Puisi Puteri Selendang Biru | Kumpulan Puisi Panjang Tentang Cinta
Monday, February 27, 2017
Puisi puteri selendang biru. Pengertian selendang adalah. kain panjang biasanya berpungsi sebagai penutup leher, sebagai gendingan atau terkadang juga di pakai sebagai aksesoris pelengkap berpakaian.
Menurut wikipedia selendang adalah pakaian tradisional Indonesia yg berbentuk kain panjang. Selendang umumnya digunakan oleh perempuan.
Selendang merupakan kain yang multifungsi, juga menjadi bagian tidak terpisahkan dalam upacara seperti perkawinan, kehamilan, atau upacara kelahiran dan kematian serta tarian tradisional. begitulah kira-kira tentang selendang.
Berkaitan dengan kata selendang. Salah satu dari tiga puisi cinta yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak berjudul Putri selendang biru.
Dan Berikut ini adalah daftar judul kumpulan puisi panjang tentang cinta atau puisi puisi berbait panjang yang diterbitkan puisibijak.com diantaranya:
- Puisi coretan buat sang puteri
- Puisi puteri selendang biru
- Puisi coretan rindu buat Arin
Ketiga puisi tentang cinta tersebut di tulis oleh seorang pemuisi dari negeri Jiran, Remy Tongkay Sakti, biasa mengunakan nama pena Tongkat Sakti.
Kumpulan Puisi Panjang Tentang Cinta
Nah bagaimana cerita cinta yang tersirat di balik bait bait puisi panjang dalam bentuk puisi cinta yang dipublikasikan puisi dan kata bijak.
Untuk lebih jelasnya disimak saja puisi-puisinya berikut ini.
PUISI PUTERI SELENDANG BIRU
Remy Tongkat Sakti
Aduhai puteri seindah gerangan
Telah lama aku nantikan
Bertemu tuan jadi pujaan
Setelah cinta kita binakan
Kelmarin dulu kita bersua
Mengapa sangsi langsung curiga
Mengapa kini jelma suara
Seperti aku tak lagi bermakna
Panggilanku tidak kau hirau
Mungkinkah puteri hanya bergurau
Sendirian aku seakan dipulau
Rindu padamu kian kacau dan bilau
Wahai Puteri Selendang Biru
Hadirmu kasih selalu ku tunggu
Mengapa sayang menjauh dariku
Tak terdaya lagi menanggung rindu
Tidakkah lagi engkau percaya
Segala korban dan juga setia
Lantas apa lagi membuat curiga
Seolah aku ingin kau sirna
Sayang disayang puteri seorang
Siang malam terbayang terkenang
Janganlah aku ingin kau buang
Setelah cinta ditatang menjulang
Hanya madah pengutus rindu
Hanya gurindam pengubat kalbu
Semenjak tak kedengaran suaramu
Termenung aku dibuai pilu
Apa sebenarnya salah dan dosa
Tidak sekali kau pernahku persia
Niat hatiku mahu kau bahgia
Sehidup semati dalam sejahtera
Andai lupus cinta dihati
Andai lenyap rindu bersemi
Tak dapat aku mencari ganti
Kerna cinta padamu telah abadi
Sampainya hati wahai puteri
Biarkan aku sendiri begini
Tidakkah lagi engkau menyayangi
Atau sayangmu telah bertukar benci
-Tongkat Sakti-
PUISI CORETAN BUAT SANG PUTERI
Remy Tongkat Sakti
Dalam linang manik berjurai
Hati berkalang jiwa tersadai
Menaruh curiga kasih dilerai
Bukannya sengaja terbiar diabai
Sudahkah sampai gerangan waktu
Putusnya ikat kasih dipadu
Benarkah naluri berkata begitu
Sampainya hati pergi dariku
Terdiam mulut bisu terkunci
Bermusim bersemi sekelipnya mati
Mungkinkah sengaja dikau menguji
Setia yang ada padaku ini
Sewaktu panggilan tidak bersambut
Sewaktu rindu tidak bersahut
Bagaimana melerainya kusut
Janganlah sayang mengikut turut
Sayang sayang buah kepayang
Ditelan pahit dibuang sayang
Sakit sakit diri seorang
Mengenang nasib ditinggal walang
Hilangkah sudah rindu dan dendam
Leburkah sudah sayang ditanggam
Langit yang cerah bertukar suram
Laksana hidup di jalan yang kelam
Tuju-tuju rindu berseru
Jampi mantera cinta nan satu
Andai ada secebis sayang buatku
Janganlah dibunuh satu-persatu
Perlukah aku menjadi pasrah
Setelah lama menongkah payah
Tekad di dada tidak mengalah
Apakah dikau sudah menyerah
-Tongkat Sakti-
PUISI CORETAN RINDU BUAT ARIN
Remy Tongkat Sakti
Sebenarnya rindu ini
Sering datang kepadaku
Cuba aku menjauhi
Tetap juga rindu menghuni kalbu
Terbayang seraut wajahmu
Jelmaan yang tidak terhenti
Menanti di perjalanan hariku
Bersemi rindu yang bersembunyi
Sekian lama ianya hidup
Belum ketikanya mahu mati
Seumpama mawar nan kudup
Hanya tinggal saatnya mekar lagi
Dan tidak sesekali
Ku padamkan rindu ini
Rinduku bukan lantera
Yang sirna bila sampai masanya
Andainya engkau mahu
Membunuh rindu yang ada padaku
Serukanlah Nama Tuhanmu
Mencabut nyawa dari jasadku
Oh! Sayang.....
-Tongkat Sakti-
Demikianlah puisi puteri selendang biru dan dua judul yang lain. Simak/baca juga puisi di halaman berikut blog ini, semoga puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.