Puisi Bila Langit Marah Panas Tak Redup | Puisi Tentang Alam
Tuesday, August 23, 2016
Puisi Tentang Alam | Puisi bila langit marah panas tak redup. Definisi langit menurut sains, Langit artinya permukaan dari bagian atas bumi, serta digolongkan sebagai lapisan tersendiri yg disebut atmosfer. Langit terdiri berasal banyak gas serta udara, dengan komposisi tidak selaras pada tiap lapisannya.
Langit sering terlihat berwarna biru saat pagi maupun siang hari, karena udara membiaskan cahaya biru dari sinar matahari lebih banyak dibandingkan cahaya merah.
Langit bisa berubah warna pada kondisi tertentu, contohnya merah saat senja atau hitam waktu turun hujan. dan pencipta langit dan bumi adalah Tuhan yang maha Esa.
Berkaitan dengan kata kata langit salah satu dari beberapa puisi tentang alam yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah puisi langit.
Dan Bila langit marah panas tak redup adalah kombinasi beberapa judul puisi tentang alam yang diterbitkan puisi dan kata kata bijak, adapun masing masing judul puisinya antara lain:
- Puisi pohon
- Puisi panas
- Puisi bila langit marah
- Puisi redup
Salah satu penggalan bait keempat puisi tentang alam tersebut. "Tak sanggup lagi merangkul sinar pagi hari mengulas kepanasan pohon jangan ditebang Hidupku akan sirna sepanjang masa Sementara jasad panas bagaikan lahar Bumi pun berputar dari rotasinya Amarah-Nya bertiup dalam peringatan".
Kumpulan Puisi Tentang Alam
Bagaimana kata kata puisi tentang alam dalam bait puisi alam yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja berikut ini adalah puisi tentang alam.
PUISI BILA LANGIT MARAH
Karya : Siamir Marulafau
Bila langit marah
Hujan pun turun deras
Petir menyambar
Akan hangus...
Mau ke mana berteduh?
Semua gersang
Tetesan air dari langit pun hanya sedikit
Bumi pun menjerit
Sepertinya angin tersenyum
Masih sabar...
Kuhempaskan semua makhluk bumi
Kutiupkan sampai ke lautan
Di sanalah kita berjumpa
Tak sabar lagi
Carilah bumimu
Mentari akan menghanguskan kehidupan
Bumi pun berputar dari rotasinya
Amarah-Nya bertiup dalam peringatan
Sujudlah semua
Dunia Kugoncang
sm/23/08/2016
PUISI POHON
Karya : siamir marulafau
Aku ini bagai pohon
Disiram-siram setiap hari
Jika air tak mengalir di bumi Tuhan
Apa yang diminum?
Kebutuhan hanya sekedar
Tak akan kuminum setiap harinya
Jika insan berkenan
Siramlah batangku sampai ke pucuk
Tapi aku berpesan...
Batangku jangan ditebang
Hidupku akan sirna sepanjang masa
Cukuplah daun-daunku dipetik
Sementara buahku disedekahkan
Sebelum sinar menyinari harapan
Moga tunasku berkembang
sm/14/08/2016
PUISI PANAS
Karya :siamir marulafau
Aku tak sanggup lagi merangkul sinar pada pagi hari
Jika sinarnya hanya mengulas kepanasan
Sementara jasad panas bagaikan lahar gunung
Bila langit tak tergantung pada bumi
Hidup pun tak bagaikan benalu
Berjuang sampai ujung dunia
Akan kemana kemanusiaan dan harkat?
Berpikir sebelum meteor jatuh ke bumi
sm/15/08/2016
PUISI REDUP
Karya : Siamir Marulafau
Jangan hanya mengukir kasih di kala langit cerah
Di waktu sakit sinarmu lenyap
Di saat miskin cahayamu redup
Terkapar sudah...
Jeritanku tak akan terdengar
Aku hanya mengulas kepedihanku
Sebelum ajal menemuiku
Tuhan maha tahu
Di mana kuberlindung?
Nafasmu pun tak bersemayam lagi dalam jiwaku
Apakah kasihku berpaling ?
Sungguh terhempas
Tak berdaya
sm/23/08/2016
Demikianlah puisi bila langit marah panas tak redup. karya dari Bapak Siamir Marulafau, baca juga puisi puisinya yang lain kami aupdate di blog ini, Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi sajak pendek marah selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.