata dibawah standar
Mereka menyelip ditikungan tajam Membongkar rahasia negara demi kepentingan penyair negeri
Ini negeri lucu dan gaduh
Hukum seolah-olah kokoh menyokong
Padahal laksana odong-odong di kota tua
Dari luar terpancar kemewahan
Ketika mendekat motor butut peninggalan Belanda tahun Sembilan Belas Kosong-Kosong.
Dibalut oleh teknisi hukum lepasan dalam dan luar negeri dengan semprong retak terkotak kotak
Ini negeri seolah-olah
Pemimpin seolah-olah, rakyat seolah-olah
Lhokseumawe... Agustus 2015
PUISI NEGERI GADUH
Carut marut birokrasi tak bertepi dari menteri hingga selebritis.
Pr0stitusi diumbar di muka publik, pelaku di arak luas lewat kotak bergʌmbar
Menyisir kamar-kamar gelap para penikmat
Selingkuhan politik meggelitik hati
Kuli tinta berpesta ria dengan tulisan dicetak di atas awan
Asisten penguasa terang-terangan berang-berangan demi citra berbau najis
Catut -mencatut sudah menggurita
Marwah negeri luntur di mata jelata
Media sosial bebas tak berhijab
Negeri seolah tak berpayung hukum
Kaum pribumi distempel teroris
Dipancung di tiang-tiang maut
Ketika orang asing mati di ujung mesiu
Pegiat kemanusiaan meradang,
Lobi iblis dirilis demi bandit nʌrk0ba
Hukum tak tegak, lembaran beserak serak, Dipungut praktisi penjilat rupiah
Kegaduhan sahut -menyahut sambut menyambut menjadi satu
Pihak asing dilindungi undang –undang dalam menghisap bumi persada
Aset negeri satu persatu pamit ke tangan asing
Ibu pertiwi menangis, anak tiri disusui
Anak kandung jadi babu di seberang
Pendidikan bodong terhoyong–hoyong, Pendidik sibuk dengan tumpukan kertas
Nilai tebak tebakan di anggap fakta
Pemilik ilmu terasa asing dimata siswa, Kasih sayang terbang ke angkasa tertutup asap tembikar dari hutan yang dibakar
Negeri gaduh, penguasa gaduh
Rakyat mengeluh hingga berpeluh
Lhokseumawe, Januari 2016
Demikianlah Puisi Negeri Gaduh seolah-olah. Baca juga puisi yang lain, karya dari Muklis puna yang ada di blog ini Semoga puisi tentang negeriku di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Negeri gaduh seolah-olah, mengambil dari kata gaduh sebagaimana menurut kamu bahasa indonesia gaduh adalah rusuh atau gempar dikarenakan perkelahian,percekcokan dan sebagainya, ribut dan huru- hara. jadi dapat di simpulkan maksud dari kalimat negeri gaduh adalah tidak aman, kenapa, tak aman, jawabannya, ada pada bait- bait puisinya di bawah.
Segitu parahkan tentang indonesiaku, tentang negeriku, negeri yang indah ini, yah, Seperti kita dapat melihat serta membaca, di media- media kondisi keadaan bangsa, yang menurut para oposisi gaduh, namun menurut yah pro negeri ini, malah sejahtera, betulkah indonesia menangis, negeriku menangis, pendapat ini hanya mereka yang pakar yang tahu pasti, kita sebagi rakyat jelata, hanya menikmati, apa yang ada, karena tak bisa berbuat banyak.
