Puisi Prosa Untukmu Elang Sunyi Dan Angin Malam
Sunday, September 25, 2016
Puisi Prosa untukmu elang sunyi dan angin malam. Letihku mencari jawab sunyi dan angin malam sejenak berhenti dalam kubungan derita yang kutemukan, Dimanakah kulabuhkan rasa, adakah sebuah bilik untuk merebahkan raga, dan akankah sebuah senyum terukir diujung bibirku yang kehitaman.
Pragraf diatas adalah salah satu pragraf puisi prosa yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kali ini.
Dan, Untukmu elang sunyi dan angin malam, merupalan judul satu dari dua puisi prosa diterbitkan puisi dan kata bijak.
Adapun masing masing judul puisi prosa yang diterbitkan puisi dan kata bijak antara lain.
- Prosa untukmu elang sunyi dan angin malam
- Prosa letih mencari jawab
Dua puisi prosa menceritakan hal hal tertentu dirangkai kata kata indah dan menarik.
.Puisi Prosa Karya Mheefrhoodheent
Bagaimana cerita dan makna di balik pragraf kedua puisi prosa tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja prosanya berikut ini.
.PROSA UNTUKMU ELANG SUNYI DAN ANGIN MALAM
Elang ... Cakarmu kini tak sedang kuat untuk sekedar mencabik sehelai daun yang bergoyang, atau mematahkan ranting yang halangi pandangan.
Cakarmu, tengah retak diujung satu kuku, memaksamu untuk sejenak berhenti dan bertengger di dahan tanpa perlindungan. Engkau hanya mampu diam dan mainkan pandangan mengisi sebuah kegamangan.
Dan engkau sang Angin Malam, tiupanmu kini menghembus pilu, sepoimu bernada sendu. Seakan suarakan gemerisik bermelodi kehancuran. Hembusan yang kau cipta hanya menggoyangkan sebuah sesal yang hancurkan asa, seakan tiada kesejukan di setiap apa yang kau lakukan, tiupanmu selalu berakhir dan membentur benteng-benteng nista yang seakan tak mampu kau menembusnya.
Namun percayalah ... Semua sudah menjadi skenario Tuhan, kalian hanya perlu untuk sejenak berhenti jalani sebuah sandiwara yang ditetapkan. Ini cara Tuhan mend3wasakan sebuah kehidupan. Cara Dia membelajari kita apa itu arti dari hidup yang sebenarnya.
Bahwa hidup selalu berputar dan setiap putaran yang terlewati akan kembali membawa putaran untuk kita pelajari dan mengambil sebuah hikmah yang tersembunyi. Hidup dan kehidupan tak lain adalah sebab dan akibat, ada pelajaran dari apa yang tengah kalian rasakan.
Semoga ... Dalam hening yang kini mendera, dalam kubang derita yang tengah kalian rasa, akan kalian temukan sebuah sunyi yang mengetuk nurani, menyadari semua sudah dan harus terjadi. Dan dalam kubang derita yang menenggelamkan, kalian temukan sebuah mutiara sebagai penebus dari nista yang tengah melanda.
Semoga ... Cahaya Tuhan hadir memberi terang untuk kalian, tersenyum dan percayalah bahwa Tuhan telah siapkan sebuah keindahan yang akan kalian nikmati dikemudian.
Mheefrhoodheent
Jambi, 25-09-2016
PROSA LETIHKU MENCARI JAWAB
Lelah, seakan makin jauh dan tanpa arah. Letih kaki tapakkan langkah dijalan tanah, semua fatamorgana tanpa indah merekah.
Aku berjalan tanpa tujuan, tiada saung untuk persinggahan, pun sebuah gubuk hanya ada dikhayalan. Di sepanjang jalan kehidupan, ku tilaskan tapak-tapak nista tanpa kesan, hanya sebuah jejak yang layak tertinggal sesuai suratan Tuhan.
Aku sang pengembara, kerap bertanya pada surya ... Dimanakah kulabuhkan rasa, adakah sebuah bilik untuk merebahkan raga, dan akankah sebuah senyum terukir diujung bibirku yang kehitaman ?.
Tanya yang hingga kini terus kucari jawaban, terus kugali sepanjang jalan yang terlewatkan.
Namun ...
Hingga peluh tak lagi mau menetes, letih telah menyergap hingga tak sanggup aku protes, jawab itu tak jua aku dapati, secercah petunjuk pun enggan menghampiri. Semua masih gelap dalam balutan tirai Illahi.
Kapan ... Hikmah dari semua kisah yang telah terjadi mampu kutemui ....
Mheefrhoodheent
Jambi, 24-09-2016
Demikianlah prosa Untukmu elang sunyi dan angin malam dan prosa letih mencari jawaban. Simak/baca juga prosa yang lain dari Mheefrhoodheent di blog ini. Semoga prosa di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di prosa selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca artikel yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.