#Puisi - puisi perjuangan karya chairil anwar untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia (HUT RI)
Thursday, August 16, 2018
Puisi - Puisi Perjuangan Karya Chairil Anwar Untuk Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia (HUT RI). Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diperingati setiap tanggal 17 Agustus.
Untuk itu kumpulan puisi perjuangan kemerdekaan dan puisi puisi tentang kemerdekaan karya Chairil Anwar, diterbitkan sebagai peringatan hari kemerdekaan indonesia atau HUT RI .
Sebagaimana diketahui Chairil Anwar adalah penyair Angkatan '45 yang terkenal dengan puisinya yang berjudul "Aku". Berkat puisinya ini, ia memiliki julukan 'Si Binatang Jalang'. Chairil Anwar banyak menelurkan puisi-puisi yang mayoritas bertemakan kematian, individualisme, dan ekstensialisme.
Nah Bertepatan dengan HUT RI kita mengenang kembali Chairil Anwar lewat puisi kemerdekaan karya chairil anwar dalam kumpulan puisi perjuangan menyambut hari kemerdekaan republik indonesia dan puisi puisi perjuangan karya chairil anwar.
Chairil lahir di Medan, 26 Juli 1922. Ia adalah putra mantan Bupati Indragiri Riau, dan masih memiliki ikatan keluarga dengan Perdana Menteri pertama Indonesia, Sutan Sjahrir.
Ia bersekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) yang kemudian dilanjutkan di MULO, tetapi tidak sampai tamat. Walaupun latar belakang pendidikannya terbatas, Chairil menguasai tiga bahasa, yaitu Bahasa Inggris, Belanda, dan Jerman.
Ia mulai mengenal dunia sastra di usia 19 tahun, namun namanya mulai dikenal ketika tulisannya dimuat di Majalah Nisan pada 1942. Setelah itu, ia menciptakan karya-karya lain yang sangat terkenal bahkan sampai saat ini seperti, puisi Chairil Anwar "Krawang Bekasi" , "Aku", "Kerikil Tajam" dan lain-lain
Adapun daftar susunan judul Puisi Perjuangan Karya Chairil Anwar Untuk Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia dan puisi kemerdekaan chairil anwar diterbitkan puisibijak.com diantaranya:
Lima tema puisi khairil Anwar untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang menceritakan tentang perjuangan dan lain-lain
Kumpulan Puisi Perjuangan Karya Chairil Anwar Untuk Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ( HUT RI )
Apakah anda menyukai karya-karya dari penyair lagendaris ini, jika menyukai puisi Chairil Anwar mungkin salah satu dari beberapa puisi perjuangan menyambut HUT RI yang merupakan karya puisi Chairil Anwar adalah favorit anda.
Yang mana setiap peringatan hari kemerdekaan Indonesia, akan teringat sosok Chairil Anwar, karena dia merupakan sosok pencipta berbagai puisi perjuangan karya chairil anwar yang lagendaris.
Nah dibawah kumpulan puisi perjuangan karya Chairil Anwar dan puisi kemerdekaan chairil anwar untuk menyambut hari kemerdekaan republik Indonesia. diterbitkan blog puisi dan kata bijak, ada sekitar 30 lebih judul puisi kemerdekaan karya chairil anwar dan puisi puisi lainnya.
Apa bila anda mencari puisi perjuangan dan puisi kemerdekaan chairil anwar mungkin salah satunya bisa di jadikan referensi atau contoh puisi, silahkan disimak saja dibawah ini diawali dari puisi Chairil Anwar berjudul Aku, berikut ini puisi-puisinya:
#1. Kumpulan Puisi Chairil Anwar Tentang Perjuangan
Bagian pertama kumpulan puisi kemerdekaan karya chairil anwar adalah tema puisi perjuangan. Puisi perjuangan karya chairil anwar ini membahas dan menceritakan tantang perjuangan pada masa Chairil Anwar
Yang mana puisi perjuangan karya chairil anwar dan puisi kemerdekaan karya chairil anwar ini menceritakan tentang arti perjuangan dalam menggapai kemerdekaan Indonesia dan berikut ini adalah puisi Chairil Anwar tentang perjuangan.
AKU
Karya Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan akan akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
DI MESJID
Karya Chairil Anwar
Kuseru saja DiaSehingga datang juga
Kamipun bermuka-muka
Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada
Segala daya memadamkannya
Bersimpuh peluh diri yang tak bisa diperkuda
Ini ruang
Gelanggang kami berperang
Binasa-membinasa
Satu menista lain gila.
