Puisi Aku Berceloteh Mengapa Diam | Puisi Kritik Sosial
Monday, November 14, 2016
Puisi dan kata bijak, Puisi aku berceloteh mengapa diam. Rakyat tak akan percaya lagi sepertinya berceloteh dengan ikan-ikan Hanya mengukir rasa pilu Dikantongi manusia-manusia tak bertanggungjawab
Pragraf diatas adalah salah satu bait dari beberapa puisi kritik sosial yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak dikesempatan kali ini.
Dan aku berceloteh dengan diam kombinasi adalah kombinasi dari dua judul puisi tentang kritikan, dan adapun masing masing judul puisinya, antara lain:
- Puisi jasa yang terkenang
- Puisi apakah aku berceloteh dengan ikan
- Puisi mengapa diam
Tiga judul puisi kritik sosial yang membahas tentang hal-hal tertentu dengan kata kata kritikan.
Puisi Kritik sosial
Bagaimana pesan dan makna di balik rangkaian bait dari ketiga puisi kritik sosial tersebut, untuk lebih jelasnya, silahkan disimak saja berikut ini puisinya.
PUISI APAKAH AKU BERCELOTEH DENGAN IKAN?
Karya : siamir marulafau
Aku tak sepertinya berceloteh dengan ikan-ikan
Hanya mengukir rasa pilu
Akan ucapan kuukir dalam pelecehan
Kesadaran akan mencuat di angkasa
Langit biru pun tersenyum
Apa omonganmu nak?
Sungguh menggegerkan umat
Semut-semut saja tak akan marah
Tak akan menggigit antara sesamanya
Jika kasihmu membias pada setiap helai daun
Membangun rasa kebersamaan
Pikir pikir. Pikir
sm/14/11/2016
PUISI MENGAPA DIAM?
Karya : Siamir Marulafau
Mengapa dikau diam saja
Mondar mandir mencari alasan
Rakyat penasaran atas langkah-langkah
Harus diproses ...
Hukumnya ada tak ke mana
Jika Tuhan marah
Apa jadinya?
Rakyat pun marah
Punya kuping mata pikiran perasaan
Jika hukum sirna
Rakyat tak akan percaya lagi
Dikantongi manusia-manusia tak bertanggungjawab
sm/14/11/2016
PUISI JASA YANG TERKENANG
Karya : siamir marulafau
Aku hanya mengenang jasamu
Terukir di prasasti
Membiaskan sinar dalam jiwa setiap insan
Bangsaku cemerlang
Bebas dari belenggu penjajahan
Bebas berkarya
Perjuanganmu di ujung bambu runcing
Mengukir kesatuan
Bagaikan pohon rimbun di tengah hutan
Pelindung pada setiap umat
Tak akan sengsara di atas ranting tak melapuk sepanjang masa
Meskipun naik turun susah
Perjuangan dari masa ke masa bagai air sungai mengalir
Siang malam bersatu dari pulau ke pulau
sm/11/11/2016
Demikianlah puisi aku berceloteh mengapa diam. Simak/baca juga puisi puisi yang lain Karya Siamir Marulafau di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.