#Kumpulan puisi renungan dosa islami | puisi renungan diri sedih menangis karena dosa
Sunday, November 11, 2018
Kumpulan puisi renungan dosa Islami dan puisi renungan diri sedih menangis karena dosa. Setelah puisi Islami menyentuh hati tentang renungan, kembali lagi dengan tema puisi renungan dosa, atau puisi renungan sedih dalam bentuk puisi yang islami untuk mengingat akan kehidupan yang tak luput dari dosa.
Kumpulan puisi renungan dosa yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak berisikan puisi renungan sedih yang membuat hati menangis karena dosa atau puisi menangis karena dosa. seperti puisi renungan kematian, puisi renungan islami menyentuh hati dan lain-lain yang berkaitan dengan puisi-puisi islami yang membuat kita merenung bahwa kehidupan yang dijalani ini ada yang mengaturnya.
Renungan diri memang perlu dilakukan agar kita mengerti arti hidup kita yang sesungguhnya, dengan melakukan hal-hal seperti ini terkadang bagi penulis puisi terinspirasi kata kata renungan lalu menulis puisi menangis karena dosa, yang menjelaskan tentang renungan arti kehidupan.
Berikut ini adalah daftar judul puisi Islami terbaik dengan tema puisi renungan dosa dan puisi renungan paling sedih dipubliksiakn puisibijak.com diantaranya:
Sekitar tujuh judul puisi renungan yang menghiasi halaman blog puisi dan kata bijak, tentang puisi renungan agama atau puisi renungan dosa yang bercerita dalam bait bait puisi pengakuan dosa yang membuat hati sedih menangis karena dosa.
Kumpulan Puisi Renungan Dosa Islami | Puisi Renungan Diri Sedih Menangis Karena Dosa
Bagaimana cerita puisi sedih dalam bait bait puisi Islami tentang remaja bertema puisi renungan dosa dan puisi renungan sedih hati Islami, untuk lebih jelasnya disimak saja puisi puisi menangis karena dosa berikut ini kata kata renungan puisi kehidupan diawali dari puisi renungan kematian.
#1. PUISI RENUNGAN KEMATIAN
Oleh: Den Arppa
Ketika aku merenung
Tak terasa bulu di kepala dan pipi mulai memutih
Pertanda usia kita berkurang
Ketika langkah mulai rapuh
Tapi apa yang aku punya
Selama muda banyak waktu yang aku buang
Selama sehat banyak hal yang aku lupakan
Kini aku lelah,benar-benar lelah
Bidadariku,aku lihat di taman
Bunga-bunga sudah tak bermekaran
Daunnya pun mengering berguguran
Menyisakan tunas-tunas yang akan berkembang
Bidadariku apa hari sudah senja?
Sesenja usia kita?
Kemarau begitu panjang aku rasa
Mengeringkan alam fana
Bidadariku lihat buah hati kita
Semua sudah dewʌsa
Meraka lupa duka nestapa kala merangkak
Mereka bahagia dengan mainan duniawi
Di kesenjaan usia kita
Mereka lupa harus berbuat apa
Padahal denting jarum jam
Begitu keras menegur memekakan telinga
Jalan keabadian tidak ada
Hanya puing-puing kita muda
Ketika aku merenung
Ada bisikan tanpa rupa dalam kalbu
Mengusik tiap bilik-bilik
Menyayat tiap-tiap rasa
Yang kubawa hanya dosa dan penyesalan
Tiap hari selalu kuratapi
Mungkin aku harus dekat dengan ajaran nabi
Sebelum mataku tertutup rapi
Bidadariku,bacakan do'a-do'a untukku
Persis waktu aku berbaring lesu
Karena penyakit kaki menggerogotiku
Bagai rayap bergerigi tajam hanguskan langkahku
Engkau duduk di kalang hulu
Alunan do'a-do'a bagai syair termerdu
#2. PUISI TENTANG RENUNGAN DOSA
Bagian kedua kumpulan puisi renungan dosa islami adalah tema puisi tentang renungan dosa, bagaimana kata kata puisi renungan Islami tentang dosa dalam bait, apakah sama halnya dengan puisi menangis karena dosa, atau puisi tentang ampunan dosa, untuk lebih jelasnya disimak saja puisi Islami berikut ini bertema puisi tentang renungan dosa.
Renungan Diri
Oleh: Nurmin Al-Farij
Malam nan sunyiHamba duduk bersimpuh di hadapan-Mu...
Ya Allah
Mengharapkan kehadirat-MU
Menggapai jiwa hampa, berlumur dosa
Malam semakin larut
Renunganku semakin dalam
Dalam hati menangis,sedih
Sesali diri yang lalai
Dalam beribadah kepada-Mu
Ya Allah...
Hamba sadari hari ini
Hanyalah insan yang lemah
Insan yang kecil di mata-Mu
Hamba yang selalu harapkan belas kasih-Mu
Ya Allah...
Usiaku semakin bertambah
Dosaku semakin menumpuk
Bukakanlah pintu hati hamba
Ntuk bertobat pada-Mu
PUISI SENJAKU
Oleh:NN
Senjaku
Selalu ku sambut kedatanganmu
Dengan sumringah senyumku....