KARAWANG BEKASI
Karya Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Karawang-BekasiTidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
PRAJURIT JAGA MALAM
Karya Chairil Anwar
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu
DIPONEGORO
Karya Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Karya Chairil Anwar
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Karya Chairil Anwar
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Karya Chairil Anwar
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh.
Puisi- puisi Chairi Anwar diatas menceritakan tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Puisi ini tentu sangat menginspirasi bagi kita semua para penerus bangsa agar selalu semangat membela negara tercinta. Dan selanjutnya puisi Puisi Chairil Anwar tentang cinta.
Back to list title puisi Chairil Anwar ↑
#2. Kumpulan Puisi Chairil Anwar Tentang Cinta
Karya karya Puisi Chairil Anwar bukan hanya tentang puisi perjuangan dan puisi kemerdekaan chairil anwar namun juga dengan tema yang lain, seperti puisi Chairil Anwar tentang persahabat, puisi Chairil Anwar deru campur debu, dan masih banyak lagi.
Dan berikut ini Puisi Chairil Anwar Tentang Cinta bagian kedua puisi kemerdekaan karya chairil anwar dan puisi perjuangan karya chairil anwar untuk menyambut hari kemerdekaan indonesi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak.
CINTAKU JAUH DI PULAU
Karya Chairil Anwar
Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri..
SIA-SIA
Karya Chairil Anwar
Penghabisan kali itu kau datang
Membawaku kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan SuciKau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu.
Lalu kita sama termangu
Saling bertanya: apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti
Sehari kita bersama.
Tak hampir-menghampiri
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
PENERIMAAN
Karya Chairil Anwar
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
SAJAK PUTIH
Karya Chairil Anwar
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah
TAK SEPADAN
Karya Chairil Anwar
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
kau kʌwin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros.
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka
DERAI-DERAI CEMARA
Karya Chairil Anwar
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah.
Itulah Beberapa puisi Chairil Anwar bercerita tentang cinta, Karya puisi Chairil Anwar bukan hanya puisi tentang cinta dan puisi perjuangan kemerdekaan, seperti judul puisi chairil Anwar diponegoro. puisi chairil anwar deru campur debu.
Namun juga puisi Chairil Anwar ada yang membahas tentang persahabatan atau puisi chairil anwar tentang persahabatan, dan berikut dibawah ini puisi Puisi Chairil Anwar Doa
Back to list title puisi Chairil Anwar ↑#3. Puisi Chairil Anwar Doa
Selanjutnya puisi kahiril anwar dalam tema puisi kemerdekaan chairil anwar dan puisi perjuangan karya chairil anwar adalah tema puisi doa, sebagaimana Doa adalah permohonan kepada Tuhan, untuk meminta kebaikan
Dan berikut ini adalah puisi Chairil Anwar tentang doa, bagian ketiga kumpulan puisi kemerdekaan karya chairil anwar untk menyambut hari kemerdekaan indonesia, bagaimana cerita puisi dari penyair lagendaris ini, untuk selengkapnya disimak saja berikut ini.
DOA
Karya Chairil Anwar
:kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
TUHANKU
Karya Chairil Anwar
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
NISAN
Karya Chairil Anwar
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridhaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu di atas debu
Dan duka maha tuan tak bertahta.
PUISI KEHIDUPAN
Karya Chairil Anwar
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah
#4. Kumpulan Puisi Chairil Anwar Tentang Persahabatan
Selanjutnya tentang puisi perjuangan karya chairil anwar dan puisi kemerdekaan chairil anwar adalah puisi chairil anwar tentang persahabatan. Persahabatan adalah anugerah pertemanan atau istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial.
Dan mengenai tentang persahabatan dalam bait puisi puisi chairil anwar tentang persahabatan selanjutnya disimak saja berikut ini kumpulan puisi Chairil Anwar tentang persahabatan dibawah ini.
KAWANKU DAN AKU
Karya Chairil Anwar
Kami sama pejalan larutMenembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Darahku mengental pekat.
Aku tumpat pedat
Siapa berkata-kata…?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Dia bertanya jam berapa?
Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti.
KEPADA KAWAN
Karya Chairil Anwar
Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,
belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!
Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!
