Puisi Satu Lagi Di Tembak Mati
Saturday, July 30, 2016
Puisi dan kata bijak. Puisi satu lagi di tembak mati. Mati adalah sesuatu yang pasti. Kematian jugalah yang memang sebuah hal misteri yang tak dapat ditebak.
Mati merupakan awal kehidupan. Dan, setiap awal pasti ada akhir dengan mati. Kematian diawali dengan kehidupan. Dan akhir kehidupan adalah kematian.
Dan puisi Satu lagi ditembak mati adalah kombinasi dari dua judul puisi dipublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kesempatan ini.
Dan adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi satu lagi ada yang mati
- Puisi tᥱmbak mati
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut, "Sederet algojo membidik tanpa kasihan Kokang senjʌta menunggu waktu menjemput tepian Tepat pada nol detaknya dibungkam. si cantik tewas sia-sia entah di tangan cinta kekasihnya atau di lembar juta yang tengah ia sembah serupa dewa".
Puisi Satu Lagi Di Tembak Mati
Bagaimana kata kata puisi dalam bait puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, selengkapnya silahkan disimak saja puisi-puisinya berikut ini.
PUISI SATU LAGI ADA YANG MATI
entah untuk keberapa kali lagi
kali ini box plastik menjadi saksi
satu nyawa tersayat belati
tersungkur menyengat nurani
karyawan bank, karyawan pabrik, ibu rumah
tangga menghunus pada airmata yang telah kering
tel@njang pada profil terpampang
raga kaku meregang
cinta dan rindunya terbakar arang yang
menganga lalu seketika berupa asap yang menjulang
menuju langit menyapa sayang
sayang sicantik tewas sia-sia
entah di tangan cinta kekasihnya
atau di lembar juta yang tengah ia sembah serupa dewa
leher dan dada tersayat menganga
mungkinkah ini bukti cinta?!
yang dengungnya butakan mata
tulikan gendang telinga
dan aku di depan layar kacaku
sarapan dengan mie kesukaanku
kembali berkaca setelah retak kemarin sudah
atau kan kupecahkan saja
biar saja luka
kembali mengusaikan sarapan pagiku
dengan kekasihku
aku bertanya
kekasihku tak sanggup menjawabnya
ia hanya bilang
sayang mungkin itu harga cinta
yang ia tebus kemarin dalam laku hidupnya
kami pun terdiam
pada remang yang terlalu peram
ini salah siapa
cinta rupanya tak bicara
satu lagi ada yang mati
menemani sarapan pagi
BKA
Batavia, 130716
PUISI TEMBAK MATI
Sederet algojo membidik tanpa kasihan
Kokang senjʌta menunggu waktu menjemput tepian
Tepat pada nol detaknya dibungkam
Dan dor!
Peluru mengantar jasad yang terkulai di tanah
Tak ada airmata
Lars sepatu sigap menyeret sesosok raga bercampur genang darah
Di letakkan pada mobil jenazah
Sambil dalam sekali hela saja
Seorang algojo mengucap sumpah
Matilah kau!
Berjumpa korbankorban yang kau cipta terdahulu
Sebab bahan nark0tikamu telah merenggut nyawa anakku
Ya ....buah kasih dan sayangku!
Kemudian suara sirinye lambat laun bersembunyi dalam talu
Tenggelam bersama rintik di nusa kambangan
Dan di muka penjara segerombol wartawan menggenggam pertanyaan
Ajal siapakah tuan?
Aku dan kawananku pergi berlalu
Menyelesaikan tugasku
Hanya dalam diam membisu
Masih banyak daftar menunggu
BKA
Batavia, 300716
Demikianlah puisi satu lagi di tembak mati. Baca juga puisi karya BKA yang lain kami update di blog ini, Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.