Puisi Syukur | Puisi Mutiara Ikhlas Waktu tercipta
Friday, June 10, 2016
Puisi Syukur | Puisi Mutiara Ikhlas Waktu tercipta. Pengertian Syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yg sudah diberikan Allah kepada kita yg dibuktikan dengan ketundukan kepadaNya. Jadi syukur artinya mempergunakan nikmat Allah berdasarkan kehendak Allah sebagai pemberi nikmatnya kepada kita.
Sikap syukur merupakan fondasi seorang mengikrarkan keislaman, sebagai muslim, dan selangkah menuju seorang mukmin yg sejati. Syukur artinya menggunakan nikmat Allah secara fungsional serta proposional.
Syukur adalah penampakkan nikmat Allah yg dikaruniakan padan kita baik dengan cara menyebut nikmat tersebut, maupun dengan cara mempergunakannya dijalan yg dikehendaki-Nya atau dengan istilah lain syukur ialah menyatakan kegembiraan karena menerima nikmat dari Allah swt.
Syukur ikhlas waktu tercipta, judul ini hanya kombinasi dari beberapa puisi di kesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
PUISI SYUKUR
Langkah demi langkah berlalu sudah
Seiring tetesan peluh nan membasuh
Dalam menelusuri samudra nikmat tak terbatas
Kulalui liku hidup walau tak terbalas
Ilahi...Kadang masih ada harap dan pinta hamba
Dengan apa kumembalas cinta yang ada
Sejuta langkah si hina papa
Tak mungkin membayar kasihmu wahai penguasa
Semoga helai demi helai rambut
berujung batas kaki tak hirau penat
Mengawal jadi saksi akan sujudku padanya
Sembahku dalam penghambaan menuju cintanya
Langkahku takkan mampu membeli syurga
Tapi syukurku semoga mengundang rahmat-Nya
Puisi Langkah Tercipta
Semalam aku kelukaan
Kecewa kehampaan
Mencalar ketabahan
Mimpi yang sering kuharapkan
Menjadi kenyataan
Namun tak kesampaian
Allah ingin kuhentikan
Langkah ini
Bagaikan tak sanggup untuk kubertahan
Semangat tenggelam
Lemah daya
Haruskah aku menahan
Namun jiwaku membisik
Inilah dugaan
PUISI MUTIARA IKHLAS
Ada langkah dengan derap yang pasti
Rona bahagia dalam menyusuri hari
Tiada terbersit balasan imbalan diri
Yang hadir keinginan yang tak bertepi
Selagi nafas di tenggorokkan
Tak ayal,semua ingin terkerjakan
Ada harap rindu akan ridho yang didapatkan
Dari penguasa Alam yang maha menyaksikan
Andai berbuat terbuai pujian semata
Andai melangkah rindukan upah dunia
Andai tepukan pembasuh bahagia
Andai semua karena manusia
Robbi...
Jangan biarkan semua andai hadir
Ada kilau telaga nan bermandikan cahaya
Ada damba dan harap engkau bahagia
Jangan biarkan rona ikhlas berubah makna
Beriring rindu yang didamba
Semoga berbuat hanya robb semata
Aamiin
PUISI MENYUSURI WAKTU
Aku...berdiri tegak dalam diam
Aku...bertanya dan tak ada jawaban
Aku...Menghela nafas dalam-dalam
Dan...Kukuak dengan segala kemampuan
Perlahan ku melangkah
Kubertanya dalam nafas lelah
Kucari jawaban dalam gundah
Tapi...Aku tak mau kalah
Lembaran perjalanan yang kulalui
Seakan tiada memberi arti
Aku ingin menerangi bumi
Tapi hanya sudut kecil yang tersinari
Oh...Begitu kecilnya hamba
Walau kuberlari sekuat tenaga
Tapi seakan tak bermakna
Aku terkulai tak berdaya
Kemana aku harus berlari
Kemana aku harus sembunyi
Aku menangis dan merenung sendiri
Bagaimana memerangi nafsu yang semakin tak bertepi
Demikianlah Puisi Syukur | Puisi Mutiara Ikhlas Waktu tercipta. Baca puisi yang lain yang ada di blog ini, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Sikap syukur merupakan fondasi seorang mengikrarkan keislaman, sebagai muslim, dan selangkah menuju seorang mukmin yg sejati. Syukur artinya menggunakan nikmat Allah secara fungsional serta proposional.
