Kumpulan Puisi Tentang Virus Corona
Sunday, March 15, 2020
Kumpulan puisi tentang virus corona. Pengertian virus corona adalah sebuah virus yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan yang dapat berujung kematian.
Virus yang biasa juga disebut COVID-19 adalah sebuah virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina. yang kini telah mewabah diberbagai negara di Dunia, dan kabarnya Indonesia juga telah terjakit virus mematikan ini.
Dan berkaitan dengan virus corona, atau covid-19, puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kali ini adalah kumpulan puisi tentang virus corona atau puisi bertema virus corona.
Kumpulan puisi virus corona ini ditulis oleh beberapa orang pemuisi, dan berikut ini adalah daftar judul tema puisi virus corona diterbitkan puisibijak.com diantaranya:
Daftar Puisi tema virus coronaSekitar delapan judul contoh puisi tentang virus corona yang diantaranya bisa dijadikan referensi untuk menulis puisi tentang bahaya virus atau puisi yang berkaitan dengan covid-19
Kumpulan Puisi Tentang Virus Corona
Bagaimana cerita puisi dalam bait bait puisi tentang corona yang dipublikasikan blog puisi dan kata kata bijak.
Apakah diantaranya terdapat puisi tentang ajakan hidup sehat dengan menghindari infeksi virus corona atau puisi tentang virus biologi.
Untuk lebih jelasnya tentang tema puisi virus corona, disimak saja dibawah ini deretan bait puisi dalam kumpulan puisi tentang virus corona dibawah ini.
Corona (Virus Maksiat)Oleh: Hendi
Virus-virus maksiat
Mula tumbuh di negri padat
Mewabah disetiap tempat
Hingga negri makin melarat
Virus-virus maksiat
Makin banyak rakyat dirawat
Tak satupun bisa menghambat
Satu persatu korban tercatat
Virus-virus maksiat
Tuhan turunkan agar mengingat
Untuk kembali ke jalan syariat
Karna kiamat semakin mendekat
Ia bernama CoronaOleh I Made Kridalaksana
Ingat aku di Kuta
Di kelab malam
Happy hours
Beli satu gratis satu
Ya corona
Corona
Kembali kuingat
Namamu yang dulu sering jadi buah bibir
Di antara penyuka mobil tua
Berawal dari tirai bambu
Kini s'makin berkibar namamu
Membawa petaka
Menebar bencana
Bagi umat manusia
Pertanyaanku:
"Kapan kau menjauh?"
Badung,4 Maret 2020
PUISI HUJAN DI BULAN MARETOleh: Djatmiko
Pagi ini masih pekat
Dingin menyapa dengan hebat
Ku dekap selimut erat
Hangat datang walau sesaat
Hujan di bulan maret ini
Selalu datang tanpa memberi sandi
Terkadang menghalangi diri
Untuk melangkahkan kaki
Alam dan kita
Selalu saja bersama
Entah itu kabar suka atau duka
Kita harus siap menerima
Berita banjir masih melanda
Virus corona merajalela
Sebagai insan biasa
Kita harus siap siaga
Jangan tanya salah dan dosa
Bila musibah melanda
Tapi dengarkan alam bersuara
Tentang semua deritanya.
Solo 5 Maret 2020
PUISI INDONESIAKUOleh: Iman Kurniawan
Sejak dahulu Indonesia tentrem Kerto Rahajo Ijo Royo- royo
Hamparan permadani zamrud khatulistiwa bagai bunga desa
Sawah,ladang,hutan jantung dunia
Lautan,tambang permata tersembunyi
Nyanyian burung kakak tua,balonku hingga potong bebek angsa warnai masa kanak- kanak
Indonesiaku, Indonesiamu
Kini lemah terpapar, terkapar
Bagai perawan ternoda dan tercabik
Penuh amarah, curiga terbungkus syahwat hewani
Tak ada lagi senyuman
Tak ada terdengar lagi nyanyian burung kakak tua,balonku dan potong bebek angsa semua terpendam nyanyian jingkrak merusak ahlaq
Indonesiaku, Indonesiamu
Tak milikku dan milikmu lagi
Tambang kini telah melayang
Cendrawasih tetap memakai koteka
Hutan dan lautan bukan lagi kolam susu
Indonesiaku, Indonesiamu
Dalam ruang ICU terbungkus corona mengganas
Satu persatu nyawa kembali pada- Nya
Padamu tuan - tuan berdasi dan berkerah putih
Mau dibawa kemana Indonesia ?
