Puisi Penghantar Tidurmu | Puisi Campuran
Sunday, November 06, 2016
Puisi dan kata bijak. Puisi penghantar tidurmu. Larut telah datang menyemai kantuk Ramai, riuh, gaduh masih terngiang di luar Hatiku tersudut sepi di zaman waktu diri meredam rasa yang selalu menyaru tirani ayat rindu
Pragraf diatas salah satu penggalan bait dari tiga puisi campuran yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan kali ini.
Dan adapun masing masing judul puisi bertema campuran diterbitkan puisi dan kata bijak antara lain:
- Puisi zaman waktu
- Puisi penghantar tidurmu
- Puisi diri
Tiga judul puisi campuran menceritakan hal hal tertentu seperti pada masing-masing judul puisinya.
Kumpulan Puisi campuran
Bagaimana cerita puisi dan makna puisi dari ketiga puisi campuran tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
PUISI PENGHANTAR TIDURMU
Abdul Aziz
Larut telah datang menyemai kantuk
Ramai, riuh, gaduh masih terngiang di luar
Hatiku tersudut sepi
Tapi bibir tetap mengucap namamu
Tidurlah kau kasih
Aku disini tak pernah lelah mencipta rindu untukmu
Semoga mendung terpasung dalam hatimu
Hingga doa membiaskan setaman keteduhan dalam lelapmu
Biarkan malam menghamburkan senyum untuk tidurmu
Sujudku untuk malam mu
Dan doa ku untuk senyum manis dalam tidurmu kasih
Puisi Zaman Waktu
Abdul Aziz
Aku gelisah dengan rasa ini, begitu menggebu
aku bertanya pada daun yang terbang oleh angin yang menderu
apakah engkau tahu.?
Ku tulis sajak tuk meredam rasa yang selalu menyaru
Aku mengerti, ini adalah tirani ayat rindu
Karna angin selalu datang membawa bayangmu
Aku ingin hati ku sejuk dengan bertemu
Namun kenyataan hanya membawa ke pemakaman waktu
Karna engkau ada di balik tembok membayang semu
Jika sampah-sampah zaman yang di tuju
Maka dengaan sajak lah akan aku tunggu
Aku memang tak mampu menatap waktu yang melaju
Aku minta maaf pada huruf yang menyatu jadi sajak rindu
Karna asa ku titipkan pada rindu yang menunggu
Maka terbanglah dengan sayap cita menuju zaman yang di tuju
Puisi Diri
Hidayat Solah Memorian
Malam itu
Mengantarku pada rasa
Rasa yang belum jadi milikku
Hadir dan pergi
Jika esok tiba
Kau tak mampu tuk membela
Pada diri yang terhina
Dalam mimpimu sebuah bencana
Itu aku, bukan kamu
Biarkan rasa manis ini hilang
Dan rasa pahit ini kenangan
Jangan kau uji kembali
Pada hati yang tak pasti
0bati saja rasamu
Lengkapi saja hidupmu
Ku bukan pelengkapmu
Bukan pula calon terbaikmu
Demikianlah puisi penghantar tidurmu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.