Puisi Negeri Gaduh Seolah-olah
Berkaitan dengan kata negeri, Negeriku gaduh seolah-olah, hanyalah kombinasi dari dua judul puisi, yang membahasa dan menceritakan tentang negeri, adapun masing maisng- masing judul puisinya antara lain.- Puisi negeri solah-olah
- Puisi negeri gaduh
PUISI NEGERI SEOLAH-OLAH
Muklis Puna
Ini negeri penuh ilusi dan imaji para penyair Ini negeri penuh dengan pura-pura
Sendawa penguasapun dianggap aturan
Kebijakan tak bijak menyesak pengap
Pisau keadilan lebih tajam ke bawah
Ini negeri seolah-olah
Rakyat miskin seolah berjubah emas Memohon riba para pemberi hibah
Orang kaya berselemak comberan dosa
Biar lepas dari sedekah dan zakat Menggunting dalam lipatan kemiskinan demi beras raskin jatah simiskin.
Ini negeri seolah-olah
Suara pemimpin tentang pembangunan Merebah lunglai rumput kering padahal fiktif.
Harga rakyat dibungkus proposal Pembangunan distempel janji semu F0tokopi KTP jelata dijadikan lampiran berkas
Ini negeri seolah makmur
Rakyat berpura-pura makmur
Padahal dapur jarang berkepul
Kulit lambung tembus ke punggung
Membusung perut, menatap nanar pada nasi bungkus
Tapi masih sanggup menyenangkan penyair negeri
Ini negeri penuh ilusi dan imaji
Wajar sastrawan dan penyair bertaburan
Untuk sebuah puisi tak perlu bersemedi Menulis fakta ilmiah juga puisi
Para pendidik seolah pintar mengelola mutiara dalam rahang kerang
Ketika kompetisi rata-rata dibawah standar
Mereka menyelip ditikungan tajam Membongkar rahasia negara demi kepentingan penyair negeri
Ini negeri lucu dan gaduh
Hukum seolah-olah kokoh menyokong
Padahal laksana odong-odong di kota tua
Dari luar terpancar kemewahan
Ketika mendekat motor butut peninggalan Belanda tahun Sembilan Belas Kosong-Kosong.
Dibalut oleh teknisi hukum lepasan dalam dan luar negeri dengan semprong retak terkotak kotak
Ini negeri seolah-olah
Pemimpin seolah-olah, rakyat seolah-olah
Lhokseumawe... Agustus 2015
PUISI NEGERI GADUH
Muklis Puna
Carut marut birokrasi tak bertepi dari menteri hingga selebritis.Pr0stitusi diumbar di muka publik, pelaku di arak luas lewat kotak bergʌmbar
Menyisir kamar-kamar gelap para penikmat
Selingkuhan politik meggelitik hati
Kuli tinta berpesta ria dengan tulisan dicetak di atas awan
Asisten penguasa terang-terangan berang-berangan demi citra berbau najis
Catut -mencatut sudah menggurita
Marwah negeri luntur di mata jelata
Media sosial bebas tak berhijab
Negeri seolah tak berpayung hukum
Kaum pribumi distempel teroris
Dipancung di tiang-tiang maut
Ketika orang asing mati di ujung mesiu
Pegiat kemanusiaan meradang,
Lobi iblis dirilis demi bandit nʌrk0ba
Hukum tak tegak, lembaran beserak serak, Dipungut praktisi penjilat rupiah
Kegaduhan sahut -menyahut sambut menyambut menjadi satu
Pihak asing dilindungi undang –undang dalam menghisap bumi persada
Aset negeri satu persatu pamit ke tangan asing
Ibu pertiwi menangis, anak tiri disusui
Anak kandung jadi babu di seberang
Pendidikan bodong terhoyong–hoyong, Pendidik sibuk dengan tumpukan kertas
Nilai tebak tebakan di anggap fakta
Pemilik ilmu terasa asing dimata siswa, Kasih sayang terbang ke angkasa tertutup asap tembikar dari hutan yang dibakar
Negeri gaduh, penguasa gaduh
Rakyat mengeluh hingga berpeluh
Lhokseumawe, Januari 2016
Demikianlah Puisi Negeri Gaduh seolah-olah. Baca juga puisi yang lain, karya dari Muklis puna yang ada di blog ini Semoga puisi tentang negeriku di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label suara anak negeri. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.