Indonesiaku, Indonesiamu bukanlah barang sewaan pemuas syahwatmu
Tanganmu, hatimu tergadai naga baronsai
Indonesiaku, Indonesia
Tinggal menghitung waktu tenggelam dalam keranda tamak dan syahwat
Tinggal menghitung hari tertata rapi dalam album kenangan buram
Pondok Gede 12 Maret 2020 20:52
[Puisi] Virus Itu Bernama CoronaOleh: Don Zal Duck
Merebak bergejolak memercikkan riak
Menyapu siapa saja sekehendak
Bak menanti giliran
Berpindah tak tentu
Menuju yang dapat dituju olehnya
Tak kentara
Tiba tiba saja ia ada
Mengembangkan dirinya
Dari satu menjadi bersekian angka tak terhingga
Kegelisahan pun menjelma
Kepanikan,ketakutan,kegetiran,seolah tak berkesudahan
Benak pun bertanya tanya
Apa sebenarnya rahasia di baliknya?
Dan dapatkah ia lenyap (pergi) dengan sendirinya?
"Semoga kita semua dapat segera terbebas darinya"
Puisi Virus CoronaKarya : Hari Untoro Dradjat
bibir tipis
bagai dubur ayam
bergumam terus nyerocos
memuntahkan segala kalimat
ucapan di batin keluar di telepon pintar.
semakin canggih telepon
semakin ringkas digenggaman
mentalitas moderen berubah sangat cepat
pikiran traditional mulai terbang ke langit lepas.
di jaman komputer
pikiran sangat maju
manusia ternyata masih terbelenggu
karena kepandiran mengungkung dirinya.
secanggih apapun elektronik
takkan menandingi otak manusia
nalar pikiran tetap menjadi misteri
berbagai macam gejala bisa terjadi.
walau menolak pikiran tradisional
virus corona bukanlah kejadian tahayul
walau merasa sudah di jaman moderen
masih juga ada hal qaib tak terjangkau akal.
jangan cibirkan bibirmu
terhadap kearifan tradisi
bicara tahayul dianggap usang
adat sudah mulai ditinggalkan jaman
ada ruang abu-abu
belum dipahami manusia.
ada tabu dan larangan adat
ada sumpah dan janji yang terucap
akan tetap muskil untuk dipahami insan
karena ada rahasia Tuhan dengan makhluknya.
7 Januari 2020.
COBAAN CORONAOleh: Umi Hanik
Langkah tegak berdiri
Hilang dalam duka merana sendiri
Corona virus menggerus
Sebab telah lama masa terlupa pada Sang pencipta
Bahkan kuasa pada sejengkal uighur mengukir kisah tuk lepaskan asasi pada nurani tujuan kita ada di alam fana
Di sana nyata menunggu
Disini kita telah rasa
Akan adanya karma
Langkah laku kebaikan atau sesat
Terbalas sama tanpa ada yang teraniaya
Jangan sesal
Bila coba kan noda ataukah murka alam menimpa
Bukan karena siapa
Manusialah memulainya
Bila Engkau ijinkan aku mengangkat tangan bermohon usai sudah coba turun berganti hikmah tuk semua
PUISI TRAGEDI WUHANOleh: Elba Elba
Mendung menutup cakrawala
Kecemasan mendesah resah seluruh dunia
Menerawang kelam tragedi Wuhan
Berhujan air mata sepanjang jalan
Kak kaaak kaaak
Burung gagak hilir mudik
Mencium bau kematian di setiap bilik
Bulu kuduk tegak bergidik
Tumbang satu persatu raga
Bergelimpang menjadi mayat
Tersayat hati yang melihat
Namun mereka takut untuk mendekat
Kota lumpuh, mati bagai tiada penghuni
Sunyi, hanya semilir angin berembus
Menyapa rintik dan genangan di trotoar
Mistik tergambar di setiap lorongnya
Kesilapan manusia terjawab
Keserekahan dan nafsu terungkapkan
Inilah teguran Sang Pencipta
Dari sembarang benda haram yang dihalalkan
Ya Allah lindungilah kami
Dari wabah Corona yang telah Engkau tentukan
Aamiin YRA
Indramayu 28012020
Demikianlah kumpulan puisi tentang virus corona, baca juga contoh puisi tentang virus di halaman lain blog puisi dan kata bijak. semoga kumpulan puisi tentang corona diatas dapat menginspirasi untuk menulis puisi tentang bahaya virus corona.