#Sekumpulan puisi singkat tentang hari pembalasan, 1, 4 bait
Tuesday, August 01, 2023
Puisibijak.com - Kumpulan puisi singkat tentang hari pembalasan atau Yaumul Jaza adalah puisi religi 4 bait dan 1 bait membahas hari akhir zaman.
Puisi-puisi tentang hari pembalasan ini menggambarkan keadilan dan akibat dari perbuatan yang dipertanggungjawabkan di hari akhir
Daftar isi puisi religius tentang hari pembalasan:
11 judul puisi singkat akhir zaman dalam tema puisi tentang hari pembalasan menjelaskan bahwa setiap tindakan akan mendapatkan balasan sesuai dengan kebaikan atau kejahatan yang dilakukan.
Puisi dengan tema hari pembalasan atau puisi tentang hari kiamat ini juga menyoroti arti pentingnya bertanggung jawab atas perbuatan dan mengajak untuk merenungkan akibat dari tindakan yang diperbuat.
Kumpulan puisi yang singkat tentang hari pembalasan
Bagaimana gambaran pada saat Yaumul Jaza atau hari pembalasan dalam puisi religi yang mencerminkan suasana dalam menghadapi hari pembalasan dan akhir zaman?
Apakah bercerita seperti puisi tentang hari kiamat atau berkisah seperti puisi sedih tentang Yaumul Jaza.
Untuk lebih jelasnya kata-kata puisi tentang hari pembalasan yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, disimak puisi singkat akhir zaman berikut ini.
1. Hari Pembalasan
Di langit biru, datang hari pembalasan,
Dosa-dosa terungkap dalam pesona senja.
Tiap langkah manusia, tak luput dari catatan,
Karma berputar, tak tertahan waktu yang bergulir.
2. Karma Menjelang
Dalam kisah hidup, karma menjelang,
Perbuatan tak tersembunyi dari waktu ke waktu.
Seperti air mengalir di sungai yang tenang,
Akhirnya akan kembali, membalas semua yang telah dibuat.
Lihat juga:
➡ Puisi sedih tentang akhir zaman
3. Hukum Alam
Hukum alam berlaku, tak bisa dihindari,
Sebagai bayang dosa yang mengintai malam.
Namun di dalamnya terdapat pelajaran berharga,
Mengajarkan tentang pengertian dan kebijaksanaan.
4. Bayang Dosa dan Dendam
Di balik bayang dosa dan dendam yang merajalela,
Tersemat harapan untuk kebaikan yang tiada terhingga.
Hari pembalasan tak sekadar hukuman belaka,
Namun juga peluang untuk menebus diri, kembali bersinar.
5. Tepi Malam yang Tertunda
Di tepi malam yang tertunda, kisah kita terurai,
Jejak langkah dihiasi pesona bulan berseri.
Dalam setiap pilihan yang diambil, catatan berpaling,
Hari pembalasan mengintai, merangkul masa lalu dan masa depan.
6. Dosa dan Penghakiman
Dosa merajalela, menghunjam seperti pedang,
Penghakiman memandang, tak ada yang tersembunyi.
Di malam sunyi, naluri keadilan bergemuruh,
Hari pembalasan tiba, menerangi kegelapan yang merajalela.
7. Tarian Karma
Tarian karma tergurat di alam semesta,
Langkah tak terelakkan, memintal benang nasib.
Dalam setiap gerak, ada akibat yang mendera,
Tarian karma berpadu, melodi keadilan tercipta.
8. Kiamat Sudah Dekat
Tanda-tanda kiamat terasa semakin dekat,
Bumi menangis, angkasa pun merintih.
Kebaikan terlupakan, kejahatan merajalela,
Hari pembalasan menjelang, keadilan tak terelakkan.
9. Lentera Hari Akhir
Lentera hari akhir berpendar di kegelapan,
Cahaya keadilan menerangi setiap rahasia.
Dalam setiap jiwa, catatan kisah terukir,
Hari pembalasan tiba, memulihkan segala yang hilang.
10. Puisi tentang hari akhir
Di hari akhir, senja merangkai cerita,
Alam meradang, gelombang menghantam pantai.
Tanya hati, apakah arti hidup yang sejati?
Di langit biru, bintang-bintang pun memudar,
Dalam kelam, doa-doa menggapai cakrawala.
Saat hati terbuka, hakikat terurai tak terucap.
Matahari terbenam, malam datang menepi,
Cinta dan kasih, menjadi bekal dalam kepergian.
Dalam tiap langkah, harapan abadi menjalani.
Di hari akhir, sebuah keabadian terpancar,
Puisi batin menyapa, mengarungi arus waktu.
Pada akhirnya, cerita akan terukir dalam jagad raya
11. Puisi hari akhir yang memuat doa
Di hari akhir, gelap dan terang berpadu,
Doa merambat membelah angkasa luas.
Memohon ampunan, cinta-Nya tiada tara,
Hadirkanlah rahmat-Mu, di akhir perjalanan.
Kerinduan membara, meniti waktu yang berjalan,
Dalam doa tulus, nurani terang bersinar.
Semoga hati tak terjebak dosa menggoda,
Dalam hadir-Mu, syukur abadi terpancar.
Di hari akhir, kembali pada fitrah diri,
Doa menjadi kunci menuju kebahagiaan hakiki.
Berharap surga menjadi tempat berpijak,
Menghapus lara, membawa damai yang abadi.
Takbir terdengar, tanda waktu berhenti,
Doa menjadi pelita, menuntun jiwa beranjak.
Semoga hati tergenggam dalam kasih Ilahi,
Di hari akhir, doa kita menjadi bagian riwayat.
Semoga puisi-puisi tentang hari pembalasan ini dapat membangkitkan kesadaran akan arti penting keadilan dalam kehidupan.