Syukur adalah penampakkan nikmat Allah yg dikaruniakan padan kita baik dengan cara menyebut nikmat tersebut, maupun dengan cara mempergunakannya dijalan yg dikehendaki-Nya atau dengan istilah lain syukur ialah menyatakan kegembiraan karena menerima nikmat dari Allah swt.
Syukur ikhlas waktu tercipta, judul ini hanya kombinasi dari beberapa puisi di kesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi langkah tercipta
- Puisi mutiara ikhlas
- Puisi syukur
- Puisi menyusuri waktu
PUISI SYUKUR
Thy Seftiana Assiqin
Langkah demi langkah berlalu sudahSeiring tetesan peluh nan membasuh
Dalam menelusuri samudra nikmat tak terbatas
Kulalui liku hidup walau tak terbalas
Ilahi...Kadang masih ada harap dan pinta hamba
Dengan apa kumembalas cinta yang ada
Sejuta langkah si hina papa
Tak mungkin membayar kasihmu wahai penguasa
Semoga helai demi helai rambut
berujung batas kaki tak hirau penat
Mengawal jadi saksi akan sujudku padanya
Sembahku dalam penghambaan menuju cintanya
Langkahku takkan mampu membeli syurga
Tapi syukurku semoga mengundang rahmat-Nya
Puisi Langkah Tercipta
Thy Seftiana Assiqin
Semalam aku kelukaanKecewa kehampaan
Mencalar ketabahan
Mimpi yang sering kuharapkan
Menjadi kenyataan
Namun tak kesampaian
Allah ingin kuhentikan
Langkah ini
Bagaikan tak sanggup untuk kubertahan
Semangat tenggelam
Lemah daya
Haruskah aku menahan
Namun jiwaku membisik
Inilah dugaan
PUISI MUTIARA IKHLAS
Thy Seftiana Assiqin
Ada langkah dengan derap yang pastiRona bahagia dalam menyusuri hari
Tiada terbersit balasan imbalan diri
Yang hadir keinginan yang tak bertepi
Selagi nafas di tenggorokkan
Tak ayal,semua ingin terkerjakan
Ada harap rindu akan ridho yang didapatkan
Dari penguasa Alam yang maha menyaksikan
Andai berbuat terbuai pujian semata
Andai melangkah rindukan upah dunia
Andai tepukan pembasuh bahagia
Andai semua karena manusia
Robbi...
Jangan biarkan semua andai hadir
Ada kilau telaga nan bermandikan cahaya
Ada damba dan harap engkau bahagia
Jangan biarkan rona ikhlas berubah makna
Beriring rindu yang didamba
Semoga berbuat hanya robb semata
Aamiin
PUISI MENYUSURI WAKTU
Thy Seftiana Assiqin
Aku...berdiri tegak dalam diamAku...bertanya dan tak ada jawaban
Aku...Menghela nafas dalam-dalam
Dan...Kukuak dengan segala kemampuan
Perlahan ku melangkah
Kubertanya dalam nafas lelah
Kucari jawaban dalam gundah
Tapi...Aku tak mau kalah
Lembaran perjalanan yang kulalui
Seakan tiada memberi arti
Aku ingin menerangi bumi
Tapi hanya sudut kecil yang tersinari
Oh...Begitu kecilnya hamba
Walau kuberlari sekuat tenaga
Tapi seakan tak bermakna
Aku terkulai tak berdaya
Kemana aku harus berlari
Kemana aku harus sembunyi
Aku menangis dan merenung sendiri
Bagaimana memerangi nafsu yang semakin tak bertepi
Demikianlah Puisi Syukur | Puisi Mutiara Ikhlas Waktu tercipta. Baca puisi yang lain yang ada di blog ini, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.