#Koleksi Puisi Islami Tentang Puasa Di Bulan Ramadhan
Sunday, May 20, 2018
Koleksi puisi Islami tentang puasa di bulan Ramadhan. Masih tentang puisi puasa ramadhan, sebagaimana pengertian puasa artinya menghindari makanan dan minum dengan cara yang disengaja.
Dan pengertian puasa bulan ramadhan adalah menahan makan dan minuman dari subuh sampai matahari tenggelam saat memasuki waktu magrib, puasa ramadhan bukan hanya menahan makan dan minum
Akan tetapi puasa ramadhan juga untuk menahanan berbagai hal yang bisa membatalkan puasa terutama yang bertalian dengan agama Islam, tentang hal inilah yang diceritakan dalam bait bait puisi puasa kali ini.
Puasa di bulan ramadhan sebenarnya sangat bermanfaat bagi jasmani karena dengan berpuasa berarti menjalankan program dengan cara yang alami untuk membuang racun yang tertimbun selama sebelas bulan didalam tubuh.
Dalam Islam berpuasa pada bulan ramadhan artinya mensucikan diri dari segala hal yang mengotori jasmani dan rohani.
Dan mengenai tentang puisi puasa, puisi-puisi islami bulan puasa yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan ini adalah puisi tentang puasa di bulan ramadhan.
Atau puisi-puisi yang membahas dan menceritakan tentang seluk beluk puasa di bulan ramadhan dengan tema halaman Koleksi puisi islami tentang puasa di bulan Ramadhan.
Ada pun masing-masing judul puisi puasa dengan tema puisi tentang puasa ramadhan yang diterbitkan puisibijak.com diantaranya:
Enam kolekssi puisi tentang puasa di bulan ramadhan, dapat menjadi contoh puisi bagi pembaca yang ingi menulis puisi ramadhan.
Koleksi Puisi Islami Tentang Puasa Di Bulan Ramadhan
Koleksi puisi puasa di bulan ramadhan, artinya puisipuisi yang terinpirasi dari bulan puasa, atau bulan ramadhan berkah. yang dirangkai dengan berbagai kata kata puisi sehingga menyajikan puisi islami tentang puasa di bulan ramadhan atau puisi puasa.
Bagaimana cerita puisi islami dan kata puisi puasa dalam bait puisi yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya, silahkan disimak saja berikut ini.
Puasa Laksana Madrasah
Oleh: Ahmad Rasyid
Jikalau puasa dianggap sebagai ujian, maka sangat dibutuhkan ilmu yang khas untuk menjawabnya.
Jikalau puasa dianggap sebagai kewajiban, maka dibutuhkan kekuatan iman untuk melakukannya.
Jikalau puasa dianggap sebagai pembiasaan, maka dibutuhkan kesabaran dalam waktu yang relatif panjang.
Jikalau puasa dianggap menyehatkan jasmani rohani, maka laksanakanlah untuk muttaqin
Tapi, jikalau tiada menganggap apapun tentang puasa, maka pindahlah ke negeri lain yang membuatmu bebas dari pandanagn Tuhan yang kau palingkan...
Marhaban ya Ramadan Karim.
Sumenep, 19052018M/ 1439H
PUASA BUKAN LAPAR
Karya YS Sunaryo
Jika puasa adalah lapar melilit nyeriTelah berjuta-juta manusia puasa setiap hari
Jika puasa adalah haus
Telah berjuta-juta pula manusia berpuasa tiada putus
Dan jika berpuasa baru mampu menanak nasi dini hari
Berapa juta manusia hanya bisa satu kali mulut disuapi
Jika berpuasa hanya makan saat matahari terbenam
Pun telah berjuta-juta tubuh sepanjang tahun hanya mampu makan di ujung malam
Puasa bukan kucilkan perut dari tidak minum dan makan
Namun merupakan cara hentikan rupa-rupa keserakahan
Keluar dari perjalanan tanpa aturan
Sucikan jiwa dari anti kemanusiaan
Sebulan padamkan bara permusuhan
Sebulan pula sirami kemarau kesabaran
Tarawih dan tadarus sepanjang malam dijalankan
Hingga bersih bak bayi baru dilahirkan
Tuhan tak butuh pernyataan lapar
Namun hanya inginkan jiwa-jiwa tak lagi ingkar
Amal kebaikan dilipatgandakan
Bak ibadah seribu bulan hingga meraih kemenangan
Ciamis, 15 Mei 2018
Mulanya Penyesalan
Oleh: Muhammad Khalid bin Zainul
Semuanya telah berakhir.
