Kumpulan puisi sarkasme politik untuk mengkritik pejabat negara (iblis berdasi)
Tuesday, August 09, 2016
Puisi dan kata bijak - Daftar judul puisi sarkasme politik untuk mengkritik pejabat negara antara lain:
- Puisi iblis berdasi
- Puisi harapanku kala senja
- Puisi gemerlap kota
- Puisi jalanan
Kumpulan puisi sarkasme politik yang ditujukan untuk mengkritik pejabat negara adalah sekumpulan puisi kritik penguasa yang menggunakan bahasa sindiran, kritik tajam, atau ironi untuk mengkritik kebijakan, tindakan, perilaku pemimpin, pemerintah serta pejabat negara.
Kumpulan puisi sarkasme politik untuk mengkritik pejabat negara merupakan respon masyarakat lewat sastra untuk mengkritik dan menyindir pemimpin, pemerintah yang tidak adil serta pejabat negara yang dianggap kontroversial atau merugikan masyarakat.
Puisi satire politik sebagai bentuk ekspresi untuk menyampaikan pandangan kritis terhadap kebijakan pemerintah, tindakan pemimpin, ataupun pejabat negara yang tidak bertindak nyata.
Perlu diingat bahwa puisi adalah bentuk seni dan ekspresi pribadi, dan pandangan dalam puisi sarkasme politik walaupun menciptakan suasana satir dan sarkas tapi menyampaikan pesan kritis kepada pemimpin
Kumpulan puisi sarkasme politik untuk kritik penguasa, pemerintah, dan sindiran untuk pemimpin
Bagaimana kata kata puisi sarkasme dalam tema puisi tentang politik negeriku yang dipublikasikan blog puisi dan kata kata bijak.
Apakah bercerita seperti puisi kriti sosial atau puisi sindiran untuk koruptorkoruptor untuk lebih jelasnya tentang puisi politik dan kata sarkasme dalam bentuk puisi disimak saja puisinya berikut ini
Puisi Iblis Berdasi
Karya : Anarchia58
Iblis berdasi bernyanyi
Lirik tanpa korupsi
Penuh kekuatan distorsi
Rakyat kena ilusi
Lagam kemenangan para pendosa
Kontrak manipulasi partai bersama
Sok manis ketika menyapa
Terlampau sʌdis ketika berkuasa
Menelanjangi sumber daya
Melʋcurkan alam semesta
Persetan kehancuran surga
Neraka menanti manja
Palembang,10.08.2016
#Anarchia58
Puisi Harapanku Kala Senja
Karya : Anarchia58
Nyanyian burung walet temani senja
Menikmati lakon alam suburbia
Rok0k dan kopi tak pernah absen disana
Senja kali ini begitu damai
Tanpa maniak dan debu distorsi
Meski dunia ditinggal bidadari
Pelʌcur dan pemabʋk kekuasaan
Menari riang diatas ranjang konspirasi negarawan
Meniduri bumi pertiwi dengan saham
Persetan dengan kehancuran alam
Hei,dengar dan ingatlah Anarchia
Nikmat mana lagi yang engkau dustakan?
Ingatlah kata I Gede Ari Astina
"Kamu tidak sedang menjadi pahlawan saat mencoba melawan kekuatan yang lebih besar,Kamu hanya sedang bertahan hidup".
Dan sekali lagi ingatlah Anarchia
Tuhan punya cara tersendiri untuk sampaikan ceritanya
Jangan takut Anarchia, bersyukurlah dan nikmati saja
Palembang,20.07.2016
#Anarchia58
Puisi Gemerlap Kota
Karya : Anarchia58
Kerlip lampu taman perlahan redup
Menghentikan gerak kaki bidadari kecil
Kupu-Kupu malam disebuah bangku
Menanti hidung belang beruang
Tengah kota malam berlumur dosa
Sejenak menyapa gadis mawar hitam
Tangis anak kecil suburbia
Antara cerita kehidupan kelam
Darah,keringat dan tawa
Hentakan bom-bom doktrin belaka
Pengalihan isu-isu merajalela
Senyuman dari setan berdasi menyapa
Palembang,07.08.2016
#Anarchia58
Puisi Jalanan
Karya : Anarchia58
Debu dan krikil kecil
Penghias muka jalanan
Mascara dan lipstik
Melengkapi wajah kota
Kendaraan baris berbaris
Kadang tertib kadang juga tidak
Macet karena perbaikan infrastruktur
Yang 3 bulan kedepan rusak lagi
Pengamen dan pedangang
Jadi bunga bunga trotoar
Tato shop dan lukisan
Terpampang dijajahkan untuk dijual
Jalanan kota punya cerita
Kisah t0batnya pencopet tua
Atau sogok menyogok oknum polantas dan masyarakat
Tak pernah lupa ditulis oleh pembuat cerita kehidupan
Palembang,09.08.2016
#Anarchia58
Demikianlah puisi sarkasme politik. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.