Puisi Ziarah | Puisi Religi
Tuesday, November 22, 2016
Puisi Religi ,puisi ziarah. Pengertian ziarah menurut bahasa umum dan istilah, Ziarah adalah suatu praktik sebagian besar umat beragama yg mempunyai makna moral yg penting.
Kadang- kadang ziarah dilakukan ke suatu tempat yg suci dan penting bagi keyakinan serta iman yg bersangkutan. Makna tujuan ziarah adalah untuk mengingat kembali, meneguhkan iman atau menyucikan diri.
Dalam kehidupan bermasyarakat ada macam macam ziarah yang kita kenal, tergantung dari keyakinan dan kepercayaan masing- masing peziarah. atau orang- yang melakukan ziarah tersebut.
berziarah telam lama di kenal. dan sampai sekarang masih tetap dilakukan.
Berkaitan dengan kata ziarah, puisi religi yang dipublikasikan blog puisi dan kara bijak adalah puisi berjudul ziarah. salah satu penggalan baitnya. "Kasih sayang dan khianat hanyalah remah-remah zarah, di belantara manusia, nasib Iblis bergantung pada suburnya tengkarah sengit mengiklʌnkan kebᥱjatan di batin insan".
Puisi Religi
Bagaimana kata kata religi dalam bait puisi ziarah yang dipublikasikan blog puis dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisinya berikut ini.
PUISI ZIARAH
Karya: Samanta
Tak henti awak bergegas laku meramban secercah magfirah
getol merangkak-rangkak di hujung koridor bramacorah
sengit bertarung mengoyak-ngoyak riwayat lama bergelimang barah
pada ajang di mana kasih sayang dan khianat hanyalah remah-remah zarah
“Hidayahi tapak-tapak gontai dengan setitik arah...”
duel maut ini justru memerangi diri yang penuh luka parah
dari gurihnya taring nostalgia asmara mengerkah-ngerkah fitrah
“Tolong, basahi rongkong kering ini walau cuma setetes taharah.”
“Bukankah neraka bagi setan-setan menjadi anugerah,
surga pun pasti merontokkan kobar-kobar nafsu amarah?”
“Kutengah bersafari ke gemah ripah loh jinawinya etape-etape hijrah.”
“Tidak, hai anak cucu Adam, engkau sungguh telah salah kaprah.”
“Haruskah trayek-trayek t0bat-Nya buntu di tanah tersirah?”
“Karena telaga rahmat melimpah ruah di sukma ikhtiar, istikharah, pasrah.”
Tubuh pun ambruk di ranah jahiliah diri dalam sungkum berserah
gurem-gurem kufur mengepung sahara hayat di terang dan kelamnya basirah
ibadah dan muamalah tak suci hama hingga tak pernah betul-betul putih cerah
di belantara manusia, nasib Iblis bergantung pada suburnya tengkarah
sengit mengiklʌnkan kebᥱjatan di batin insan sejak masih bayi merah
lantaran itu, hai tentara-tentara kalbu, jangan pernah lelah melontar jamrah
karena berkencan dengan-Nya lima kali sehari itu semata-mata ziarah
Bumi Allah, 22 November 2016
KOSAKATA:
>> meramban = mencari
>> barah = bengkak mengandung nanah; bisul
>> zarah = (1) butir (materi) yg halus sekali; partikel; (2) bagian benda yg sangat kecil atau sel (spt butir darah); (3) bagian benda yg sangat kecil, msl molekul, atom, atau elektron
>> mengerkah = memakan (mengunyah, menggigit barang yg keras atau liat)
>> tanah tersirah = kubur, makam
>> sungkum = meniarap (mukanya mengenai tanah dll); menyungkur
>> basirah = pandangan yg sungguh-sungguh dengan mata hati
>> tengkarah = perselisihan pendapat; pertengkaran yg mendalam
>> jamrah = (1) batu kecil, kerikil; kumpulan batu kecil; (2) tugu yg menjadi sasaran lemparan batu (dl ibadah haji)
Demikianlah puisi ziarah. Simak/baca juga puisi puisi yang lain karya Sang Maha Dewa Cinta di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.