[#8] Contoh Puisi Tentang Anak Jalanan
Wednesday, March 14, 2018
Contoh puisi tentang anak jalanan. Seringkali kita beranggapan bahwa semua anak jalanan adalah anak gelandangan yang tak memiliki tempat tinggal.
Namun kenyataan banyak diantara mereka yang hidup di jalan karena kekurangan kasih sayang dari orang dan sebagian ingin mencari jati diri serta kepuasan batin. Sehingga mereka seolah-olah gelandangan yang tak memilki tempat tinggal lalu hidup dan melakukan aktivitas di jalanan.
Akan tetapi umumnya kebanyakan anak jalanan adalah anak putus sekolah dari keluarga dengan kondisi berekonomi rendah yang ingin sekolah tapi tak mempunyai biaya.
Dan berkaitan dengan anak jalanan, puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan kali ini adalah kumpulan puisi kritik sosial yang bertema anak jalanan.
Puisi anak jalanan yang dipublikasikan puisi dan kata bijak ini, tentunya membahasa dan menceritakan tentang kehidupan anak-anak jalanan.
Jadi siapa itu anak jalanan, anak jalananan adalah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan.
Istilah anak jalan juga mengacu pada sekelompok anak-anak yang keluyuran di jalanan untuk mencari nafkah seperti pemulung, mengamen dan lain lain sebagainya.
Dan berkaitan dengan anak jalanan berikut ini adalah daftar judul puisi bertema tentang anak jalanan dipublikasikan puisibijak.com diantaranya:
Delepan koleksi puisi anak jalanan, yang dapat menjadi contoh puisi bagi pembaca yang ingin menulis puisi bertema anak jalanan atau puisi kritik sosial.
8 Contoh Puisi Tentang Anak Jalanan
Puisi anak jalan yang dipublikasikan puisi dan kata bijak ini adalah puisi sosial dari rangkaian kata kata puisi dan kata kata indah tentang kepedulian dari para penulis kepada anak-anak yang hidup di jalanan,
Bagaimana cerita puisi dan maknanya dalam bait puisi anak jalanan tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini.
PUISI TUNAS BANGSA
Karya: Eka Fitriyani
Negeri kami subur Tuhan
Tapi mengapa masih banyak airmata bercucuran
Lihatlah dengan karung sampah menelusuri jalanan
Tanpa alas kaki menapak tanah
Menahan lapar juga haus
Negeri kami kaya raya Tuhan
Tapi mengapa rakyat bercucuran airmata
Lihatlah banyak tunas bangsa yang tak berdaya
Untuk mengecup bangku sekolah
Mereka seakan di rampas haknya
Hati pedih teriris menahan lara
Puisi Balada Anak Jalanan
Oleh: Hendrik Putra
Lampu merah itu adalah kehidupanmuRumahmu,sahabatmu,keluargamu bahkan tempat bermainmu
Tempat tangis dan air mata yang sering kau lepaskan
Engkau yang bernyanyi dengan irama gitar bahkan tutup botol minuman
Suara serak tak jadi masalah,demi recehan seratus atau lima ratus rupiah
Engkau yang duduk terkapar dengan baju kotor,dengan tangan sebelah atau kaki sebelah
Dengan berbagai macam bekas luka atau jahitan ditubuh
Masih saja setia menanti rejeki dari orang orang bermobil mewah dan berjas rapih
Meski kadang kau hanya dipandang sebagai kotoran jalan yang ingin dibuangnya
Padahal engkau adalah sama sepertiku,seperti mereka
Ingin hidup,ingin makan,ingin tinggal dan ingin melakukan semua hal dengan mudah
Balada anak jalanan...