Kurenung jasadku yang kaku
setelah roh direntap keluar.
Perihnya masih menjalar.
Aku menangis hiba,
meninggalkan dunia yang kucintai.
Bila terputus nyawa,
tiada lagi jalan kembali.
Segala yang kumungkiri
kini jelas terbukti hakiki.
Aku meraung, penuh kesal
kerana mengikut nafsu
dan mengingkari akal.
Aku belum sempat solat,
belum sempat puasa dan berzakat.
Dahulu aku halau pengemis
kini aku yang mengemis
peluang hidup lagi
tetapi kesempatan itu tiada lagi.
Mereka usung aku,
menuju ke liang lahat.
"Jangan! Jangan kau bawa aku ke sana!"
aku menjerit, melihat api menjulang tinggi
ada azab kubur yang menanti
tetapi mereka tidak mampu
mendengar suaraku lagi.
Hari itu,
bermulanya penyesalanku
yang tiada penghujungnya,
disiksa di dalam kubur yang sempit,
menunggu kiamat untuk bangkit.
Kota Singa 5.5.20174:06am
PUASA YANG PANJANG
Oleh: Ifadli Marid
Terik itu membaca ujianLewat tenggorokan yang berteriak lantang
Lewat mata yang nanar jalang
Perut itu telah melewati hari-hari berkabung bersemedi
Tiada kata lelah berserak di lidah yang merayu meminta
Karena berhenti adalah kematian
Tak pernah berhenti mengalun perih
Pada keluhan yang terus disaji
Pada tangisan meracik rintih .
Mengetuk pintu nurani dari waktu ke waktu
Ia telah membawa kembali malam-malamnya yang paling nyeri
Ke gubuk tanpa dinding , beratap kesunyian
Ia tak berhasil menggugah rasa orang-orang yang ditemui dengan kelaparan
Seraya membujuk mata sendu anak semata wayang
" Tidurlah nak , orang-orang itu
telah pergi berlari mengejar
mimpinya sendiri ! , besok
Tuhan masih berkesempatan
mengirimkan orang yang
mengirimkan kita sepotong roti "
Ia tertidur memeluk kelaparan melewati senyap .
Esok duka akan dikabarkan kepada insan-insan bersayap malaikat
PUISI PUASA
Oleh: Sulfi Udi Hasan
Cahaya langit semesta
Masih menerangi mata kita
Yang hendak melihat hidangan
Tersaji adanya pada meja tuan
Oleh tangan-tangan kelembutan
Mengolah menu masakan
Begitu lembut penuh kesabaran
Semata-mata untuk keberkahan
Sahur sebagai kesempurnaan
Untuk esok kita berpuasa
Subhanallah
Subhanallah
Subhanallah
Yaa Allah
Jadikanlah puasa kami
Dengan keimanan
Sebagaimana yang Engkau serukan
Pada orang-orang terdahulu
Puasaku Puasa
Oleh: Bhy
Karena puasaku adalah mengekang
Dari nafsu dan syahwat kematian
Maka akupun mesti menghianati
Hening doa dan dzikir dari bibirku
Yang terus membasahi
Dari jiwa yang kering
Puasaku adalah
Dendam yang membelah
Lembah kemaksiatan
Yang datang lalu berlari
Saat ribuan pedang pujian
Kuayunkan dan kutebaskan
Aku tak tahu
Mesti geliat syetan terajam
Namun nafsu ini tak beranjak
Mengobar mata dan hati
Tapi begitulah
Tiap kali aku berjalan
Dalam kabut ramadhan
Mengapa pada akhirnya
Semua berhenti
Pada titik cahaya kemenangan
Yang tak mengandung arti
Dan aku selalu
Lapar. .
Haus. .
Lapar lagi
Haus lagi
Wahai ramadhan
Mungkinku rekahkan wajahku disetiap waktu
Dan kubisikkan pada fajar
Hingga terbit matahari serupa wajahku
Yang setia melantunkan ayat-ayat harapan
"Berkatilah hamba ini dibulan mulia-Mu"
Demikianlah enam koleksi puisi islami tentang puasa di bulan ramadhan atau puisi ramadhan, baca juga puisi-puisi isami tentang bulan ramadhan yang lain di blog ini semoga koleksi puisi puasa di atas dapat menghibur dan menemai dalam menjalankan ibadah puisi, sampai jumpa pada judul puisi selanjutnya teteap di blog puisi dan kata bijak, menyimak dan membaca puisi-puisi menarik yang kami update.