Puisi Bait Bait Bendera Sastra
Friday, September 16, 2016
Puisi dan kata bijak. Puisi bait bait bendera sastra. Sastra merupakan hasil aktivitas kreatif manusia dalam pengungkapan penghayatannya tentang hidup serta kehidupan, tentang manusia dan kemanusiaan yg menggunakan bahasa.
Karya sastra artinya karya seni, yg menggunakan alat ungkap bahasa sebagai indera penyampainya, yg esensinya ialah tentang hidup dan kehidupan,serta tentang manusia dan kemanusiaan.
Bait bait bendera sastra adalah kombinasi dari dua judul puisi puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak kali ini.
Dan adapun masing masing judulnya antara lain:
- Puisi bait bait pasir
- Puisi bendera sastra
SalaH satu penggalan baitnya. "Tercatat dengan darah Yang mengalir keseluruh raga Dan sejak itulah ruh terlahir di sana Menjadi santapan beberapa mata setelahnya cemburu membakar apapun yang di sentuhnya".
Puisi Bait Bait Bendera Sastra
Bagaimana cerita dan makna dari kedua puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya disimak saja puisi-puisinya berikut ini
PUISI BAIT BAIT PASIR
Oleh : Berliana Kharisma Ayu
Menulis di atasnya
Liukan canda tawa suka duka
Menari seirama
Hingga datanglah angin menyapu seraut wajah
Nan kenangnya menghilang
Lantas sebait tanya bicara
Tentang bekas-bekas pijak
Yang jejaknya semakin lama tiada kentara
Dibawa lari sembunyi
Atau disekat bentang jarak yang terpetak
Sepasang kekasih di atas pasir
Yang kini mendulang getir
Hanya ada satire
Yang terus bergejolak pada eja
Tentang garisgaris takdir
Apakah ini mau ku pun dengan mau mu
Atau haruskah suguhan itu terus mengusir datangnya kasih datangnya cinta
Dan setelahnya cemburu membakar apapun yang di sentuhnya
Sesaat sudah emosi mereda
Hanya ada sisa sisa pasir bertanya
Pada baitnya yang terluka
Tertinggal dan suatu ketika terlupa
Bait-bait pasir terbang ke angkasa
Menghapus lukisan dan ikrar yang teratasnamakan cinta
Yang dulu pernah tercipta
Dikau dan daku
Di mana?
BKA
Batavia, 080916
PUISI BENDERA SASTRA
Oleh : Heny K D
Warnawarni
Penuhi coretan hati
Tangantangan melukis semesta
Menghalau tiap hembus angin dengan wajahnya
Dan ketika menyapa
Tonggak tiangiang tegak
Tertancap pada dada sang perupa
Atau mengulum sepi pada sunyi yang terus mengitari sang petapa
Hanya ada taut cinta dan rindu di sana
Menamani airmata yang tumpah
Atau bernyanyi dalam sekujur luka
Ada mengharu saat satu pengakuan saja
memeluk jiwa raga penyair yang terlihat getir
dalam kutipan sajaknya di tengah rintik ataupun derasnya hujan
Lalu tenggelam diantara genangannya
Yang tercipta
Bendera sastra tercatat dengan darah
Yang mengalir keseluruh raga
Dan sejak itulah ruh terlahir di sana
Menjadi santapan beberapa mata
Atau tempat berteduhnya sang jalĘŚng sekalipun
Seperti aku
Seperti kamu
Yang dengan kini masih menggenggam bendera
yang kita yakini
Dari lubuk paling hati
Heny
Blitar, 160916
Demikianlah puisi bait bait bendera sastra. Baca juga aneka puisi yang lain di blog ini, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.