Puisi Nafas yang Terjajah, Satukan Lagi | Puisi Campuran
Wednesday, November 30, 2016
Puisi dan kata bijak. Puisi nafas yang terjajah satukan lagi. Masih mampukah biduk kita menggapai pulau harapan, Gemuruh badai datang pecahkan kedamaian porak porandakan keinginan tuk bersatunya perbedaan, Maaf Aku Terlambat terlalu muak sesakkan dada,
Pragraf diatas salah satu penggalan bait dari ketiga puisi campuran yang dipublikasikan blog puisi dan kata bija kesempatan kali ini.
Dan puisi nafas yang terjajah satukan lagi adalah kombinasi dari dua judul puisi dari tiga puisi tema campuran, adapun masing masing judul puisinya antara lain:
- Puisi maaf aku terlambat
- Puisi satukan lagi
- Puisi nafas yang terjajah
Tiga puisi tema campuran menceritakan hal hal tertentu seperti pada masing - masing judul puisinya.
Tiga puisi campuran
Bagaimana cerita dan makna puisi dibalik rangkaian bait puisi bertema campuran yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Nafas Yang Terjajah
Husain Ismail
Detak waktu bergulir sia sia
rencana tak senada lagi
derap kaki membisu
tiada guna lagi bicara
Telingamu terlalu angkuh
tatapanmu teramat sombong
tiada lagi kepedulian
meski sukma tinggalkan jasad
Gemuruh badai
datang pecahkan kedamaian
porak porandakan keinginan
tuk bersatunya perbedaan
Tanpa perlu kau pertegas
kebudayaan kita berbeda
cara hidup kita berbeda
berbedakah bagimu nafas kita
mungkin iramanya saja yang tak sama
Dengan tenang kau bernafas
mereka bernafas denfan gelisah
disini kami tersengal sengal
disana saudara kami bernafas sesak
namun tetap sama
bernafas
menghirup dan melepas
bisakah kami dapatkan
Bernafas tanpa belenggu
bernafas dengan merdeka
atau baiknya tak lagi bernafas
kami rindu udara segar
Jakarta,301116,Husain Ismail
Puisi Maaf, Aku Terlambat
Husain Ismail
Hadirmu disini belumlah dapat kumengerti
mungkin karena begitu dalam lukaku ini
batinku rekah karena asmara
teramat sakit ini kurasa
Hambar kecupmu aku rasakan
terlalu muak sesakkan dada, masa yang ku lewati
hidupku terhempas
tercampakkan di sini
Maafkan aku yang tak pedulikanmu
saat kau coba memahamiku
maafkanku juga
telah membuatmu tahu akan kelam masa laluku
Walau terlambat, kini ku sadari arti hadirmu
ijinkan sambutku
akan hangat belaimu
Dan jika kau ijinkan
kuingin lumat bibirmu
agar kau tahu
kaulah penawar lukaku
Jangan tutup pintu pagarmu
biarkan aku masuk di pelataranmu
kuingin singgah di hidupmu
masih mungkinkah semua itu?.
Riau,301116,Husain Ismail
Puisi Satukan Lagi
Husain Ismail
Berapa jauh lagi
kita berjalan tanpa bicara
tiada lagi tegur sapa
tak berbentuk kata kata
Masih mampukah biduk kita
menggapai pulau harapan
sedang kau tak mau lagi
menemaniku mengayuh dayung
Tak ku inginkan tenggelam di sini
di gulung ombak
di ombang ambing badai
ku tak ingin itu terjadi
Satukan lagi semangat yang tersisa
paksakanlah untuk mengayuh
agar tak oleng biduk kita
dan tak karam di tengah samudera
Lihatlah bendera kita
masih kibarkan semangat membara
tidakkah nalurimu tersentuh
jangan rapuh jiwamu pintaku
Riau,301116,Husain Ismail
Demikianlah puisi nafas yang terjajah satukan lagi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain karya Husain Ismail di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.