#2 Puisi kritik politikus dan hukum di Indonesia
Friday, September 02, 2016
Puisi dan kata bijak - 2 Puisi kritik politikus dan hukum di Indonesia antara lain:
- Puisi Politik birʌhi di mata hatimu
- Puisi Mirna bertanya tak berdaya.
Puisi kritik terhadap politikus dan hukum di Indonesia adalah rangkaian puisi tentang politik negeriku sebagai bentuk ekspresi sastra yang digunakan untuk mengungkapkan kritik, keprihatinan, atau pandangan negatif terhadap hukum dan politik di Indonesia.
Puisi tentang politik dan hukum dipublikasikan puisibijak.com ini sebagai sarana untuk menyampaikan pesan sosial atau politik untuk mengkritik politikus yang terlibat dalam tindakan yang dianggap merugikan negara dan rakyat.
Dalam puisi kritik politikus dan hukum di Indonesia ini menyoroti pelanggaran hukum yang terjadi di Indonesia, politikus yang bermasalah.
Puisi politik dan hukum di Indonesia ini memiliki makna mendalam bagi rakyat yang ingin mengkritik tindakan politikus atau perbaikan dalam sistem hukum Indonesia.
#Puisi tentang Kritik politik dan hukum
Bagaimana kata kata kritik dalam bait puisi politik dan puisi hukum yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya disimak saja puisinya berikut ini.
PUISI POLITIK B1RɅHI DI MATA HATIMU
Ada birʌhi
Di matamu
Di hatimu
Di nafasmu
Di tangan nakalmu
Di antara sᥱlangkanganmu
Menggerayangiku, setʋbuhiku
Mengantarkan mimpi-mimpi
Setelah itu raga jiwa mati
Melambungkan harga diri
Menghunus nurani
Memendam yang paling perih
Lalu datanglah sepasang setan yang menari
Di atas lembaran uang kertas
Di balik janji yang indah tersaji
Di atas sumpah yang terhianati
Lalu terbuang sudah dan berceceran
Bekas tisu tidak pada tempatnya
Darah darah yang merahnya mulai menghitam
Atau peluh dan keluh yang luluh
Lalu bersolek lagi
Di sudut cermin
Ditaburi bedak mahal
Disemprot parfum yang wanginya saja
menyumbat hidung dan telinga
Menghipnotis yang dijumpainya
Lalu terjadi lagi
Drama ini hari
Pelʌcur politik nampak sᥱxy
Menghias di berbagai media
Dalam sorotnya yang kian hari kian sesakkan dada
Politik pᥱlacur adu argumentasi
Pasang tarif sambil angkat rok mini
Dan aku hanya mengumpat dalam hati
Bejʌd, Sungguh bejʌd!
Dikau kekasih
BKA
Batavia, 020916
PUISI MIRNA BERTANYA (TAK BERDAYA)
Jelas Mirna mulai gelisah
Tak hentinya bertanya
Tuhan?
Kapan waktu bisa menjawabnya
Atau kan kau biarkan luka ini tambah menganga?!
Sedang bertoga-toga pengadil masih tak hentinya bicara
Terdakwa dan pengacara mencoba berlogika
Dan setan-setan pada niatan mereka pun mengg0da
Inikan Indonesia
Tunggu saja episode terakhirnya
Pucatkan wajah pasi layar tivi
Yang lelah pada harap keadilan sejati
Mirna menjerit tak kuasa
Ini sianida siapa?!
Jeritnya terbungkam tanah
Tak berdaya
Benar-benar tak berdaya
Dan sekumpulan wajah Indonesia
Bersiap tuk kecewa
Ah, bukankah ini sudah biasa ?!
Lirih Mirna menyayat hati, perih!
BKA
Batavia, 040816
Demikianlah puisi kritik politik dan hukum di Indonesia karya Berliana kharisma ayu, baca juga puisi puisi kritik sosial yang lain, yang kami update di blog ini, Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.