#5. Kumpulan Puisi Chairil Anwar Tema campuran
dan bagian terakhir dalam puisi kemerdekaan karya chairil anwar dan puisi perjuangan karya chairil anwar adalah tema Campuran artinya berbagai macam, dalam hal berbagai macam tema puisi yang menceritakan dan membahas berbagi hal hal yang indah untuk di ceritakan, seperti puisi cinta, puisi ibu, puisi chairil anwar tentang pendidikan, puisi kehidupan dan lain-lain sebagainya, berikut ini Kumpulan puisi Chairil Anwar silahkan disimak saja.
KEPADA PEMINTA-MINTA
Karya Chairil Anwar
Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.
Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari luka
Sambil berjalan kau usap juga.
Bersuara tiap kau melangkah
Mengeerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah.
Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku.
Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.
YANG TERAMPAS DAN YANG TERPUTUS
Karya Chairil Anwar
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku.
CERITA BUAT DIEN TAMELA
Karya Chairil Anwar
Beta Pattiradjawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.
Beta Pattiradjawane
Kikisan laut
Berdarah laut.
Beta Pattiradjawane
Ketika lahir di bawakan
Datu dayung sampan.
Beta pattiradjawane, menjaga hutan pala.
Beta api di pantai.
Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama.
Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perʌwan jadi
Hidup sampai pagi tiba.
Mari menari!
mari beria!
mari berlupa!
Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
beta kurim datu-datu!
Beta ada di malam, ada di siang
Irama ganggang dan api membakar pulau…
Beta Pattiradjawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.
HAMPA
Karya Chairil Anwar
:kepada sri
Sepi di luar.
Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan.
Tak bergerak
Sampai ke puncak.
Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti.
Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala.
Belum apa-apa
Udara bertuba.
Setan bertempik
Ini sepi terus ada.
Dan menanti.
LAGU SIUL
Karya Chairil Anwar
Laron pada mati
Terbakar di sumbu lampu
Aku juga menemu
Ajal di cerlang caya matamu
Heran! ini badan yang selama berjaga
Habis hangus di api matamu
‘Ku kayak tidak tahu saja.
Aku kira
Beginilah nanti jadinya:
Kau kʌwin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta,
Tak satu juga pintu terbuka.
Jadi baik kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa,
Aku terpanggang tinggal rangka
MALAM
Karya Chairil Anwar
Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
-Thermopylae?-
– jagal tidak dikenal ? –
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang
MALAM DI PEGUNUNGAN
Karya Chairil Anwar
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pepohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!
SEBUAH KAMAR
Karya Chairil Anwar
Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia.
Bulan yang menyinar ke dalam mau lebih banyak tahu.
“Sudah lima anak bernyawa di sini,
Aku salah satu!”
Ibuku tertidur dalam tersedu,
Keramaian penjara sepi selalu,
Bapakku sendiri terbaring jemu
Matanya menatap orang tersalib di batu!
Sekeliling dunia bunʋh diri!
Aku minta adik lagi pada
Ibu dan bapakku, karena mereka berada di luar hitungan: Kamar begini
3 x 4, terlalu sempit buat meniup nyawa!
PUISI SENJA DI PELABUHAN
Karya Chairil Anwar
buat: Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang menyinggung muram,
desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan.
Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
RUMAHKU
Karya Chairil Anwar
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Ku lari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senja kala
Di pagi terbang entah kemana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Disini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu.
TUTI ARTIC
Karya Chairil Anwar
Antara bahagia sekarang dan nanti jurang ternganga,
Adikku yang lagi keenakan menjilat es artic;
Sore ini kau cintaku, kuhiasi dengan susu + coca cola
Isteriku dalam latihan: kita hentikan jam berdetik.
Kau pintar benar bercium, ada goresan tinggal terasa
ketika kita bersepeda kuantar kau pulang
Panas darahmu, sungguh lekas kau jadikan dara,
Mimpi tua bangka ke langit menjulang.
Pilihanmu saban hari menjemput, saban kali bertukar;
Besok kita berselisih jalan, tidak kenal tahu:
Sorga hanya permainan sebentar.
Aku juga seperti kau, semua lekas berlalu
Aku dan Tuti + Greet + Amoi … hati terlantar,
Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar.
Demikianlah kumpulan puisi - puisi perjuangan Karya Chairil Anwar Untuk Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ( HUT RI ) yang diterbitkan puisibijak.com, baca juga puisi kemerdekaan indonesia atau puisi tentang kemerdekaan yang lain di blog puisi dan kata bijak ini.
Semoga kumpulan puisi Chairil Anwar yang diterbitkan di kesempatan dapat menghibur dan bermanfaat bagi pembaca yang sedang mencari puisi kemerdekaan chairil anwar untuk menyambut hari kemerdekaan republik Indonesia.