Kumpulan Puisi Tentang Doa
Sunday, August 20, 2017
Kumpulan puisi tentang doa. Puisi doa, Doa merupakan sebuah permohonan, permintaan atau harapan kepada Allah agar sang pemohon atau peminta doa mendapatkan suatu kebaikan serta kemasyalahatan.
Doa juga merupakan suatu cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana diketahui Allah adalah Sang pencipta langit dan bumi yang mengatur segala isinya.
Berdoa juga dapat di artikan mendekatkan diri kepada sang Maha pencipta, karena doa adalah bagaian dari ibadah.
Dalam kitab suci Al-Qur’an menjelaskan bahwa orang orang yang taat melakukan ibadah dan selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara berdoa disertai dengan keikhlasan hati yang mendalam.
Sebuah doa akan cepat dikabulkan apabila dilakukan dengan hati yang ikhlas, yang tentunya juga di sertai dengan usaha.
Doa merupakan senjʌta yang ampuh untuk memenangkan diri ketika dalam menghadapai permasalahan hidup.
Karena hidup ini adalah ujian, maka itulah kenapa Allah mewajibkan umatnya mengadu kepadanya ketika menghadapi permasalahan hidup.
Berkaitan dengan kata tentang doa, di bawah ini beberapa puisi dan doa, atau puisi yang berjudul doa, dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, bahkan diantaranya puisi cinta dalam bentuk doa.
Dan berikut ini adalah daftar judul kumpulan contoh puisi tentang doa diterbitkan puisibijak.com antara lain:
- Puisi bisikan doa
- Puisi doa
- Puisi pejuang malam
- Puisi gaung kejayaan
- Puisi nama adalah doa
Tujuh judul puisi bertema doa, yang menjelaskan cerita puisi dalam bentuk Doa baik puisi doa cinta maupun puisi doa malam serta puisi usaha dan doa.
Kumpulan Puisi Tentang Doa
Bagaimana cerita puisi dan makna puisi dan doa dibalik rangkaian kumpulan puisi tentang doa yang dipublikasikan puisi dan kata bijak.
Untuk lebih jelasnya tentang kata kata doa dalam bentuk puisi silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
PUISI BISIKKAN DOA
Efhan Ardy
Di tengah heningnya malam ini..
Aku sendiri !
Di atas lusuhnya sajadah kusam
Aku mohonkan doa-doaku
Tuhan.. terangilah jalanku yang kelam
Beban hidup adalah cobaan
Dan jalan yang aku pilih kehendakMu
Tapi.. aku tak mengerti !
Mengengapa semua seperti ilusi ?
Mengapa semua seperti mimpi ?
Tiada yang pasti !
Dan di penghujung malam yang sunyi..
Ku akhiri !
Derai tangisan nurani telah mengilhami
Dingin malam yang sepi telah merasuk hati
Yang terpilih tak mungkin berdalih
Usah menyesal pada yang kekal..
Waktu yang pergi tak mungkin kembali
Dan yang terjadi tak selalu seperti di hati
Puisi Doa
Muhammad Khalid bin Zainul
Ya Allah,
ampunkan daku
aku terlupa mensyukuri
keamanan negeri ini,
perut yang tidak mengenal kebulur,
ujian yang masih mampu dihadapi
dan hidup di dunia ini.
Sesungguhnya,
tidak terkira rahmatmu ke atas diri ini
walaupun dosadosaku menggunung tinggi.
Bersihkanlah hatiku dan teguhkan imanku
agar mampu kukembali pada-Mu
sebagai jiwa yang tenang.
13/8/2017 6:45am
Kota Singa
Puisi Para Pejuang Malam
Oleh: Ulianisa Apriliani
Seruan Fadhil
Dari surau tua
Membetas petang
Di malam yang Qadar
Merdu mendayu
Syahdu
membelai Jiwa insan
Tajuk suci
Dengan matlamat
langkah mulia
Bungkas
Dari pembaringan
Menjejak bahaduri
Menembus petang
Menghantam beku
Mahkota
Dari sorban
Dan telekung
Baju dikara Adiluhung
yang maksum
Sejadah
Hamparan permadani
Landasan Ibadah
Pejuang malam
Di hujan
Rahmat Tuhan
Digugu salim
Ucap mustajab
Sembah Ijabah
Dedo'a yang diuntainya
Menembus dirgantara
Puisi Gaung Kejayaan
Oleh: Ulianisa Apriliani
Takbir
Gaung kejayaan
Menggema tahir
Di seantero
Jagat raya
Menyeru bangga
Atas diraihnya
Wijaya dikara
Kabilah lillah
Ber euforia
Memestakan
Yaum akbar
Ardi menggegar
Seakan mendistorsi
Suka cita
Yang bertahta
Di atasnya
Langgas
Selepas tempo
Ibadat
Mengikis nafsi
Membelenggu pemujanya
Padami jahannam
Dengan cecair Iman
Kala dua hasta
Menggamit takzim
Mencipta keterpautan
Diryah musnah
Alpha ditebus
Jiwa kudus
Menitis
Zahir mereinkarnasi
Kembali suci
Menuju fitri
Puisi Nama Dalam Do’a
Oleh: Ulianisa Apriliani
Bahkan Tuhanpun
Mulai muak dan jengah
Memandang makhluk payah
Hamba yang paling lemah
Yang hatinya tengah terpanah
Dan terus menengadah
Atau Tuhan pura-pura tuli
Mulai bosan dengan gaduhnya lisanku
Menyebut namamu berulang kali
Selaksa mantra-mantra mistik
Dalam setiap Do’a yang kuracik
Di sepertiga malamku
Ampuni aku sahaya hina
Yang lancang mendikte Tuhan
Agar menuliskan suratan namamu
Aku bukanlah pendayung
Bukan pula penyetir sampan takdir
Tapi kurahap angin dapat mendayungku
Menepi ke dermaga cintamu
Jika memujamu adalah keletihan
Mengharapkanmu membuatku lejar
Maka kepada Lillah aku berpasrah
Demikianlah puisi tentang doa. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga kelima puisi religi diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.