Puisi Dusta Kau Atau Aku yang Berdusta
Tuesday, August 08, 2017
Puisi kau atau aku yang berdusta. Puisi dusta atau puisi berdusta dalam cinta umumnya menceritakan kebohongan tentang kata kata cinta dusta terindah yang merupakan hal menyakitkan, pendusta cinta menjadi bagian dari hidup,
Sebagaimana pengertian berdusta artinya mengatakan sesuatu hal yang tidak benar, dan umumnya berdusta merupakan sebuah perkataan yang menyesatkan.
Berdusta berasal dari kata dasar dusta jadi, dusta sebuah pelanggaran paling serius terhadap suatu kebenaran.
Dan berdusta berarti berbicara atau berbuat untuk melawan suatu kebenaran untuk menyesatkan orang/sesorang yang mempunyai hak untuk mengetahui suatu kebenaran.
Seorang yang suka berdusta adalah dia yang suka memutar balikkan fakta, dan perbuatan seperti ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari. baik dilingkungan kita maupun dengan orang orang dekat dengan kita.
Orang yang berdusta biasanya dikarenakan pembenaran dirinya sendiri dan terkadang juga untuk sesuatu hal yang diinginkan.
Jadi dengan cara berdusta, sesuatu hal yang diinginkan mungkin bisa dia gapai, akan tetapi walau bagaimana pun berdusta adalah perbuatan yang di larang oleh agama.
Berkaitan dengan kata tentang berdusta salah satu dari delapan puisi ynag dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah puisi bertema puisi dusta. puisi kau atau aku yang berdusta.
Dan berikut ini adalah daftar judul kumpulan puisi campuran yang ditulis oleh Pena Omega dan diterbitkan puisibijak.com antara lain:
- Puisi lupa dan mati
- Puisi waktu bertamu
- Puisi dua dekade
- Puisi semusim
- Puisi kau atau aku yang berdusta
- Puisi perang yang lain
- Puisi diperempatan kota
- Puisi rahasia sederhana
Delapan puisi campuran yang menceritaan berbagai hal dalam bentuk kata kata puisi indah dan menarik.
Puisi Dusta Kau Atau Aku yang Berdusta
Pendusta artinya orang yang bedusta yang merangkai kata terindah namun dibaliknya ada maksud tersbunyi, sebagaiamana kata pendusta merupakan perkata orang yang bohong atau berbohong.
Bagaimana cerita dan makna dibalik rangkaian bait bait puisi campuran tersebut, yang di wakili puisi dusta kau atau aku yang berdusta,
untuk lebih jelasnya silahkah disimak saja puisi-puisinya berikut ini.
PUISI LUPA DAN MATI
Pena Omega
ada yang kulupa saat cuaca cerah
yaitu bagaimana cara mengingat hujan
layaknya satu mantel untuk dua motor berbeda
entah kuselipkan ia di bawah jok yang mana
ingatanku memang tak muda lagi
hingga biografipun enggan mendekat saat kucari
ah, tampaknya hobiku adalah berkhayal
sebab di mataku hidup terlalu sempit
kau tak boleh begini dan begitu
bernapaspun sertifikasi jika perlu
kurindukan masa indah belajar
dua gunung dan matahari di tengah dalam sebuah gambar
gambaranku adalah yang paling sedikit
tak lebih dari yang mereka masukkan ke dalam kotak sebelum meninggalkan toilet
tetapi kali ini khayalanku berbeda
aku bermimpi tentang satu kota
yang di dalamnya penuh dengan wanita
senyuman senyuman kecil di antara dua pipi nan mungil
tapi ada yang aneh di kota ini
" para pria kemana pergi
tak seorangpun kujumpai
"mereka semua mati"
seru salah seorang gadis dari sisi kiri
" mereka semua mati"
sahut seorang lagi dari sisi kanan
"apa penyebab kematian mereka"
tanyaku kembali
mereka dibunuh oleh ketakutan mengikat seutas tali
Jakarta, 29 Maret 2017
PUISI WAKTU BERTAMU
Pena Omega
engkau kedatangan seorang tamu
tamu masa lalu, masa yang tiada pernah bergurau katamu
kemudian ia menatapmu
seraya menukas
; " wajahmu masih sama seperti kemarin "
siapa tak kenal dia; kenangan
satu-satunya warisan seantero jagat silam
engkau terdiam, tertunduk perlahan
belum sempat balas sapamu kau lontar
terdengar isak tangis anak kecil
suara itu berasal dari dalam kamarmu
bayimu merindukan susu ibunya
sedang anak pertamamu tengah mengusap kepala adiknya
pemandangan ini bukanlah kali pertama
ada yang lebih sukar ketimbang mengubur jasad yang berkalung dua lambang
yaitu menyusun malam demi malam dari sebuah pengkhianatan
ada yang lebih sukar ketimbang meruntut sajak sadur seorang bocah kehilangan ibu
yaitu kedatangan seorang tamu dari masa lalu
Jakarta, 11 Juni 2017
PUISI DUA DEKADE
Pena Omega
menatap arah telunjuk dirgantara
aku pernah berpikir untuk menanggung seluruh dosamu
tepat setahun usai pertempuran di sudut kota itu
menyiksa rakyat jelata
membasmi seluruh keluarga raja
mengambil alih tahta
kau luputkan satu
dari ketiga sumpahmu
seorang anak dari sang ratu
katamu, " biarlah! yang kulihat tidak perlu kau lihat "
dua dekade berlalu
tubuh kekarmu perlahan menyusut
pun kulit di wajah sangarmu mulai keriput
otot-otot di lenganmu mengendur
kau mendengkur dalam tidur
dua dekade berlalu
sebuah kabar dari pengawal raja yang tersisa
putra mahkota tumbuh dᥱwasa - tanpa ibu di sisinya -
ia diasuh bumi, dilatih matahari
mendengar lantunan requiem for a tower
aku pernah berpikir untuk menanggung seluruh dosamu
dalam kamus pemuja emas
" tak berilmu tak pantas bernapas "
serapahmu, " mereka patut binasa! "
dua dekade berlalu
aku pernah berpikir untuk menanggung seluruh dosamu
Jakarta, 18 Juni 2017
PUISI SEMUSIM
Pena Omega
ada biru terselip
di kedua bola mata
menjelaga, tanpa keraguan
ketika kau bertanya;
“adakah kita mampu terus bertahan?”
