Puisi Sonata Di Balik Jeriji | Puisi Panjang
Saturday, February 04, 2017
Puisi sonata di balik jeriji. Sonata adalah bentuk komposisi musik instrument yang biasanya terdiri dari empat atau tiga irama, kontras dengan warna suara selaras, walaupun alat musik itu selaras, masing masing mempunyai irama yang berdiri sendri.
Begitulah pengertian tentang sonata, kosakata judul puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak kali ini.
Tetapi disini tak membahas musik atau lagu sonata masa lalu, tapi mengulas tentang puisi sonata di balik jeriji.
Jeriji jika diartikan dalam kamus bahasa indonesia artinya juruji. jadi apa arti dari puisi sonata dibalik jeriji jawabannya ada pada baiy bait puisinya.
Mungkin teman ada yang asing dengan kosakata dalam bait puisi dipublikasikan puisi dan kata bijak.
yah memang karena sang penulisnya adalah sahabat kita dari negeri seberang (Malaysia) jadi puisi dengan judul sonata dibali jeruji adalah puisi berbahasa melayu.
Puisi Panjang | Sonata di balik Jeriji
Bagaimana arti dan maksud dengan puisi panjang, puisi pajang dalam hal ini adalah puisi yang menjelaskan kata kata puisi atau kata puitis dengan banyak bait-baitnya.
Untuk lebih jelas bagaimana puisi panjan berjudul sonata dibali jeruji disimak saja puisinya berikut ini.
Puisi Sonata Di Sebalik Jeriji
Muzalifahtul Aini Abd Hamid
Termanggu disebalik jeriji
Yang memenjara sekujur diri
Merumbai sawang dipintal hari ke hari
Daunan kering reput sendiri
Ada dalam tiada
Tiada di dalam ada
Masihkah bernyawa
Raga tanpa jiwa
Tidak terasa kuyup mata ini
Mengheret badan entahkan hidup atau mati
Lelah berlari tanpa membawa hati
Tercicir ketika melarung tragedi
Membiar ia tersauk oleh buih-buih elegi
Enggan menggendong hati yang tak henti-henti menangis
Enggan menanggung goret luka yang tidak bertepi
Lari dan lari tak menoleh lagi
Lari dan lari kaki tidak memijak bumi
Melayang jatuh dalam bilah-bilah jeriji
Menepi di hujung hari
Jarum detik masa sudah lama terhenti
Dunia yang cukup sekadar
Memuatkan kewujudan di luar sedar
Kegilaan apakah yang merasuk
Masih terngiang bisik suara
Terhendap-hendap mencari siapa
Di sebalik jeriji tidak berjendela
Sayup di kejauhan
Ada suara yang berulang-ulang meminta
Bersama esakan yang panjang
"Usah dinafi rapuh sekeping hati
Terlindung balik keras cengkerang. Terbalun bertubi-tubi.."
Nada-nada rintih memerih
Berupa gesekan biola yang terputus dawai
Ngilu rengekan menggetis tangkai jantung
Bergelatuk temulang nestapa
Meretakkan tembok,kebal rasa
Melompongkan lubang perlus
Titik tumpu tujahan pedih menembus
Kegigilan menekup telinga
Memaksa mata terpejam
Enggan menjadi saksi
Cuba tidur dan tidak bangun-bangun lagi
Teralun melodi sunyi
Bukan sonata yang membawa indah sebuah mimpi
Membungkas lena
Mata cekang terbuka
Beriring esakan yang menghiba
Mengembalikan ingatan yang mahu dilupakan
Bebayang rasa yang meronta
Berulang kali menyatakan
"Tiada apa yang dapat dinafi. Masih terbalun cengkerang bertubi-tubi. Hingga terdengar bunyi derai rapuh sekeping hati.."
Gesekan biola yang terputus dawai
Menghantar gerombolan rasa
Yang mencari gembala
Terlalu lama terbiar
Hidup meliar
Melarut bersama alunan melodi sunyi
Bukan sonata yang membawa indah sebuah mimpi
Meracau dalam igau
Tergagau merayau
Lalu mengengsot kudrat yang berbirat
Membungkus derai hati dalam bunjut sebal
Sembunyi bawah kesal
Balik tembok kebal
Gesekan biola yang tidak berdawai
Kini hanya berdentung
Terketuk bertalu-talu
Menggegar jeriji
Menggoncang kerangka sepi balik pintu
Hingga terserai debu-debu
Menampakkan keladak pilu
Yang menghurung pengap rindu
Pada kewujudan seorang aku
Lalu aku dengan keakuanku
Menunduk bersama pengakuan yang bisu
Jeriji disergap hakiki
Merobohkan tembok ilusi
Dalam kepung dunia yang menipu diri
Meraung pada kesakitan yang tidak terperi
Baru terasa pedih
Bila satu persatu kuku
Dicabut dari jari
Itulah rasa hati direnggut dari diri
Siapakah yang dapat lari?
Iffa Aini Hamd
Sagil 3.2.2017
Demikianlah puisi sonata di balik jeriji karya Muzalifahtul Aini Abd Hamid. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.