Kumpulan Puisi | Haibun Sang Penyemangat Hati yang Rindu
Tuesday, July 26, 2016
Puisi dan kata bijak. Haibun sang penyemangat hati yang rindu. Rindu adalah perasaan yang tiba-tiba muncul saat kita menginginkan sesuatu yang pernah ada.
Rindu juga biasa diartikan mendambakan suasana yang pernah terjadi di masa lalu kita, atau yang baru saja pergi dan menghilang.
Rindu merupakan kata kata indah yang bermakna mengharapkan kembali seseorang yang pernah ada di hidup kita, atau menanti kedatangannya (kekasih) dan ingin segera bertemu melepaskan rasa gundah.
Berkaitan dengan kata rindu, Sang penyemangat hati yang rindu adalah kombinasi dari dua puisi haibun yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Haibun sang penyemangat
- Haibun taman hati
- Haibun menghitung rindu
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi haibun tersebut. "Pelita hati, penerang dalam jiwa yang sepi. Setia menemani sepanjang hari, hingga penghujung senja nanti. Bunga pun makin berseri. Menyatukan rasa dalam pertemuan nyata".
Kumpulan Puisi Haibun
Bagaimana cerita puisi dan kata kata puisi haibun dalam bait puisi haibun yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya disimak saja bawah ini.
HAIBUN SANG PENYEMANGAT
Bahkan secangkir kopi pagi ini terasa begitu nikmat, meskipun racikannya sama seperti kemarin. Kuteguk sambil kubuka sebuah album, kutatap dalam sesosok wajah. Dialah alasan, pemberiku seribu semangat.
Senyumnya memapahku dengan sabar. Saat duri tajam kuinjak dan kala itu bukan darah yang keluar melainkan rasa haru yang teramat besar. Dia tak teraba namun hadirnya menyejukan jiwa.
Darinya, karenanya dan untuknya aku tegar. Wahai sang pelita hati, penerang dalam jiwa yang sepi.
Pagi yang cerah
Langit membiru indah
Ku-bergairah
Riya Wulandary
21 Juli 2016
HAIBUN TAMAN HATI
Kekeringan tiada lagi terasa, saat tamanku t'lah tersiram hujan. Bungabunga yang kemarin layu kini segar kembali. Putik baru bersemi, indah mewangi penuh pesona.
Kupukupu datang, hinggap menghiasi taman. Setia menemani sepanjang hari, hingga penghujung senja nanti. Bunga pun makin berseri. Harapan baru ia nanti, akhir cerita yang bahagia.
Penghujan tiba
Gersang pun telah sirna
Bunga merekah
Riya Wulandary
26 Juli 2016
HAIBUN MENGHITUNG RINDU
Di keheningan malam, masih dalam episode kerinduan, rasaku yang kian membara. Entah berapa purnama lagi dapat berjumpa, seakan gejolak di dada tak mampu tertahan.
Wajahnya selalu terbayang, tak sedetik pun pudar dari ingatan. Dia yang memberi warna dalam ruang kelabu, menghangatkan hati yang beku. Hadirnya teramat berarti, kusebutnya 'Sang penjaga hati'.
Kini kutunggu masa itu, saat kita dapat meluapkan rindu. Menyatukan rasa dalam pertemuan nyata dan hilang resah di jiwa.
Musim berganti
Malam berlarut pagi
Gejolak rindu
Riya Wulandary
5 Juli 2016
Demikianlah haibun sang penyemangat hati yang rindu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi prosa di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.