Karena hadirmu
Hilangkan duka hariku
Di antara pijakan kerikil lelah
dan surutkan peluh bak lautan
Karena hadirmu,,
Menyadarkan kesombonganku
Dari angkuhx ranah hati
yang tertipu bisikan durjana
Hingga aku sadar
Tertunduk dalam renungan redupmu..
Yang mengajarkanku kisah pilu
Sepenggal hati yg berkarat
Dari lautan noda dan dosa.
Renungan pagiku
Oleh: Abyx Akbar
Kaca pagi trasa samar
embun diujung ilalang
menyapa undur diri
Usia berlipat dalam wajah
ikal mayang telah memutih
ujung senja telah menghampiri
Waktu berjalan tak menunggu
pintu akhir jadi tujuan
dari fana ke baqa
Bekal tuk disana tiada
hanya secuil amal setumpuk dosa
masihkah aku masih tertawa ?
#3. PUISI RENUNGAN SEDIH KEHIDUPAN
Selanjutnya bagian ketiga puisi renungan dosa adalah puisi renungan sedih kehidupan, yang berkisah tentang renungan untuk diri sendiri, untuk lebih jelasnya bagaimana kata kata puisi Islami dalam bait puisi renungan Islam menyentuh hati, disimak saja berikut ini puisi menangis karena dosa dalam deratan tema puisi renungan sedih kehidupan.
RENUNGAN DIRI
Karya : Soeprijatno Dwi Putra
Alunan kalimah syahdu menggema
Kumandang terdengar seisi jagat raya
Alampun tertunduk seksama
Berseru memanjatkan doa-doa
Lantunan kalam suci mengalun, menyirami dahaga kehampaan
Menyinari jiwa-jiwa yang tersesat dalam rimba kehidupan
Mengharap seperlik cahaya menuntun jalan
Berserahdiri memohon ampunan
Tak terhitung sudah nikmat yang telah di dustai
Demi berlomba mengejar nʌfsu serakah duniawi
Tidakkah engkau tahu dengan segala yang terjadi
Buah kesombongan yang kau cipta disana sini
Cukup sudah ketamakan merajai hati
Sudah saatnya kita kembali
RENUNGAN DIRI
Oleh: Mallicha elyzabeth
Waktu terus bergantiMelipat hari demi hari
Menyulam setiap kenangan yang terjadi
Dari sebuah catatan terukir dalam sanubari
Tanpa lelah detik semakin jauh tinggalkan mentari
Semua telah tersedia untuk setiap masing-masing pribadi
Seiring deras kehidupan ada yang datang ada yang pergi
Hanya sebuah pengharapan dan setitik terang untuk mendapatkan pengampunan Illahi
Pasrah, ikhlas, sabar, bersyukur dalam setiap keadaan dan selalu mawas diri
Hidup cuma sesaat, kenikmatan duniawi pun cuma sesaat, apakah yang mesti dicari ?
Siapalah aku?
Hanya secuil debu
Terlahir dari rahim ibuku
Segenggam kasih setetes darah ayahku
Dari degup jantungku hingga denyut nadiku
Setiap jengkal langkah kakiku untuk menuju-MU
DariNya aku ada dan hidup menjadi manusia dungu
Apa yang mesti aku sombongkan, begitu banyak kekurangan aku
Hidup dan matiku bukanlah milikku, jiwa dan ragaku bukan kepunyaanku
Aku hanyalah pendosa, tiada pantas aku bermegah atas segala nikmat bagiku
Segala yang ada padaku dan semua yang aku pakai adalah keindahan semu ....
Melbourne, 180811
Back to list title puisi renungan dosa Islami ↑#4. RENUNGAN MUSYAFIR
By Romy Sastra
Debu tak mesti bernoda padahal ia nirmala
sauk saja jadikan tirta tak basah
adakala ia pembersih yang dihalalkan
pergi bertamu ke Baitullah
jalan sang musyafir seribu langkah tak lelah
Sedangkan peluh meluruh di tubuh
bercampur debu bernoda tak mengapa
Kenapa banyu melimpah tak disentuh
tuk bersihkan wajah pada religi
sedangkan matahari di hati
tak pernah redup menyinari
puji-pujian pun di rongga
tak lekang memandu ruh di nadi
Ah, malulah pada hayat
tak lelah menghidangkan nafsu duniawi
kenapa tak disyukuri pemberian yang ada
bulan masih purnama
kejora masih kerlipkan cahaya
matahari belumlah terbit dari barat
berbenahlah sebelum terlambat
Ah, malulah pada ruh
ia masih bermain riang tak berbaju
bercumbu sunyi dalam kelambu rindu
ketika tamu tak di undang datang
jangan sesali tarian jiwa terhenti tak lagi berirama
penyesalan alang kepalang tiada guna
kembalilah wahai diri pada-Nya
dunia tak pernah indah
meski disulam dengan emas permata
Demikianlah kumpulan puisi renungan dosa Islami dan puisi renungan diri sedih yang membuat hati menangis karena dosa. baca juga puisi renungan Agama Islam dan puisi menangis karena dosa yang lainnya di blog puisi dan kata bijak ini, semoga puisi Islami tentang renungan diatas dapat menghibur dan bermanfaat.