Puisi Jejak Pagi Di Hutan Pinus | Puisi Cinta Romantis Islami
Wednesday, December 21, 2016
Puisi dan kata bijak. Puisi jejak pagi di hutan pinus. Pengertian jejak adalah prihal suatu perbuatan yang telah di lakukan dan berusaha menghilangkan agar tak berkesan.
Kata kata jejak sering kita jumpai seperti, jejak orang mengunakan sesuatu, jejak sejarah, jejak petualang dan lain lain sebagainya.
Berkaitan dengan kata jejak salah satu puisi romantis dan puisi islami yang dipublikasikan puisi dan kata bijak adalah kata bijak pohon pinus dalam bentuk puisi jejak di hutan pinus
Nah Jejak pagi di hutan pinus, adalah gabungan kosakata dua judul puisi cinta romantis Islami ditulis Sri astuty Asdi yang didlamnya terdapat kata bijak pohon pinus,
Dan adapun masing masing judul puisi cinta romantis Islami diterbitkan puisi dan kata bijak antara lain:
- Puisi Jejak di hutan pinus
- Puisi Sajak pagi
Salah satu bait dari kedua puisi cinta tersebut. "Setangkup resah menyelinap Ketika riuh sekitarku meriap Lentera hati masih saja meredup Burung-burung berkicau riang langit cerah Bertasbih dan tunduk pada- Mu saja Ya Allah, terima hadirku akan segala- Mu".
Puisi Cinta Romantis Islami
Bagaimana kata kata cinta dan cerita puisi romantis islami dalam bait puisi yang dipublikasikan puisid an kata bijak, untuk lebih jelasnya disimak saja kata bijak pohon pinus dalam bentuk puisi cinta romantis dan sajak pagi dibawah ini.
PUISI JEJAK DI HUTAN PINUS
Karya : Srie Astuty Asdi
Ada setangkup resah menyelinap
Ketika riuh sekitarku meriap
Lentera hati masih saja meredup
Mekar sunyi tak jua menguncup
Rindu terkemas halus mengembus
Di perbatasan senja hingga pagi terendus
Kurasai semilirnya segemeresak irama gambus
Serindang alunan kemarin menjejak di hutan pinus
Kuhirup aroma hijaunya menerbangkan angan
Kupunguti dedaun kuning yang berserakan
Kujilati terik mentari mengintip di celah pepohonan
Dalam penantian, aku tersungkur di ujung kenangan
Kemilau Mata Bening
Makassar, 02/12/216
SAJAK PAGI
Karya : Srie Astuty Asdi
Dengan cinta bening pagi luruh
Bermuara di kelopakmu, membasah
Tumbuhan dan pepohonan, lalu menyerap
Pada ronggaku, rusuk-rusuk pun bertasbih
Pada-Mu, menghatur kasih takdir-Nya di tiap waktu serap
Adakah yang tak menerima syukur pada-Mu
Nan tiada berterima kasih akan nikmat-Mu
Mungkin hanya insan-insan yang sombong
Yang melangkah dengan dagu ke atas
Sembari menengok dengan sinis menjenjang
Dengan cinta air langit runtuh
Dari tepi retina netramu, membasuhi tengadah
Menelusup ke rambut, kulit, urat nadi jua darah
Menyuburkan kembali halamam jiwa
Burung-burung berkicau riang langit cerah
Bertasbih dan tunduk pada- Mu saja
Ya Allah, terima hadirku akan segala- Mu
Kemilau Mata Bening
Makassar, 13 Desember 2016
Demikianlah puisi jejak pagi di hutan pinus. Simak/baca juga kumpulan renungan pagi islami dan puisi yang lain Karya Srie Astuty Asdi (Kemilau Mata Bening) di blog ini. Semoga puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat.
Sampai jumpa di artikel puisi pohon cemara selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.