barangkali, musim panen tahun ini melimpah
hingga kita tak perlu khawatir lagi
jika esok kemarau melanda
basuh cahaya keraguan dari wajahmu
gagal panen mungkin pernah kecewakan kita
menuakan peluh pada punggung paling letih
pun sejumlah gagak turut tertawa
seakan dilontarnya kata paling fatwa
tetapi kita telah melewatinya
dan berhasil menjawab dengan cinta
cinta?? apakah engkau pernah bertanya?
ah, rasanya tak perlu lagi aku berkata
Jakarta, 26 September 2015
PUISI KAU ATAU AKU YANG BERDUSTA
Pena Omega
pecah sunyiku meratapi harimu, tuan
meniti botol-botol bekas di halaman orang
serampangan!
gontai langkahmu menyumpah sembarang
dusta
katamu dalam sebuah umpatan
seakan tiada lagi keyakinan
sekalipun malam
sekalipun hitam
sekalipun kau punya Tuhan
lusuh
selembar gorden menutupi atap gerobakmu
ketika kau berkisah tampak di dalam
tentang hari demi hari yang menyusun bulan
patahkan saja as rodamu, tuan!
agar iblis yang berkuasa lebih leluasa
kenyang
pun seekor ular tahu tertidur
tetapi engkau terus saja memunguti waktu
tak ubahnya jahanam di negeri ini
tak kenal jemu
sia-sia
usah kau menatapku begitu sinis, tuan
karena aku hanya akan memantul
melewati hukum cahaya di balik kaca
Jakarta, 29 Juni 2017
PUISI PERANG YANG LAIN
Pena Omega
sedu-sedan itu huru-hara
ringkas berdandan setipis bara
seperti pesan isyarat senja
" hati-hati menyisip duri kalap babi,
salah mengunyah tertusuk rahang sendiri "
selaksa doa tertangkap mesra
laksana sebuah pesan singkat istri pada suami - lekas kembali -
ibarat dering alarm bagi para buruh pagi-pagi
adakah mungkin tak kuamini
hei! bocah yang berkawan nyala api
pulanglah! bantu ibumu menanak nasi
ladangmu gundah garam tumbuh di dada
lumbungmu resah remuk rasa mulut pecah
semisal tubuhmu beling dan serpihan-serpihan kaca
di dadamu mustahil keluar arca basudewa
" tapi rantau mana yang ingin pulang bawa hampa
darah mana yang bukan merah jika bertemu kekasihnya "
hei! pandai besi tulang lunak
indukku merpati bapakku kesturi
usah kau usir aku lagi, rumahku di sini!
urus kamarmu, sementara aku pergi
aku berjanji akan kuurus perangku sendiri!
dan jika nanti aku gugur sebelum kembali
bahkan musuhpun tahu cara menghormati
Jakarta, 30 Juni 2017
PUISI DI PEREMPATAN KOTA
Pena Omega
Angin yang berhembus menyerupai do'a
Membelai jiwa-jiwa lelah malam tadi
Mesra, bagi rumah-rumah yang menanti kedatangan
Padat sejenak meniti aliran warna merah
Sebelum berubah, dan kuning menyapa
Adalah sebuah irama yang kembali mengingatkan kita
Pada rindu-rindu yang menunggu ranumnya
Mereka sepakat untuk bersama melalui abad
Satu arah melaju yang lain menunggu
Merah setia menanti kuning hingga hijau menyapa
Yang ramai di perempatan kota malam tadi
Adalah serupa hiruk pikuk dipadu rasa kantuk
Beroda, mendengar, dan terbawa
Yang ramai di perempatan kota malam tadi
Laksana dedoa para petualang senja
Menekuni hari yang memang inilah adanya
Bagi setiap jiwa sederhana
Bagi sendi-sendi yang mengalir kedamaian
Semoga mimpinya lekas menjadi nyata
Sedalam balutan kasih dan dekapan angan
Jakarta, 07 Juli 2017
PUISI RAHASIA SEDERHANA
Pena Omega
di bantala cata
getih dawala mengastawa
mengejawantah aksara
mohonkan penedah dirgantara
dari setiap diksi
untuk sebuah nama
kupanggil Engkau
Pemilik segala rahasia
di ranahMu
tempatku berpijak
memahat hitam-putih denyut nadi
menempa keinginan luhur
keinginanMu juga
sederhana saja
kusembunyikan ia--rasa paling rahasia
pada malam, pada sunyi
padamu juga
sederhana saja
aku cinta
Jakarta, 09 Juli 2017
Demikianlah puisi dusta kau atau aku yang berdusta. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga kedelapan puisi di atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.