Skip to main content

Kumpulan Puisi Cinta Sedih | Pasrah Di Muara Kesunyian

Kumpulan Puisi Cinta Sedih | Pasrah Di Muara Kesunyian

Puisi dan kata bijak. Puisi Cinta Sedih | Pasrah Di Muara Kesunyian. Kesunyian karena cinta memang terkadang membuat hati pasrah dengan keadaan.

Walau pun terkadang rasa sedih menghantui akan tetapi terkadang hal semacam ini dijadikan pengalam dan tolak ukur untuk melangkah demi mengapai cinta sejati,

Dan berkaitan dengan cerita cinta sedih yang membuat pasrah dalam kesunyian, berikut ini adalah beberapa puisi cinta sedih dipublikasikan puisi dan kata bijak diantaranya

  • Puisi hujan kesunyian
  • Puisi menangis di sembilan muara tersisa
  • Puisi pasrah
  • Puisi tinta yang tak terganti

Salah satu penggalan bait dari keempat puisi tersebut. "Hanya padaMu ya Allah aku berserah. Malam adalah waktu kulerai lingkaran resah yang membelenggu. Untuk sejenak biarlah sepi yang meraja berdongeng manja agar malam tetap indah".


Kumpulan Puisi Cinta Sedih | Pasrah Di Muara Kesunyian

Bagaimana kata kata cinta sedih dalam bait puisi tentang cinta yag dipublikasikan puisi dan kata kata bijak, selengkapnya disimak saja puisi-puisinya berikut ini.


Puisi Hujan Kesunyian
By: JonnatanLitani

Kala merindumu adalah menjumpa sunyi
Seperti gerimis menjumpa tangis yang tertaburkan hujan kesunyian pada sore ini

Menggetar pad sajak kata ku tulis
Menepis sepi
Melebur jarak darinya
Sajak ku tulus tak pernah terbaca
Karena rindu selalu membuat lupa

Tentang bungaku yang tumbuh mekar diantara jendela, kursi, dan meja
Pasti dikenalnya rindu nafasmu

Hujan kesunyian,
Sampai saat ini aku masih di kursi ini
Berteduh pada puisi kesunyian
Dan begitu saja pada sore ini
Hujan menderas dalam sajak-sajak yang tak terbaca.


Puisi Menangis di Sembilan Muara yang Tersisa

Di sini ada luka
mengalir se-darah tali cinta
sisakan duka menghunjam takdir-takdir mimpi
ranah sembilan muara yang tersisa
mungkin juga sudah menutup mata

di sana ada merdeka
memecah hilir lalu sembunyi
apa yang peduli
duka menatap ranting-ranting kering haus nurani
rintih habis air mata memeluk induknya yang rapuh

air mata di sembilan muara, ranting semakin mengering
tapi di sini, nurani tanpa mata air
aku masih peduli

Blt, 17072016


Puisi Pasrah

Malam telah tergelincir, dini hari menyapa.
Aku masih dengan gelisahku, mendamaikan rindu yg meraja.
Di bawah bayang hujan, malam terlihat menawan.
Keheningan pun meraja dalam diam,

Biar Aku menyajak tentang malam.
Tentang mimpi indah ketika lelap.
Aku menembang tentang malam.
Tentang sunyi yg meraja di sudut rindu.

Hanya padaMu ya Allah aku berserah.
Malam adalah waktu kulerai lingkaran resah yang membelenggu.
Untuk sejenak biarlah sepi yang meraja berdongeng manja agar malam tetap indah.

#‎jawatengah190716‬


‪PUISI TINTA YANG TERGANTI‬

Tintaku sudah terkuras,
Tak meninggalkan sedikit bekas,
Untuk ku guritkan di atas kertas,/p>

Tintaku sudah berkarat,
Hingga tak ada lagi yang bisa ku buat,
Walau hanya selembar surat ,

Wahai hitam tinta,
Sudah waktunya kau ku ganti dengan cinta,
Tak usah kau bertanya kenapa,
Kuyakin kaupun tau jawabanya,

Banyuwangi 18-07-2016


Demikianlah puisi tinta pasrah di muara kesunyian. Baca juga aneka puisi yang lain atau sajian kata kata bijak yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.