Puisi (kritik sosial pemerintah) Badan Usaha Milik Nusantara
Tuesday, October 11, 2016
Puisi kritik sosial pemerintah adalah sekumpulan kata-kata puisi satire untuk menyindir dan kata mengkritik yang ditujukan kepada pemerintah dan penguasa dengan judul puisi badan usaha milik nusantara
Sebagaimana pengertian badan usaha tema puisi kritikan untuk pemerintah, badan usaha ialah kesatuan yuridis (hukum), teknis, serta ekonomis yg bertujuan mencari untung atau laba.
Badan usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. perbedaan utamanya, Badan usaha artinya lembaga sementara perusahaan artinya tempat di mana Badan usaha itu mengelola faktor- faktor produksi.
Dan badan usaha milik nusantara adalah judul puisi kritik sosial atau puisi untuk pemerintah yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kesempatan kali ini.
Dalam puisi yang bertema kritik sosial atau puisi kritik pemerintah yang tidak mengandung kata kata kiasan menyindir pemerintah tentang ketidakadilan.
Puisi tentang kritik sosial pemerintah
Bagaimana kata kata kritikan dalam bait puisi kritik sosial pemerintah yang dipublikasikan puisi dan kata bijak
Apakah jenis puisi kritik sosial untuk pemerintan bercerita seperti puisi sindiran atau puisi kritik sosial budaya
Selengkapnya untuk puisi mengkritik disimak saja contoh puisi kritik sosial dan pengarangnya di bawah ini.
PUISI BADAN USAHA MILIK NUSANTARA
Karya : YO HERIE SUYIDNA
Wahai Anak Negri
Pewaris tahta pertiwi
Mari menengok keanggunan Sang Ibu
Yang telah mampu mengandung berselaksa putra
Yang hidup mengerumuni jamrut belantaranya
Yang berpelangi bersabuk bhineka tunggal ika
Dia tersenyum anggun dalam tahtanya
Entah apa arti senyumnya
Di sini
Di pelataran Nusantaranya
Ada bias
Bias penyimpangan magna
Lihatlah sang surya
Tidak pernah menganak tirikan sembilan anaknya
Yang berjalan sesuai bidang edarnya
Dan di sini letak senyum Ibu menerpa
Menerpa ketimpangan magna kaum jelata
Kaum papa yang dipelihara Nusantara
Itu putra kandung sang Ibu
Mari segenap hati dibawa ke meja bundar
Yang bangga pada garuda sakti
Tetapi lupa pada perisai dadanya
Yang merajut lima nadi darah merahnya
Denting detak dan degup berkumandang
Semua dikianati dalam hati sanubarinya
Birunya rasa telah diporak porandakan hakekat
Keagungan hidup telah dikebiri angan
Angan ingin duduk sejengkal lebih tinggi
Wajah aku mendominasi langkahnya
Baur teraduk kedok keangkuhan
Hingga birunya hati tercipta merah di bibir
Musim terbit yang elok
Telah musnah oleh kalaliman
Bantaran bantaran saling menyokong
Hancur oleh kecerdikan jiwa jiwa yang berkarat
Aus keropos diperdagangkan
Dan semua mengenai hidup orang banyak
Tidak lagi dikuasai Nusantara
Tapi cenderung dihitung untung dan rugi
Dalam kedok badan usaha milik Nusantara
Dan Engkau tahu itu
Tapi diam seribu bahasa
Trenggalek. 11 Oktober 2016
Demikianlah puisi badan usaha milik nusantara. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi tema kritik sosial selanjutnya
Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi kritik sosial terkenal yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.