Puisi Pesan Tukmu Para Penyair Salon
Tuesday, June 21, 2016
Puisi dan kata bijak. puisi dan pesan tukmu para penyair salon. Bagaiman menurut anda dengan kalimat ini, seperti di ketahui, penyair adalah orang yang ahli dalam bidang sastra, penyair juga biasa di sebut orang yang ahli menulis, sebutan bagi pengarang syair pengarang puisi pengarang sajak dan lain sebagainya.
Bagimana kalau penyair salon, untuk lebih jelasnya, disimak saja puisinya dibawah, setalah ulasan ini, ada dua puisi di kesempatan ini, masing masing judul puisinya.
Wangikanlah bau keringatmu pada sengat idealisme pelangi
Biar saja langit berwarna abadi
Atau suara musikmu menyeringai di telinga bertalu-talu
Tapi ketahuilah itu takkan buatku buta
Aku masih memandang dari balik rintik yang dinginnya remukkan belulang
Tapi itu tak buatku terkesima
Sebab hidungku masih mencium amis aroma darah
Pun telingaku takkan tuli
Mendengar isak dari bilik-bilik sunyi
Apakah itu tak buatmu nyeri?
Saat saudara sekandung kau tikam atas nama seni
Kesenian di sela paha-paha gadis yang tak berdosa
Setelah itu diperk0sa
Atas nama cinta!
Ah! Sungguh malang dikau adinda ...
BKA
Batavia, 210616
beberapa wajah
yang keringatnya adalah lelah adalah luka
atau membungkam keluh kesah yang masih
tersimpan pada sesaknya dada
lalu ia biarkan sunyi diskusi pada waktu
pelan-pelan bertalu kidung rindu
dan ketika mimpi berbicara
semangatnya lantang pantang menyerah
menyulut asa pada keremangan
atau menyalakan pijarnya walau dikerumun gulita
apakah ini kan sia-sia
di hati manu (sia) ?!
dan ketika sang pelĘŚcur dalam balutan tipis mengg0da
pada yang teratasnamakan cinta
pada rayu sang pujangga
ia hanya peduli pada lembaran di tangannya
dihitung-hitung moral yang yang terlanjur lacur
apakah kan termaafkan dosa dan salah ?!
dan apabila kita mengetahuinya
bahwa sesungguhnya kitalah sang pelĘŚcur yang
tanpa sungkan melebur menjadi sesosok dewa-dewi
yang riang bernyanyi dan menari
pada tubuh langit yang menua
dan mencakar purnama
hingga wajahnya terluka
jelas terluka
dan apa masih saja kita kan mengelaknya
atau membela sisi logika
yang warnanya buram mengeja segala
dan bangunkan aku pada suatu ketika
benarbenar ku mampu meraba palung paling jiwa
tuhan, biarkan aku terjaga ...?!
BKA
Batavia, 210616
Demikianlah puisi dan pesan tukmu para penyair salon. Baca juga puisi dari Berliana Kharisma Ayu yang lain yang ada di blog ini, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Bagimana kalau penyair salon, untuk lebih jelasnya, disimak saja puisinya dibawah, setalah ulasan ini, ada dua puisi di kesempatan ini, masing masing judul puisinya.
- Puisi dan
- Puisi pesan tukmu para penyair salon
PUISI PESAN TUKMU PARA PENYAIR SALON
Bedakilah wajahmu dalam taburan seayu rembulanWangikanlah bau keringatmu pada sengat idealisme pelangi
Biar saja langit berwarna abadi
Atau suara musikmu menyeringai di telinga bertalu-talu
Tapi ketahuilah itu takkan buatku buta
Aku masih memandang dari balik rintik yang dinginnya remukkan belulang
Tapi itu tak buatku terkesima
Sebab hidungku masih mencium amis aroma darah
Pun telingaku takkan tuli
Mendengar isak dari bilik-bilik sunyi
Apakah itu tak buatmu nyeri?
Saat saudara sekandung kau tikam atas nama seni
Kesenian di sela paha-paha gadis yang tak berdosa
Setelah itu diperk0sa
Atas nama cinta!
Ah! Sungguh malang dikau adinda ...
BKA
Batavia, 210616
PUISI DAN
biasanya sepagi ini mentari gahar menikambeberapa wajah
yang keringatnya adalah lelah adalah luka
atau membungkam keluh kesah yang masih
tersimpan pada sesaknya dada
lalu ia biarkan sunyi diskusi pada waktu
pelan-pelan bertalu kidung rindu
dan ketika mimpi berbicara
semangatnya lantang pantang menyerah
menyulut asa pada keremangan
atau menyalakan pijarnya walau dikerumun gulita
apakah ini kan sia-sia
di hati manu (sia) ?!
dan ketika sang pelĘŚcur dalam balutan tipis mengg0da
pada yang teratasnamakan cinta
pada rayu sang pujangga
ia hanya peduli pada lembaran di tangannya
dihitung-hitung moral yang yang terlanjur lacur
apakah kan termaafkan dosa dan salah ?!
dan apabila kita mengetahuinya
bahwa sesungguhnya kitalah sang pelĘŚcur yang
tanpa sungkan melebur menjadi sesosok dewa-dewi
yang riang bernyanyi dan menari
pada tubuh langit yang menua
dan mencakar purnama
hingga wajahnya terluka
jelas terluka
dan apa masih saja kita kan mengelaknya
atau membela sisi logika
yang warnanya buram mengeja segala
dan bangunkan aku pada suatu ketika
benarbenar ku mampu meraba palung paling jiwa
tuhan, biarkan aku terjaga ...?!
BKA
Batavia, 210616
Demikianlah puisi dan pesan tukmu para penyair salon. Baca juga puisi dari Berliana Kharisma Ayu yang lain yang ada di blog ini, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.