Puisi Lelaki Di Ujung Temaram Senja Biru
Monday, November 28, 2016
Puisi dan kata bijak. Puisi lelaki di ujung temaram senja biru. Pengertian senja ialah bagian dari waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap di bumi sesudah matahari terbenam, saat piringan matahari secara keseluruhan sudah hilang dari cakrawala.
Waktu ini dimulai sehabis matahari tenggelam ketika cahaya masih terlihat di langit sampai datangnya waktu malam, ketika cahaya merah telah benar benar hilang.
Sedangkan panggilan lelaki pada pria adalah sebuah kata yang umum hanya untuk seorang lelaki, tetapi ketika mengatakan laki- laki serasa, ada yang ganjal.
Sebab laki- laki adalah keseluruhan makluk ciptaan Tuhan, yang berjenis laki- laki termasuk hewan dan tumbuhan, tetapi jika lelaki hanya mengacu khusus pada manusia.
Puisi lelaki di ujung temaram senja biru, dalah satu dari dua puisi tentang lelaki di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi lelaki dalam temaram bilik lilin
- Puisi lelaki di ujung temaram senja biru
Dua puisi lelaki atau puisi tentang lelaki menjelaskan dan membahas hal hal tertentu yang berkaitan dengan kata kata lelaki
Puisi Tentang Lelaki
Bagaimana cerita puisi lelaki dan makna kata kata lelaki di balik rangkaian kedua bait puisi tentang lelaki tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini.
PUISI LELAKI DI UJUNG TEMARAM SENJA BIRU
Lalu tak ada
Kau pun menghilang
Entah kemana
Lalu ku pergi
Mencari rasa kembali
Namun semua, tak sama
-bilang angin kemana kaki melangkah
-namun tiada kata desir senyap
-tanya laut kemana hati berlabuh
-namun tiada riak ombak pun surut
Di sini setahun yang lalu
Aku berdiri memangku rembulan merah
Saat itu malam tengah mendarat di embun dinihari
Aku tertegun menyelami lautan hati
Engkau pun pergi
Hilang entah kemana
Mungkin terbawa perahu dermaga
Di sini di pelabuhan kecil
Kota yang sunyi di bibir pantai
Aku terlahir mengenal engkau
Lelaki di ujung temaram senja biru
Karanghawu itulah tempat kita bertemu
Hony
Nov 28-2016
PUISI LELAKI DALAM TEMARAM BILIK LILIN
HONY
Lelaki itu diam-diam datang menghampiriku
Dalam temaramnya lilin yang memijar
Menyelinap kebalik kisi-kisi jendela
Dimana angin menggelombangkan sepoian mencengkeram dingin
Detak-detak debar pun bertalu
Beradu dengan beliakan nanar yang tersurut..
Diambang batas fajar pagi yang sekian detik akan beringsut
Menyamarkan kelabunya mega serpihan dinihari
Perlahan wajah itu menyembul
Membakar hangat kerongkongan yang tercekat
Menyembelih rasa dalam kalut yang menyekat
Lihat pasi parasnya bagaikan tiada darah yang mengikat
Terluncurlah satu seruan terhimpit desauan lirih
"Si..si..a..pa.., kau.."?..
Namun rintih seakan tak dapat menjamah
Seraut letih dibilik mata itu..
Lihat gorden menyingkap sehelai rambut meriap
Putih mata tertangkap
Aku terkesiap..
Membentur sosok dalam gelap
Dia.., laki-laki itu
Menyelinapkan seuntai seringai
Pada hening hembusan angin
Lalu berjingkat pergi meninggalkan
Aku terpaku memandang tak berkedip
Seakan semua hanyalah mimpi yang raib..
Demikianlah puisi lelaki di ujung temaram senja biru. Simak/baca juga puisi puisi yang lain karya Hony di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.