Puisi Menanya Takdir yang Masih Geming
Saturday, November 12, 2016
Puisi dan kata bijak, Puisi menanya takdir yang masih geming. Pengertian takdir adalah adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi sebab pilihan makhluk itu sendiri, yang akan dipertanyakan dan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah di Mahsyar kelak.
Menanya takdir yang masih gaming adlah salah satu dari dua puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan ini.
Dan adapun masing masing judul puisi yang diterbitkan puisi dan kata bijak antara lain.
- Puisi pada minor aku bernyanyi
- Puisi menanya takdir yang masing geming
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Aku bernyanyi Menghadang hiruk pikuk seperti sinetron kelabu Yang berceloteh laksana camar terpapar petir, Lalu ia membuka surat yang tersirat Dari balik tawa dan luka.
Dua Puisi karya Heny KD
Bagaimana cerita puisi dan kata kata puisi dalam dua puisi yang dipublikasikan puisi dan kata biak, untuk lebih jelasnya disimak saja puisinya berikut ini.
PUISI MENANYA TAKDIR YANG MASIH GEMING
Heny KD
Lalu ia membuka surat yang tersirat
Dari balik tawa dan luka
Lembaran itu dibaca dan disimaknya
Hingga tanya menyeruak kedada
Selanjutnya apa?
Lalu ia mulai mengitari alam mimpi
Di atas langit sesekali menjerit
Ia biarkan langkahnya mengembara
Memetik warna dan wangi bunga di sana
Tak lupa ia bawa serta kekasih di sampingnya
Seketika rona pipi merekah
Mengganti jingga
Pada asa yang mengg0da
Dan mereka pun terlena
Dan tiba-tiba mendung menyapu warna
Tinggal pekatnya saja
Ada sembab yang belum sempat terjawab
Di desah nafas yang lembah dan terjal
Sofyan dan kekasihnya histeris
Dalam gurat yang mulai mengiris
Mematung pada apatis
Bertanya kepada tuju yang lelah
Namun sepertinya takdir geming tanpa kata
Ia digaris di atas kaca
Yang berkaca dan berkaca-kaca
Dan gugur
Dalam tabur-tabur
Blitar, 121116
PUISI PADA MINOR AKU BERNYANYI
Heny KD
Minor
False suara sepi
Aku bernyanyi
Menghadang hiruk pikuk negeri
Yang berbondong tapi terdengar seperti menggonggong
Yang berjibaku tapi seperti sinetron kelabu
Yang berceloteh laksana camar terpapar petir,
menggelegar lalu sembunyi samar
Yang jelas berbelang-belang warnamu
Aku tak mau itu
Biar saja jiwa raga sendiri
Menantang arus opini
Aku tak peduli
Sebab minorku ini paling hati
Yang kupercayai
Dan aku takkan takut
Walau berjejer pecut
Takkan surut
Takkan kaki ku jadi pengecut
Mayormu simpan saja
Bersama genderang banci lokalisasi
Biarkan aku di sini
Bersama sepi
Dalam sunyi
Sendiri
Blitar, 101116
Demikianlah puisi menanya takdir yang masih geming. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.