Kumpulan contoh puisi balada, pengertian dan ciri-ciri puisi genre balada
Monday, November 04, 2019
Kumpulan contoh puisi balada pengertian dan ciri ciri puisi genre balada. Pada umumnya puisi merupakan hasil ungkapan dan perasaan dari penulis puisi atau seorang penyair yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dirangkai dengan gaya bahasa yang terikat rima, irama, matra, secara imajinatif dan disusun dengan kekuatan bahasa dengan struktur fisik batin puisi yang mengutamakan bunyi dan makna yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Pengertian puisi yang lain, puisi merupakan salah satu karya sastra yang tumbuh di berbagai negara di dunia, sejak peradaban manusia dimulai. Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi tumbuh dari zaman ke zaman dengan berbagai jenis keragamannya.
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama, puisi baru dan konteporer. Dan secara garis besar klasifikasi puisi dibagi dalam 10 macam dalam cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang hendak disampaikan.
Namun untuk kali puisi yang diulas blog puisi dan kata bijak adalah tentang pengertian dan contoh puisi balada dan ciri - ciri puisi bergenre balada yang dikutip puisibijak.com dari berbagai sumber:
Pengertian Dan Contoh Puisi Balada Serta Jenis Dan Ciri- Ciri Balada
Balada adalah sajak / puisi yang berisi tentang cerita yang terjadi sebenarnya, atau pun hanya khayalan penyair saja. Balada merupakan puisi yang mengungkapkan getaran tabir hidup dalam menggambarkan perilaku seseorang.
Berdasarkan isinya, puisi balada digolongkan ke dalam jenis kesusastraan baru. Dalam buku Pemandu di Dunia Sastra, Dick Hartoko dan Rahmanto membedakan balada dalam dua kelompok, yakni balada rakyat dan balada literer.
1. Balada Rakyat
Balada rakyat berasal dari rakyat dan dibawakan dalam pertemuan-pertemuan rakyat. Balada ini mengisahkan tindak kepahlawanan seorang tokoh sejarah atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada jaman dahulu, kadang-kadang juga sebuah ”love story” antara dua kekasih tetapi biasanya ”happy-end”. Bahasanya sederhana. Pada Zaman romantik, balada rakyat itu dikumpulkan dalam antologi-antologi.
Balada rakyat umumnya tidak dikenal penciptanya dan disampaikan secara lisan dalam versi yang berbeda-beda. Dengan kata lain, balada dalam konteks ini bisa diartikan sebagai bentuk kisahan sederhana dengan isi emosional yang sederhana pula.
Dalam dunia sastra Indonesia, W.S Rendra melalui sajak-sajaknya yang kemudian dikumpulkan dalam Buku Puisi Balada Orang-orang Tercinta, dan Ajip Rosidi dalam Jante Arkidam, pernah berupaya mengenalkan puisi jenis ini kepada pembaca di Indonesia.
Sementara sumber lain menyatakan bahwa puisi balada dapat dipahami sebagai sajak kisahan romantis atau sentimentil, terdiri dari bait-bait pendek, berlarik empat dan berpola rima a-b-c-d. Larik pertama dan ketiga mengandung empat suku kata yang bertekanan, larik kedua dan keempat mengandung tiga suku kata yang bertekanan.
Dengan demikian balada sastra diciptakan menurut pola balada, dengan memanfaatkan ciri-ciri balada rakyat yang lazim, tetapi bentuk kisahan dan isinya lebih maju/canggih. Contoh puisi balada yang lain adalah puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul Balada Matinya Seorang Pemberontak.
2. Balada Literer
Balada literer, balada literer atau balada sastra dimulai di Prancis pada abad pertengahan. Dalam konteks ini, balada diartikan sebagai lagu yang mengiringi sebuah tarian. Balada jenis ini menjadi populer pada abad ke-14 dan ke-15. Tokoh balada jenis ini adalah Francois Villon.
Jenis Dan Ciri - Ciri Puisi Balada
Setelah mengetahui tentang pengertian puisi balada dan mengetahui ciri - ciri puisi bergenre balada lalu ingin mengetahui cara membuat puisi balada berikut ini adalah ciri - ciri puisi balada.
- Sajak yang berisikan cerita
- Terdiri dari 3 (tiga) bait,
- Masing-masing bait memiliki 8 (delapan) larik
- Skema rima a-b-a-b-b-c-c-b pada bait pertama, Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c pada bait selanjutnya.
- Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
Diksi dengan fonem rima m, n, ng, i, u, akan lebih mengalun daripada diksi yang menggunakan fonem t, s, h, k, e, yang terasa aneh apabila terdengar mendayu-dayu.
Skema rima hanya digunakan pada tiap-tiap bait. Pada larik terakhir bait pertama berima (b) akan berubah menjadi rima (a) refren bait kedua dan ketiga.
Balada adalah puisi yang sangat cocok bila disandingkan dengan musik. Dengan sajaknya yang panjang setara dengan 3 stanza, larik-larik dalam balada lumayan untuk mengimbangi durasi musik yang berkisar 4 - 5 menit.
Berbeda dengan puisi lainnya, balada memiliki refren sebagai penegas hubungan antara bait-baitnya. Dengan rentak yang berubah, sajak-sajak balada mampu menciptakan variasi ketukan irama.