Sungguh malang kau terbuang tak terpandang
Tercampakan,terlantar dan terabaikan
Kau menderita,terluka dan kecewa akan kekuasaan negri ini
Semoga ada jalan untukmu nanti kedepan
Back to list puisi tentang tentang anak jalanan ↑
LINGKARAN SETAN
Karya : Wandiyo Purwono
Sekelompok anak kecil dekil sedang berjalan
Bercanda riang seakan seolah menikmati keadaan
Tak sedikitpun tampak ada kekhawatiran
Tentang kehidupannya di masa depan
Mereka meyisir sampah yang masih bisa diuangkan
Mengais rejeki dari dari buangan para penikmat makanan dan minuman
Tuk sekedar mengisi perut yang keroncongan
Demi mempertahankan hidup yang jauh dari kelayakan
Sorot matanya tajam bak Elang menatap sasaran
Mengamati setiap sampah yang berserakan
Barangkali masih ada rejeki ditemukan
Yang membuat mereka masih ada harapan
Sebenarnya ada tangisan keras dibalik senyuman
Mereka tak bisa mendapatkan kesempatan pendidikan
Untuk merubah perbaikan kesesejahteraan
Supaya dapat terlepas dari jurang penderitaan
Anak jalanan terperangkap dalam lingkaran setan
Nasibnya selalu berkumul dalam kesengsaraan
Seakan menanggung dari dosa turunan
Hanya kepedulian kitalah yang mampu membebaskan
Back to list puisi tentang tentang anak jalanan ↑
PUNDI-PUNDI KEHIDUPAN
Karya: Hardianto
Secercah cahaya mentari mengiringi langkah kakiku
Timbulkan semangat tanpa sia-siakan waktu
Milik mereka yang dibuang adalah penyambung hidupku
Dari terik menyengat ubun-ubunku
Hingga senja yang akhirnya berlalu
Kucari apa yang dapat kutukar menjadi uangku
Sudah bukan hal baru mendapat celaan
Terkadang mereka bilang aku tidak memiliki impian
Tentu saja, itu semua tidak kubenarkan
Impianku setinggi angkasa
Aku yakin aku bisa mendapatkannya
Hanya saja membutuhkan waktu untuk memprosesnya
Ketika impianku bukan lagi menjadi sebuah impian
Tetapi menjadi kenyataan yang telah aku wujudkan
Aku akan sangat bersyukur kepada Tuhan
Aku tidak akan lupa siapa diriku sebelumnya
Aku bisa, karena perjalanan hidupku semasa lama
Aku akan sangat bangga karena sukses pada akhirnya
Back to list puisi tentang tentang anak jalanan ↑
MEREKA JUGA MANUSIA
Karya : Arman Baelah
Kerasnya tamparan kehidupan
Mengajarkan makna ketabahan
Mendidik laju jalan perjuangan
Cermin tiada pernah dihancurkan
Walau tanpa alas kaki
Terus berjalan membawa mimpi
Menelusuri lorong-lorong sunyi
Tumpukan-tumpukan sampah harapan nasi
Jalan kehidupan nan berbeda
Antara miskin dan kaya
Adalah fakta kehidupan nyata
Miskin dipandang sebelah mata
Mereka juga anak-anak bangsa
Tanpa pendidikan menata asa
Bermimpi indah menatap senja
Yakin dan percaya ada hikmah di balik derita
Back to list puisi tentang tentang anak jalanan ↑
HILANGNYA INGIN MENGGAPAI MATAHARI
Karya: Bianz Liebe
Aku bercengkerama di pertengahan hari
Dengan hingar bingar juga polusi
Di antara hiruk pikuk penghuni
Ada apa dengan penerus bangsa ini?
Tidak inginkah engkau seperti mereka?
Mengenakan baju yang sama
Layaknya teman dan saudaramu sebaya
Mempunyai mimpi mengejar cita
Seakan hidup berbeda kasta
Merasa tak pantas mendunia
Impian sebatas mimpi semata
Memupus niat meraih mahkota
Menggapai matahari perlahan redup
Seolah cita-cita telah tertutup
Oleh ilmu sukar diraup
Ais rezeki pilihan bertahan hidup
Back to list puisi tentang tentang anak jalanan ↑
Menyanggul Harap
Karya ; Nur Aisya Arsy Muhammad
Bila nasib memintamu mengikutinya,
Tentu kau tidak akan memilih jalanan ini sebagai pembicaraanmu.
Dengan kaki telʌnjang
dan sobekan baju yang tidak terurus.
Seperti kumpulan huruf yang malang,
Mereka mengabadikan namamu
pada sepotong koran tua sebagai Pahlawan Kebersihan.
Jalanan ini seperti rumah mu,
Lorong-lorong ini seperti penghidupanmu melayangkan wacana.
Dengan mimpi ibu pertiwi yang melahirkanmu di janin waktu dengan punggung pengharapan.
Ia seperti kalian, ingin sama seperti kalian.
Ingin tahu bangku dengan segudang ilmu,
Ingin tahu kancing dan baju seragam yang beragam.
Namun, mereka hanya tahu punggung berisi sisa-sisa percakapan pagi dan siang diantara plastik-plastik dan koran-koran.
Bukan buku bacaan namun segudang pengharapan.
Back to list puisi tentang tentang anak jalanan ↑
DOA DAN HARAPAN SELALU
Karya : Sayap dewa yg patah (wisnu)
Gugup menghentak jiwa
Berpapasan dengan teman sebaya menuju ke sekolah ketika
Mereka beruntung dari nasib anak manusia
Mengenyam ilmu, menelan tehnologi dari luasnya cakrawala
Pungguk rindukan bulan terpatri tulus menemani
Tas sekolah yang harusnya di punggung ini
Seragam merah putih harusnya kukenakan diri
Wajah bening menatap masa depan tak kutemui
Karung lusuh bugil
Wajah dekil
Bau anyir mual
Tatapan seram mengungkil
Otak tengil
Dunia kutapaki kecil
Ibu bangsaku sampah yang berserakan
Sekolah trotoarku membagi piring nasi makan
Karung kugendong seragam kemenangan
Wajah melas menjadi ketampanan ikon anak jalanan
Bukan nasib kusesali
Kepedulianlah belum melirikku sama sekali
Bapak bangsaku masih terlelap di pagi hari
Hanya doa dan harapanlah yang membekali
Demikianlah 8 contoh puisi tentang anak jalanan. Simak/baca juga puisi anak jalan yang lain di blog ini, semoga puisi untuk anak jalan diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di pada tema puisi indah dan menarik selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.