Menilik dari rima atau bunyi akhir dalam sajak balada, penulis puisi dapat memilih diksi yang merujuk kepada gagasan puisi tersebut. Jika dalam bunyi huruf arab kita mengenal huruf halaq ( kerongkongan), maka pada akhir sukukata fonem kita pun akan menimbulkan efek-efek bunyi tertentu.
Kumpulan Contoh Puisi Balada 3 Bait
Setelah mengetahui ciri ciri puisi balada berikut ini adalah contoh puisi balada 3 bait, yang dapat di jadikan referensi menulis puisi balada bagi anda yang ingin mengetahui cara membuat puisi balada
Contoh puisi balada 3 bait ini ditulis oleh mereka yang memahami tentang puisi balada.
DALANG WAYANGKarya: Dewi Pengukir Aksara
Gigihnya seorang dalang wayang (a)
Memapar kisah legenda silam (b)
Dari panggung ke panggung melanglang (a)
Menembus lorong-lorong sunyinya malam (b)
Hati dan pikiran menyatu dengan alam (b)
Merangkum lekakon teladan kehidupan (c)
Menyimpul fatwa sampai akhir zaman (c)
Memetik hikmah, indahnya kalam (b)
Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Agar hidup terarah, terlepas dari gamang (b)
Menggali kisah-kisah yang terpendam (a)
Bertekad mencari inspirasi cemerlang (b)
Lantang menggema laksana bintang (b)
Mengulas kisah-kisah disertai dagelan (c)
Sorak penonton tercengang-cengang (b)
Decak kagum terheran-heran menakjubkan (c)
Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Mengambil kisah teladan sambil berdendang (b)
Memadukan seni budaya beraneka ragam (a)
Langgam bersulam mendayu-dayu kendang (b)
Gending meliuk menerawang awang-awang (b)
Gemulai terpapar bahasa kesusastraan (c)
Siang malam dalang merancang (b)
Gebyar panggung dalam pertunjukan (c)
Cilacap, 12 April 2019, 14:00
KISAH MASA LALUGenre : BaladaKarya : Tantowi Tohir
Tak pernah kucari tentang kisahmu
Empat puluh tahun masa silam
Entah sudah berapa anak cucu
Dirimu saja sudah jauh tenggelam
Namun bayangan wajahmu sekilas melintas
Tersenyum simpul memukau penuh pesona
Kerling matamu masih saja menggoda
Namun sekejap kembali sirna membias
Aku merenung terbuai perasaan hati
Terkenang kembali kala masih remaja
Memadu kasih menjalin tali asmara
Saling janji akan sehidup semati
Namun apalah daya tiada mrngira
Bunda kekasih enggan memberi restu
Lepas sudah harapan setangkai bunga
Digenggam juga akan terpetik layu
Kala terlelap merebah di ujung malam
Kabut impian melesap sejuk merayu
Menyeruak desah rindu dingin mencekam
Menyulam indah kenangan dimasa lalu
Tak tahu dimana kau berada kini
Sudah kusimpan riwayat di dalam kalbu
Entah bila kita 'kan bersua lagi
Tubuh renta semakin tua dan layu
ANAK GEMBALAKarya: Kholid bin walidGenre: Balada
Anak gembala di ladang telanjang
Tabuh seruling getar ke awan
Lubuk hati bernyanyi riang
Pikul di pundak tiada beban
Kejar mentari tebar senyuman
Beradu lari berputar-putar
Di tanduk kerbau nasib terpapar
Tak kenal risau peluh di badan
Tak kenal risau peluh di badan
Duduk bersila beralas tanah
Menatap tenang gumulan awan
Pematang sawah pelepas lelah
Pundak harapan mengembang sauh
Kawanan ternak mengunyah rumput
Langit biru berawan putih
Saksi bisu buah semangat
Tak kenal risau peluh di badan
Gembala hati sepanjang hari
Mentari pulang ke peradun
Tandakan siang segera pergi
Senja datang silih berganti
Menata awan di pucuk petang
Anak gembala segera kembali
Menggiring ternak masuk ke kandang
Tegal, 10 April 2019
PUSPITA LAYUKarya : Thantowi TohirGenre : Balada
Setangkai puspita di sudut taman
Mekar meranum sejuk berteduh
Sekuntum mawar bunga impian
Terbang hinggap kumbang berlabuh
Seiring membias embun pagi
Kelopak merekah cantik menawan
Jadilah bunga kasih dambaan
Pujaan hati silih berganti
Berkisah tentang seorang puteri
Cantik molek indah rupawan
Liuk gemulai langkah berjalan
Mata tak kedip terpana hati
Sungguhlah malang seribu sayang
Puspa idaman gadis perayu
Hilang harapan jauh memandang
Segar dipetik menjadi layu
Kini tertatih langkah tak pasti
Terseok seok di malam remang
Mengharap kekasih cinta sejati
Tak kunjung juga datang meminang
Menangis sudah tiada berarti
Sudah terlanjur tiada berguna
Hanya padaNya pasrahkan hati
Mohon ampunkan segala dosa
(Metro, 280219)
Demikianlah tentang kumpulan contoh puisi balada, pengertian dan ciri ciri puisi genre balada. baca juga. baca juga contoh puisi balada romansah atau contoh puisi balada tentang pahlawan di hhalaman lain blog puisi dan kata bijak. semoga kumpulan puisi badala diatas menghibur dan bermanfaat.